Keesokan harinya.
Sekolah di hebohkan dengan kedatangan murid baru yang sangat tampan, bahkan tubuh nya yang atletis menambah kesan sempurna pada murid itu. Namun yang tak di ketahui, murid itu adalah Floran.
Aldo yang tengah berkumpul di lapangan seketika menoleh ke arah murid baru itu.
Segera Aldo menghampiri murid itu.
"Bro? lu kan yang kemaren nolong gue? lo sekolah di sini juga?" tanya Aldo.
Floran menatap Aldo dengan tatapan yang aneh.
"Kamu kenapa sih? ini aku Floran." ucap Floran dengan bahasa yang kaku.
"Ouh jadi nama lu Floran, wih sama kaya temen gua, eh? tunggu.." ucapan Aldo terhenti ketika mendengar nam Floran.
Floran hanya menggelengkan kepala saat Aldo berpikir.
"Sudahlah, Do. Lebih baik kita ganti baju, kan Bentar lagi olahraga." ucap Floran seraya berjalan meninggalkan Aldo.
Aldo terdiam, ia memikirkan sahabatnya yang belum hadir setelah di skorsing 1 minggu.
Setelah murid berkumpul, guru olahraga pun memulai pelajaran tentang bermain bola basket.
Terlihat murid laki-laki di bagi menjadi 2 tim, Floran kebetulan satu tim dengan Aldo.
Permainan pun di mulai, tim Aldo melawan Tim kelas sebelah yaitu Daniel.
Awal permainan berjalan normal, namun tiba-tiba salah satu tim musuh sengaja menabrak Aldo hingga membuat ia tersungkur. Aldo yang tak terima pun bangkit dan hendak memukul orang tersebut, namun Floran menarik baju Aldo sehingga ia mundur ke belakang.
"Jangan pake kekerasan, ini hanya permainan biasa." tegur Floran.
Aldo sedikit terkejut karena ucapan murid itu mirip sekali dengan Floran. Akhirnya game pun di lanjutkan.
Setelah selesai, Floran segera berlari ke pinggir lapangan, saat tengah beristirahat tiba-tiba seseorang memberikan minuman pada Floran.
"Ini untuk mu." ucap seorang siswi yang ternyata adalah Freya.
Floran terkejut saat melihat siswi itu.
"Makasih karena semalem lo nolong gue." ucap Freya.
Floran hanya tersenyum mendengar ucapan freya.
"Kok aku baru liat kamu ya?" tanya Freya.
Floran tersedak minuman nya saat mendengar itu.
"Padahal aku tau semua murid di sini, tapi kok gue baru liat kamubsih?" tanya freya.
"Bahkan seorang Freya pun tak mengenali aku, sudahlah" Jawab Floran seraya pergi dari tempat itu.
Freya bingung dengan jawaban Floran, namun ia baru tersadar saat murid itu adalah Floran.
Kini Floran tengah berada di taman belakang sekolah.
"Jangan masuk seenaknya, Flo." ucap Floran.
Flora tertawa kecil, kemudian muncul di sisi Floran.
"Ya, kan kamu sendiri yang salah, ngapain bergadang. Jadi aku masuk dulu biar kamu bisa masuk sekolah." jawab Flora.
Floran hanya tertawa kecil seraya menggaruk tengkuk nya yang sebenarnya tidak gatal.
"Huft~ kamu harus berubah, jangan malas lagi." tegur Flora.
Floran pun mengangguk mendengar ucapan Flora.
Jam pulang pun tiba.
Floran kini berjalan menuju gerbang sekolah, namun ia di hadang oleh Freya.
"Kenapa kamu gak jujur!" bentak Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Top 1 : Begin
FanfictionSeorang pemuda culun yang hidup sebatang kara yang ternyata menyimpan rahasia yang selama ini ia sembunyikan. Terlebih ia harus terlibat sebuah masalah yang melibatkan beberapa geng motor, mafia besar dan organisasi besar lainnya. Bagaimana kisah n...