Chap 58 ~ Usaha Melarikan Diri

374 45 84
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

DORRRR!!

Bunyi tembakan itu memenuhi ruangan dan sempat memekakkan telinga, sehingga Bona pun menutup kedua telinga dan juga matanya.

Peluru itu melesat dengan cepat, seiring dengan tubuh Zayyan yang tiba-tiba juga digeser dengan cepat oleh seseorang.

"Sing??" pekik Zayyan tertahan. Ia terkejut, karena tiba-tiba Sing terbangun meski dalam keadaan bersimbah darah, dan dengan sangat cepat menggeser tubuh Zayyan ke samping, sehingga peluru itu pun tidak berhasil mengenai tubuhnya.

"Sial!" umpat Young Min geram, karena ia gagal menembak Zayyan, akibat tubuh Zayyan yang telah digeser oleh Sing.

Lantas Sing segera bangkit berdiri dan langsung merebut pistol dari tangan Young Min, lalu menghajar pria itu dengan membabi buta.

Mendengar kegaduhan itu, Bona pun membuka mata dan melihat kakaknya yang sedang dihajar oleh Sing.

"Sing, hentikan! Dia kakakku! Sudah, cukup! Kumohon hentikan!" teriak Bona histeris, sambil menarik-narik tubuh Sing agar berhenti menghajar kakaknya.

Sebenarnya tak butuh waktu lama bagi Sing untuk membuat orang lain babak belur. Namun akhirnya Sing pun terpaksa berhenti menghajar Young Min, karena Bona terus memohon.

Bona pun langsung memeluk kakaknya sambil menangis tersedu-sedu, namun Sing tak perduli. Sing lebih memilih untuk membebaskan Zayyan dari ikatan tali di tangannya, sehingga Zayyan pun dapat terlepas dari kursi itu.

Kemudian Sing menarik tangan Zayyan dan membawanya pergi dari ruangan itu.

"Hiks ... Young Min oppaaa ... hiks ... apa kau baik-baik saja?" tangis Bona memenuhi ruangan. Saat ini hanya tinggal dirinya dan kakaknya saja yang ada di ruangan itu.

Beruntung kondisi Young Min belum sampai parah akibat dihajar oleh Sing, hanya saja di bagian hidung serta bibirnya kini memang mengeluarkan darah.

"Bona-yaa ... tolong ambilkan ponselku!" Young Min menunjuk ponselnya yang tadi terjatuh ke lantai saat dirinya dihajar oleh Sing.

Bona pun menurut, ia mengambil ponsel tersebut dan memberikannya pada kakaknya.

"Sing brengsek, kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja!" ucapnya sengit.

Lalu kemudian Young Min pun menghubungi anak buahnya yang lainnya lagi.

"Cepat kejar mereka berdua! Jangan sampai mereka selamat dan melaporkan perbuatan kita ke pihak berwajib!" perintah Young Min pada anak buahnya melalui sambungan telepon.

"Baik, bos. Kami akan segera mengejar mereka."

"Ingat, kalian harus menghabisi mereka berdua tanpa ampun. Mengerti?!"

"Mengerti, bos."

***

Selama berlari meninggalkan tempat tersebut yang ternyata merupakan sebuah gedung tua kosong jika dilihat dari luar, mata Zayyan sesekali memperhatikan wajah Sing yang sudah terlihat pucat.

Sementara itu di sepanjang jalan menuju ke mobil, darah pun terus berceceran dari tubuh Sing.

Zayyan benar-benar khawatir dengan kondisi kekasihnya itu saat ini.

"Sing pasti sangat kesakitan. Dia harus segera dilarikan ke rumah sakit secepatnya untuk menghentikan pendarahan," pikir Zayyan.

Zayyan melihat banyak darah keluar dari bagian kiri perut Sing, rupanya peluru itu bersarang di sana saat ini.

Sweet Friend (Xodiac SingZay) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang