3. Perubahan Drastis Floran.

45 9 1
                                    

Floran kini berada di rumah nya, ia berbaring memikirkan kenapa ia bisa di skorsing, padahal tak melakukan apapun.

Saat tengah melamun tiba-tiba ia melihat bayangan alm sang paman yang tengah duduk membelakangi dirinya.

"Ji-san?" tanya Floran seraya mendekat ke arah sosok itu.

"Kau benar - benar menyedihkan, Floran." ucap sang paman.

Tiba-tiba ruangan itu berubah menjadi sebuah tempat yang sangat luas, serta serba putih.

Floran terdiam karena ia takut dengn keadaan sekitarnya.

"Kau tak usah takut, paman datang ke sini hanya untuk bertemu dengan mu." ucap pamanya itu.

"A-apa yang paman mau?" tanya Floran.

"Paman hanya ingin melihat keponakan paman sebelum paman pergi." jawab paman nya itu.

Floran menghela nafasnya, dan tersenyum lirih. Ia takut pamannya kecewa karena ia adalah orang yang lemah.

"Paman tau apa yang kamu pikirkan, kenapa kamu tidak pernah melawan mereka yang membully mu?" tanya Paman.

"Maaf paman, Floran tak ingin kejadian itu terulang kembali." jawab Floran.

Paman Floran hanya tersenyum kecil.

"Begitu ya, paman pergi dulu, kita kau bangun nanti, paman memberi hadiah pada mu, jadilah kuat dan bisa melindungi orang lain Floran." ucap sang paman kemudian menghilang.

Tiba-tiba tempat Floran berada bergetar seperti gempa, ia pun membuka matanya dan melihat Gito yang sedang berusaha membangunkan nya.

"Woi! lo siapa? mana Floran?" tanya Gito.

Floran terheran, karena Gito tak mengenali dirinya.

"Apaan sih bang, ini gua Floran." jawab Floran.

Gito menatap nya bingung.

"Apaan sih bang, awas gua mah ker-" ucapan Floran terhenti saat melihat cermin, ternyata tubuhnya telah berubah 180° .

"Apa yang terjadi!" teriak Floran.

Gito terkejut saat melihat gelagat orang itu seperti Floran.

"Ha! lo Floran?" tanya Gito.

Floran mengangguk menjawab pertanyaan Gito.

"Gua gak tau kenapa jadi begini bang, sumpah bang!" ucap Floran.

Gito hanya bisa menghela nafasnya dan memahami situasi yang terjadi.

"Oke, gua paham apa yang terjadi. Lebih baik lu izin kerja dulu daripada berabe." ucap Gito yang langsung keluar dari rumah Floran.

Floran terdiam seraya melihat tangan nya yang berbeda, tak lama ia ingat dengan ucapan paman nya. Ia bertekad untuk berubah menjadi lebh baik lagi dan memutuskan untuk melatih tubuh nya.

Tak terasa 6 hari Floran sudah melatih tubuhnya, ia melihat keanehan karena tubuh nya sangat kuat. Bahkan ia hanya melakukan latihan 6 hari.

"Tubuh ini terasa sangat kuat, bahkan ringan untuk digerakan, mungkin ini cara paman untuk membantu ku lepas dari pembullyan." gumam Floran seraya menatap diri nya di depan cermin.

Hari ini Floran memutuskan untuk jalan - jalan di kota karena ia ingin menenangkan pikiran sebelum besok ia harus masuk sekolah kembali.

Floran berjalan ke sebuah arena balap liar yang ada di sudut kota, terlihat banyak sekali orang di sana.

"Jadi ini arena yang sering di bilang sama Aldo? ramai juga ternyata." gumam Floran.

Saat ia tengah berjalan, Floran tak sengaja mendengar teriakan seorang wanita dari gang sempit.

The Top 1 : Begin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang