5. Pria Bertopeng

46 9 2
                                    

Floran menatap Freya yang tengah pingsan dan langsung menggendong tubuh Freya untuk di pindahkan ke tempat yang aman.

Sementara di tempat lain.

Bobby dan keluarganya tengan di sandra dengan beberapa keluarga atas lainnya.

"Gua benci sama lo Bobby! gua akan buat lo hancur." teriak boss penjahat seraya membuka topeng yang ia gunakan.

Bobby terkejut, karena orang itu adalah Sisil Angelia, dia adalah bawahan Bobby yang di pecat karena melakukan kecurangan.

"Gua iri sama lo Bobby! gua ingin semua yang lo miliki! gua gak suka lo bahagia!" teriak sisil.

Bobby terkejut dengan alasan Sisil melakukan ini.

Terlihat Sisil mendekati Shani dan menempekan pisau di leher Shani.

"Bobby, anak ini yang akan mati! ucapkan selamat tinggal!" teriak Sisil.

Gracia dan Feni hanya bisa menangis saat melihat kakak mereka akan di eksekusi oleh Sisil, Bobby dan Shania tak bisa berbuat apa apa, karena saat ini mereka pun tak bisa bergerak.

Saat pisau itu akan di goreskan, tiba-tiba suara lonceng menggema di ruangan tersebut, membuat Sisil terhenti.

"Sisil Angelia, seorang perempuan berusia 35 tahun, mempunyai obsesi pada Bobby Putra Jayawardhana, lalu mempunyai ambisi untuk membunuh seluruh keturunan Bobby." ucap seseorang yang menggunakan topeng.

Sisil seketika menoleh ke arah orang tersebut.

"Lo siapa!" teriak Sisil.

Namun bukannya menjawab, orang tersebut melempar sebuah pisau kecil yang tepat menacap di mata Sisil.

Seketika Sisil melepaskan pisau di tangannya karena rasa sakit.

Tiba-tiba orang itu melempar sebuah rantai yang tepat melingkar di leher Sisil. Lalu orang itu pun menarik rantai tersebut sehingga membuat Sisil tertarik ke atas.

"Le-pas!" teriak Sisil.

"Sebelum kau mati, biarkan aku memperkenalkan diri, nama ku Reiji. Aku datang untuk memburu orang - orang seperti mu." ucap orang itu.

Dia adalah Floran yang menggunakan topeng.

"Sebenarnya tak ingin ikut campur, namun cara mu itu membuat ku tertarik untuk bergabung." ucap Floran.

"Si.. al!" teriak Sisil yang hampir kehabisan nafas.

"Tuan dan nyonya, silahkan keluar dari ruangan ini." ucap Floran.

Bobby pun segera membawa istri dan anaknya untuk pergi dari ruangan itu, namun Gita berhenti.

"Ayah! Freya masih di dalam." ucap Gita.

"Tenang saja, dia sudah berada di tempat aman." ucap Floran.

Mendengar itu Bobby segera membawa mereka dan keluarga yang lain pergi dari sana.

Floran pun menyiram tubuh sisil dengan minyak tanah yang sedari tadi.

"Ini akhir hidup mu, nona." ucap Floran seraya melempar sebuah korek api yang menyala.
Teriakan Sisil menggema di ruangan itu.

Di sisi lain.

Freya terbangun di kamarnya, ia merasa bingung dengan keadaan nya saat ini, ia melihat ke sekeliling.

"Kok aku di kamar?" gumam Freya.

Skip

Keesokan harinya.
Berita tentang mayat yang di temukan tergantung serta terbakar tersebar di berbagai media. Banyak yang membicarakan kejadian tersebut, apalagi kejadian itu menimpa keluarga Freya.

Freya yang kini tengah di kantin pun tak luput di wawancara oleh teman - temannya.

"Tapi lo gak apa apa kan, Frey?" tanya Marsha.

"Aku gak apa apa sih, keluarga aku juga selamat." jawab Freya.

"Katanya kalian di tolong sama orang bertopeng ya?" tanya Ashel.

Freya mengangguk menjawab pertanyaan Ashel.
"Huft~ perasaan keluarga lu banyak masalah mulu deh, Fre." ucap Olla.

Saat tengah berbincang, tak sengaja mereka melihat Floran yang sedang membaca buku sendirian.

"Itu murid baru siapa sih? dari kemaren dia diem mulu?" tanya Aldo.

"Kalian gak tau? dia itu Floran." ucap Freya.

Mendengar itu seketika yang lainnya terkejut.

"Lah? kenapa dia gak bilang." ucap Aldo.

Namun Freya hanya menggelengkan kepalanya.

Hari - hari berlalu.
Saat ini banyak sekali terjadi kasus pembunuhan tragis di kota ini, namun kebanyakan korban adalah para Kriminal tingkat atas.

Mereka ditemukan dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Di rumor kan ada seorang pembunuh yang berkeliaran di malam hari, bahkan korban nya tidak memandang gender dan juga usia.
Salah satu korban nya adalah guru di sekolah mereka yang melakukan transaksi ilegal berupa menjual obat - obatan terlarang. Orang-orang menyebutnya sebagai Si pembawa lonceng, karena setiap aksi nya selalu terdengar bunyi lonceng sebelum terjadi pembunuhan terjadi.

Guru itu ditemukan tergantung di tiang lampu lalu lintas, dan usus yang terburai.

Satu kota menjadi merasa takut dengan datangnya pembunuh tersebut.

Di sisi lain.

Floran kini duduk di sebuah rooftop sebuah gedung.

Ia memandang ke tengah kota seraya merenungi apa yang dia perbuat sebelumnya.

"Apa yang ku lakukan ini benar? apa yang terjadi sebenarnya? sensasi itu muncul ketika teriakan mereka yang menggema. Apa ini yang di rasakan paman ketika muda." gumam Floran.

Memang keluarga besar Floran merupakan yakuza terkenal di Jepang, bahkan kakek dari Floran merupakan seorang mantan pembunuh bayaran dan juga komandan kemiliteran Jepang pada masa perang. Dia terkenal sangat kejam namun baik dengan keluarganya.

Floran mulai merasa nyaman dengan apa yang dia lakukan.
Ia akan memberantas orang korup dengan cara nya sendiri.

Di sisi lain.
Aldo dan yang lainnya tengah berkumpul di sebuah tempat yang mereka sebut markas.

"Menurut kalian, Si pembawa lonceng itu di pihak siapa sih?" tanya Aldo.

"Entahlah, hanya Freya dan keluarga nya yang pernah bertemu dengan si pembunuh itu." jawab Justin.

"Menurut gua sih, mungkin orang itu punya dendam tersendiri terhadap para korban." sambung Daniel.

"Aku jadi takut." lirih Ashel.

Aldo yang mengerti langsung merangkul Ashel.

"Tenang, aku ada di sini." ucap Aldo.

"Yeeee! bucin amat." sindir Marsha.

Saat sedang asik berbincang, terdengar suara teriakan dari belakang tempat itu. Seketika mereka pun mengecheck asal suara dan melihat sang pembawa lonceng.

"I-itu!" ucap Aldo yang terkejut saat melihat Sang pembawa lonceng tengah memegang kepala seseorang.

Ashel gemetar saat melihat kepala yang di pegang oleh orang tersebut.

"D-dia." ucap Ashel.

"Kalian mengenal orang ini?" tanya sang pembawa lonceng.

Aldo dan yang lainnya terkejut hanya bisa mengangguk.

"Bila kalian tak ingin sama seperti orang ini, berbuat baik saja." ucap si pembawa lonceng seraya pergi dari tempat itu.

******************

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Top 1 : Begin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang