Chap 55 ~ Gara-Gara Pergi Ke Luar

396 40 110
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Sing membopong tubuh Zayyan ke kamarnya. Ia melepaskan pakaian Zayyan yang basah, mengeringkan tubuhnya dengan handuk dan mengenakan pakaian yang kering dan hangat ke tubuh Zayyan. Sementara dirinya pun mengganti pakaiannya dengan kimono handuk. Lalu ia membaringkan tubuh Zayyan ke kasur, dan menyelimutinya.

Sing mengecup kening Zayyan. "Istirahatlah."

Sing hendak melangkah pergi.

"Sing."

Sing menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Zayyan.

"Mau ke mana?"

"Aku cuma mau mandi sebentar."

"Oh. Jangan lama-lama ya, aku takut."

"Takut apa? Takut Leo?"

Zayyan diam, tak menjawab. Namun dari sorot matanya sudah jelas bahwa ia membenarkan ucapan Sing barusan.

"Tenanglah. Nggak usah takut. Pintunya sudah kukunci, jadi dia tak akan bisa masuk ke dalam sini," Sing menenangkan.

"Aku mandi dulu ya."

"Eum," Zayyan mengangguk.

Lantas Sing masuk ke dalam kamar mandi yang berada di kamarnya.

***

Setengah jam berlalu, Sing pun telah berganti pakaian dan telah berada di samping Zayyan.

"Sing, kamu mau pergi ke kantor ya?"

"Iya."

"Aku ... boleh ikut, nggak?"

"Ng ... hari ini aku sebenarnya harus bertemu dengan klien di luar kantor. Jadi semisalnya kau ikut, kemungkinan kau harus berada di kantor sendirian, sampai aku kembali. Apa nanti kau tidak bosan menungguku di sana?"

"Oh, begitu ya. Hmm ...," Zayyan terlihat kecewa.

"Maaf. Aku tidak bisa membatalkan janjiku dengan klienku itu hari ini, karena dia sudah jauh-jauh datang dari luar negeri untuk jadwal meeting hari ini. Jika aku membatalkannya, maka aku bakalan dicap tidak profesional oleh perusahaan mereka nantinya," jelas Sing.

"Baiklah, aku mengerti."

"Zayyan. Kenapa, hm?"

"Aku ... takut, Sing."

"Kenapa kamu jadi setakut ini padanya, bukankah semalam kau sudah menikmati malam bersamanya?" sindir Sing.

"Sing ...," Zayyan tak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

"Bukankah jika aku tidak ada di rumah, kalian berdua bisa bebas melakukannya lagi seharian?"

"Sing!" sentak Zayyan tak terima.

"Sudahlah, aku mau sarapan dulu. Kau mau ikut tidak?"

Zayyan menggeleng. "Tidak. Aku sedang tidak selera makan."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Ya sudah, nanti aku suruh bibi pelayan mengantar makananmu ke sini, jika kau tidak mau turun." Meskipun saat ini hati Sing sedang kecewa, namun ia tetap tak ingin jika Zayyan nanti sakit hanya gara-gara tidak mau makan.

Lantas Sing pun berlalu dari dalam kamar.

***

Setibanya di ruang makan, Sing pun bertemu Leo di sana yang sudah menunggunya.

Sweet Friend (Xodiac SingZay) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang