puntennn slurrr🙏🙏🙏😋

2.3K 60 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



mau join????
ayo ramein grupnya ya cintahhh☝️😘😋

bisa melalui kode QR dibawah

caranya simpel (cekgoogle)ribet gweh mau jelasin lg betmuttt hati gweh😭🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


caranya simpel (cekgoogle)ribet gweh mau jelasin lg betmuttt hati gweh😭🙏

cara kedua👇
https://chat.whatsapp.com/ExzFoRRejmp5tfqix6P0V7

(gbsa dibuka? join via QR diatas ok?)

btw aku mau promosii cerita barukuuu barangkali minat bacanya???

btw aku mau promosii cerita barukuuu barangkali minat bacanya???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

spoiler^^

Mata Agafio melirik Gavi tajam. Sementara sang empunya bersikap santai menanggapi Agafio.

"Kia."

Panggilan tersebut membuat Azkia menoleh kebelakang menampakkan ekspresi tak sukanya itu.

"I love you."

"Najis."

Azkia kembali berbalik mengabaikan panggilan-panggilan Gavi yang berikutnya memusingkan kepala.

"Kia. Kia buka blokiran WhatsApp gue dong? Yaa? Supaya gue ga susah-susah bilang kangen ke elonya, oke?"

"Kalau mau balikan bilang aja. Gue selalu standby buat lo."

"Bibir gue udah kering banget pengen bibir lo basahin."

"Kia. Kia. Woi!!"

Azkia refleks melempar bukunya mengenai wajah Gavi. "BERISIK ANJING!"

Satu kelas terdiam.

Tanpa sadar. Agafio mengepalkan tangannya kuat sambilan memainkan lidah. Ucapan terakhir Gavi membuatnya geram sekali ingin menghajarnya.

Bibir dia milik gue, brengsek. Umpatnya dalam hati.

Langkahnya mendekati Azkia. Meletakkan bukunya diatas meja cewek itu. "Kerjain."

Azkia kembali menghela napasnya. "Gue bukan babu lo."

Iya Agafio tau bahwa Azkia adalah istrinya. Dia tahu, dan sangat tahu itu.

"Gue bayar."

Akhirnya Azkia mengalah mengambil buku Agafio. "Yaudah."

Cowok itu mengulum senyum menarik simpulnya singkat. Kemudian berbalik merangkul pundak Karina mengajaknya menyudut dibelakang.

"Jangan keseringan minta Azkia yang ngerjain. Dia itu teman aku, tau?"

Agafio mengangguk mengacak puncak kepala Karina pelan. "Dia juga teman gue."

"Teman kelas, tapi, kan??"

"Iya."Mata Agafio tak luput dari memperhatikan punggung Azkia.

Teman kelas?

Agafio memejamkan matanya bersandar ke tembok dingin menatap langit-langit kelas. Sialan.

lihat selengkapnya...






SEKIAN DAN AKU TERIMA SUPORT UNTUK KENZOLIA:V



papayyooo
@ketikanal

KENZOLIA||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang