BAGIAN 3: Es jagung with you

3 0 0
                                    


"Semua punya waktu untuk nunjukin dirinya itu indah."
-Harsa Moreo Adinata-

___

Mohon maaf kalau penulisan amburadul, belum direvisi soalnya.

___

Bell pertanda istirahat berbunyi, semua murid bersiap untuk istirahat begitu pula dengan murid 12 IPS 1 yang tadinya berada di teras langsung disuruh masuk, dan bu Dini pamit.

"Seru juga ya belajar di luar," ucap Alif, sambil bersandar ke kursinya.

"Seru karna rame, kalau sendiri mah malu," celetuk Harsa.

"Yang enak si Leo anjir, ya ga Le?" Afif menyenggol bahu Leo yang baru saja bergabung ke tempat mereka berdiri.

"Ngga. Gue disini ditanya-tanya," ucap Leo.

"Ayo lah Kantin aja ngga si, perut gue udah keroncongan." Arona yang baru saja tiba langsung mengajak mereka ke kantin, dan semua langsung mengiyakan kecuali Harsa yang ingin ke ruang musik karena sore ini mereka akan latihan terlebih lagi dia ketuanya.

"Gue ada urusan di ruang musik, kalian duluan aja," ucap Harsa, Derana yang memang tahu langsung mengiyakan karena memang ekstrakulikuler musik latihan pertama dengan para murid baru sore ini.

Mereka berempat pun keluar dari kelas, namun dengan arah yang berbeda. Derana, Arona, Afif, dan Leo ke arah kiri yang menuju ke kantin, dan Harsa ke arah kanan menuju ruang musik.

Sesampainya di depan ruang musik, Harsa bertemu dengan Robert. Robert Mahatama. Ketua ekstrakurikuler basket sekaligus biang onar SMA Bakti Bangsa.

"Ada urusan apa?" tanya Harsa. Bukannya menjawab, Robert malah menatap tajam Harsa.

Merasa dirinya ditatap begitu, Harsa memilih untuk membuka pintu ruang musik. Namun Robert akhirnya membuka suara. "Ada hubungan apa lo sama Derana?"

Mendengar pertanyaan Robert barusan Harsa langsung berhenti. "Urusan sama lu apa?" Harsa bertanya balik.

"Gue suka sama dia. Lo bisa jauhin dia mulai sekarang."

Harsa langsung menatap heran Robert. "Dia temen gue, lu ngga ada hak buat ngatur gue."

Mendengar perkataan Harsa barusan membuat Robert emosi dan langsung mencekik leher Harsa dengan satu tangan. "Mati lo bangsat!"

"ROBERT!" teriakan seseorang membuat Robert menoleh, disana ada  Reyhan ketua osis. "Lepasin, atau gue panggil guru bk!" ancam Reyhan. Mau tak mau Robert melepaskan cekikannya, dia tak mau sampai namanya kotor lagi.

"Urusan kita belum selesai!" Robert menatap tajam kearah Harsa dan berganti ke Reyhan lalu pergi dari sana.

Harsa yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba itu tentu kaget, namun ia terlihat biasa saja dan hanya meringis walaupun cekikan itu membekas karena kuku jari tangan Robert yang panjang.

"Lu ngga papa?" tanya Reyhan, lalu meringis ngilu melihat bekas kuku tangan dileher Harsa.

"Luka dikit, santai." jawab Harsa.

"Ke UKS dulu, diobatin," saran Reyhan, namun Harsa menggelengkan kepalanya. "Di dalam ada tisu, ntar gue lap sendiri. Makasi Rey. Gue masuk duluan," ucap Harsa, lalu pamit masuk ke ruang musik.

___

Latihan sore ini berjalan dengan lancar, ternyata banyak dari murid-murid kelas 10 yang baru melaksanakan MPLS berminat gabung ke dalam ekstrakurikuler musik. Selain itu, ada persiapan pemilihan calon wakil dan ketua ekstrakurikuler yang baru menggantikan Harsa dan juga Aurora selaku ketua dan wakil ketua lama.

HARSA ANAK AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang