Bab 21

353 44 1
                                    

Sesampainya di kantor mereka langsung menuju ruangan masing-masing sedangkan Yoko menghampiri Heng yang berada di ruangannya.

"Ada keperluan apa kamu kemari yo?" 

"Ada beberapa hal yang ingin ku tanyakakan kak." jawab Yoko lalu duduk di kursi tamu.

"Tentu, apa yang ingin kamu tanyakan?" jawab Heng sambil tersenyum, mempersilakan Yoko untuk duduk di kursi tamu.

Yoko kemudian mengeluarkan tabletnya dan mulai menanyakan beberapa hal tentang pekerjaan. Dengan sabar, Heng mengajari Yoko hingga dia mengerti. Karena Yoko memang pintar, dia segera memahami apa yang dijelaskan oleh Heng.

"Masih ada yang tidak kamu mengerti?"

" Tidak kak, Aku sudah memahami semuanya. Terima kasih sudah mengajariku." ucap Yoko tersenyum.

" iya sama-sama." jawab Heng tersenyum sambil menatap Yoko yang masih sibuk dengan tabletnya.

" Kamu cantik." ucap Heng sambil menatap Yoko.

" hah? terima kasih sudah memujiku kak. Kalau begitu aku pamit dulu ke ruanganku kak." ucap Yoko yang mulai tidak nyaman dengan sikap Heng.

" Tunggu yo, aku juga ingin bertanya padamu." ucap Heng berusaha menahan Yoko.

" Bertanya apa kak?"

" Apa kau punya kekasih?"

Yoko terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Heng dia takut salah mengambil tindakan.

" jujur saja aku suka padamu yo, Apakah aku ada harapan untuk bisa mendekatimu?" tanya Heng serius.

" Kakak ini bicara apa? Aku tidak ada niat untuk berkencan dengan siapa pun. Lagian umur kita sangat jauh dan kak Heng bukanlah tipeku." jawab Yoko tegas

" Lalu pria seperti apa tipemu? Aku bisa berubah demi kamu dan menurutku selisih umur bukanlah masalah."

" Intinya aku tidak siap untuk berkencan. Aku permisi." Ucap Yoko langsung pergi meninggalkan Heng di ruangannya.

Yoko berjalan menuju ruangannya dan mempersiapkan beberapa berkas yang dibutuhkan untuk rapat nanti. Saat waktu rapat tiba, Yoko segera menemui Faye di ruangannya dan mengajaknya menuju ruang rapat. Sesampainya di ruang rapat, mereka duduk di kursi yang bersebelahan dengan Freen. Setelah menunggu beberapa saat, rapat pun dimulai, dipimpin oleh Yoko dan dibantu oleh Heng. Dari awal hingga akhir, rapat berjalan dengan lancar. Mereka berhasil mendapatkan proyek besar dan menjalin kerja sama dengan perusahaan besar lainnya, termasuk beberapa dari luar negeri. Setelah semua klien pergi Freen pun membuka obrolan.

" Kerja kalian bagus sekali, berkat kalian kita bisa mendapatkan banyak proyek dan kerja sama yang besar." puji Freen

" Itu bukan apa-apa Nona, Yoko yang bekerja keras untuk hal ini." ucap Heng 

" ya memang, Yoko itu hebat, tidak salah aku mengajaknya bergabung di perusahaan kia ini." sambung Faye

" Jangan terlalu memujiku seperti itu kak, aku bisa besar kepal." ucap Yoko malu

" Kan kepalamu memang besar." Ledek Faye sambil tertawa.

" Itu tidak lucu sekali." ucap Yoko lalu membelakang Faye yang masih menertawakannya.

" Sudahlah, ini sudah jam makan siang. Ayo makan siang bersama di luar sekalian merayakan keberhasilan kita hari ini." ajak Freen

Mereka pun setuju lalu segera berangkat menuju salah satu cabang resto milik Nam. Sesampainya disana mereka di sambut baik oleh karyawan resto tersebut karena mereka tahu betul bahwa Freen adalah sahabat Nam. Kebeukan hari itu  Nam sedang tidak berada di resto tersebut.

Lost in Your Heart (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang