1

70 2 0
                                    

Hari baru.

Ya, setiap hari bagi Han Yeona adalah hari baru. Hari Minggu pun juga hari baru untuknya. Sebenernya setiap hari yang dia katakan itu motivasi untuknya, biar Yeona bisa beranjak dari kasur dan pergi ke sekolah. Ga ada yang salah sama sekolahnya, cuma hanya Yeona yang menganggap orang orang yang di dalam sekolahnya salah.

"Na, kamu tuh udah bangun belum sih?" Ucap mamanya sambil siap siap juga. Ini mamanya Yeona, Nyonya Han. Dia dokter, dan bisa di tebak Yeona kayanya itu segimana, dalam arti KAYA.

"Udah, Ma. Lagi di kamar mandi, bentar," jawab Yeona sambil lap mukanya pake handuk itu.

"Mama duluan ya? Mama ada janji sama pasien soalnya. Kamu di antar pak supir dulu ya, bye sayang,"

"Bye, Ma," Yeona cuma jawab gitu aja sebelum dia lanjut siap siap.

Dia ikat rambutnya, dia pake baju seragam yang rapih, dan ga lupa pake kacamata lihat. Sayangnya, mata dia udah buruk banget pengelihatannya, jadi suka atau ngga, harus paksain pake. Dia keluar kamar mandi, ambil tas, baru jalan ke garasi. Sebelum berangkat, ga lupa buat ngabarin mamanya juga lah.

Pas sampe, Yeona di drop di lobby dan ada ketua akademik sekolah disitu. Dia jalan menuju pria yang berdiri di samping pos itu dan dia menyapanya, "Pak Harris?" Yeona sapa.

Pak Harris noleh dan Yeona kaget. Dikira Yeona pak Harris itu guru yang tua, rambut abu, dan menyebalkan. Ternyata pak Harris itu kebalikan dari semua itu. Pak Harris itu macam guru yang baru di poles, kinclong banget. Ditambah, kacamata kotak khas yang dia pake.

Pak Harris senyum, "Han Yeona ya? Salam kenal, saya Harris. Boleh ikut saya ke ruang saya dulu," dengan senyumannya yang khas dan lesung pipi yang dalam itu.

Yeona jabat tangan dengan Harris sebelum dia bicara, "Salam kenal juga, pak," ucapnya. Sambil jalan Harris disapa sama banyak anak anak murid, dan banyaknya anak cewe yang nyapa Harris.

"Na? Kamu baik baik aja?" Tanya Harris.

Yeona ngangguk, "Baik kok pak. Ada apa?" Tanya Yeona balik.

Harris geleng sambil senyum, "Gapapa. Silahkan duduk," Harris buka pintu sebelum Yeona duduk depan meja dan Harris duduk di balik meja sambil ambil ambil kertas "Jadi saya mau kamu kembalikan ini ke saya dalam 2 hari, ini untuk data sekolah. Lalu, ini kelas kamu dan ruangannya," Harris senyum sambil ngasih kertas kecil ke Yeona.

Yeona ngangguk dan senyum, "Makasih ya, pak,"

"Kalo ada apa apa boleh berkabar kesini, kalo mau konsul juga boleh. Semoga hari pertama menyenangkan ya, Yeona," ucap pak Harris sambil senyum.

Yeona ngangguk dan senyum sebelum dia jalan keluar ruangan, untuk cari kelas yang tertulis di kertas itu. Pas bel masuk, pas juga orang orang sibuk buat masuk kelas dan persiapan kelas. Dan sampai akhirnya Yeona bertemu dengan kelasnya. 11 IPS 1, kelas Yeona yang baru.

Yeona tarik nafas sebelum dia berdiri di depan pintu dan ngetok pintunya yang terbuka itu. Semua mata tertuju ke Yeona, dan guru yang mengajar pun noleh ke Yeona, "Iya?" Panggil gurunya.

Yeona masuk kelasnya sebelum dia bicara, "Maaf mengganggu pak, tapi saya baru masuk. Tadi saya bicara dulu sama pak Harris sebelum di arahkan kesini," ucap Yeona.

Sang guru berdiri, "Oh iya, tadi pak Harris bilang ke saya kalo ada anak baru di kelas ini. Namanya siapa?" Tanya gurunya.

"Nama saya Han Yeona, pak," jawab Yeona sambil tersenyum tipis.

Sang guru senyum dan ngangguk, "Saya Kelvin. Sekarang kamu duduk di kursi yang kosong, catat materi yang di papan. Nanti saya ulangi dari awal," ucap pak Kelvin.

Yeona ngangguk sebelum dia duduk di pinggir dekat jendela, buka bukunya dan mencatat apa yang ada di papan. Yeona reflek noleh ke belakang dan dia tadinya ngerasa kalo anak murid yang di belakang pake hoodie hitam baru saja noleh ke arahnya. Tapi kayanya rasa Yeona salah..

*****

Pas istirahat, Yeona cuma diem di kelas. Karna dia punya bekel juga, ya dia makan bekel di kelas. Dan sambil main hp, nonton, bahkan baca. Jadi selama 2 kali istirahat, dia di kelas. Kali ini istirahat kedua, dia buka bekel sambil baca.

Karna istirahat kedua lebih panjang dari istirahat pertama, dia jadi beristirahat dengan tenang. Sebelum dia pake headphone, dia ngerasa ada yang berdiri di belakang dia.

Yeona balik badan, "Kenapa ya?" Tanya dia sambil ngalungin headphone miliknya.

Murid itu cuma geleng, "Ngga. Kenapa lo ga ke kantin?" Tanya nya sambil menggesturkan ke arah belakang.

Yeona geleng, "Gue bawa bekel. Eh iya, sorry. Gue Yeona," dia ngulur tangannya ke depan.

Murid itu jabat tangan sama Yeona, mereka berdua ga ada yang senyum ke satu sama lain. Mungkin karna pertemuan yang Yeona ga sangka juga, dan murid itu juga ga nyangka kalo dia harus jabat tangan sama seorang Yeona, dimana murid itu adalah seorang lelaki.

Murid itu baru jawab, "Gue Jay," jawabnya dengan singkat.

Yeona ngangguk sebelum dia bicara lagi, "Gue mau nonton dulu sekarang, boleh?" Tanya Yeona yang saat ini rasanya mau sendirian aja.

Jay cuma ngangguk seeblum dia balik badan dan jalan keluar kelas. Yeona cuma geleng geleng aja sebelum dia pake headphone miliknya dan akhirnya bisa nonton sambil makan juga.

Jay yang jalan keluar kelas sambil ngeliatin tangannya itu cuma geleng geleng aja sebelum dia duduk di kantin bareng sama Niki, kawan lamanya itu. Jay menghela nafasnya, membuat Niki noleh ke arahnya, "Kenapa lo?" Tanya Niki.

Jay geleng, "Gapapa. Salah ga sih gue nanyain si anak baru itu?" Tanya Jay ke Niki.

Niki cuma bisa ngangkat bahunya, "Kan lo ngajakkin, seharusnya gapapa. Memang kenapa deh?" Tanya Niki.

Jay geleng, "Gapapa. Dia dari tadi istirahat pertama di kelas terus soalnya, kasian," gumamnya.

Niki cuma ngangguk sambil makan, dan Jay ngikutin alurnya aja saat itu. Dan ga lama kemudian ada seseorang yang duduk samping Jay. Jay noleh agak kaget sebelum Yeona bicara, "Kan lo yang ajak, harusnya gapapa dong?" Tanya Yeona balik.

Jay ngangguk, "Iya gapapa. Eh iya, ini Niki," Jay bilang sambil nunjuk Niki.

Niki noleh ke Yeona sebelum mereka berdua jabat tangan, "Salam kenal, gue Niki," Niki senyum kecil dan Yeona ngasih anggukan.

Niki, Yeona, dan Jay ngobrol bertiga sampe akhirnya masuk kelas juga. Jay dan Yeona masuk kelas berdua sebelum mereka duduk di kursi masing masing. Jay noleh ke Yeona sebentar, sebelum ngerasa dirinya senyum senyum sendiri.

**********

HAI SEMUANYA!!

Lamanya ga jumpa disini, ya kan??

Iya, gue tau. Mungkin gue emang ketinggalan jaman atau waktu, tapi percaya lah selama gue bertahun tahun ngilang, gue nulis selain disini juga.

Tapi entah kenapa, ada apa di kepala gue yang mengusahakan diri gue untuk bisa nulis cerita ini. Semoga aja bisa di lanjutin untuk kedepannya, karna gue juga berharap bisa menyelesaikan cerita ini.

Gue juga gamau mengecewakan para pembaca. Percaya lah, yang buat gue balik lagi nulis disini yaitu cerita cerita lama gue juga, komen komen kalian yang berulang kali gue baca bacain bertahun tahun dari terakhir gue singgah disini.

Gue harap kali ini gue tidak mengecewakan kalian. Semoga kalian, para ENGENE terutama, suka sama cerita ini ya!

Mohon feedback nya ya, guys!

-y

Two Sides [J•S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang