Akibat kelelahan setelah seharian menghabiskan waktu bersama Irene berjalan jalan dan membeli banyak barang untuk keperluan acara pertunangan mereka, jin tidak jadi pulang ke apartemen nya tetapi setelah mengantar Irene ke apartemennya dia memutuskan kembali ke dorm . Dan langsung masuk ke kamarnya .
Saat membuka ponsel dia mendapatkan pesan dari Edward jika Jungkook dan semua team yang ke London sudah sampai dengan selamat.
Edward yang kebetulan sedang ngobrol dengan Jungkook di kamar nya pun melakukan video call nya. Kepada jin hyung untuk mengabarkan jika mereka sudah sampai di hotel mereka."Hai jin Hyung . Kami sudah berada di London sekarang dan posisi kami sudah berada di hotel " kata Edward
"Oh oke lakukan semua dengan baik " kata jin . Tiba tiba matanya tertuju pada Jungkook yang terlihat dari kamera nya. Jin terpana melihat Jungkook yang baru keluar dari kamar mandi .
Deg! Sepersekian detik senyuman jungkook mampu membuat nya terhipnotis. Padahal Jungkook sedang tersenyum kepada Edward bukan padanya.
Ia terpana. Kenapa senyuman itu begitu cantik . Kenapa dia begitu imut .
Baru kali ini jin merasakan ada getaran yang dia sendiri tidak mengerti mengapa bisa terjadi. Padahal selama ini dia sangat membenci Jungkook . Dia segera meminta Edward untuk menutup telepon nya. Karena semakin melihat Jungkook hati nya semakin tidak karuan.
Jungkook adalah tipe manusia yang dalam beberapa waktu bisa terlihat tampan dan juga terlihat cantik dan imut di waktu yang bersamaan.
Dia tidak butuh begitu banyak make up untuk melihat nya sempurna. Karena pada dasarnya dia memang sudah sempurna dilihat dari sisi manapun .
Tidak hanya unggul dengan wajah nya, tetapi tubuhnya pun sangat sexy dengan pinggul yang kecil yang bisa membuat semua wanita merasa iri.
"Apa barusan aku mengagumi jungkook??? " Kata jin. "Aaagghh kenapa sih otakku ?"
"Ward... Tutup telepon nya. Kalian sudah sampai itu sudah cukup. Aku mau istirahat sekarang. Kau juga istirahat lah jangan lupa liputan konser besok kirim pada ku"
"Baik Hyung. Kalau begitu ku tutup telepon nya "
Jin segera melangkah menuju kamar nya dan berbaring di ranjang nya entah mengapa dia begitu gelisah .
Dan tiba tiba ia teringat akan Jungkook . Dulu Jungkook pernah memberikan dia sebuah hadiah yang belum pernah di bukanya sama sekali. Dia malah menaruh nya di gudang bersama barang barang bekas milik nya. Karena penasaran akhirnya dia membuat kado itu dan ternyata berisi sebuah bola kristal salju.
Flashback
4 Desember lalu jin berulang tahun. Tiba tiba jungkook menemuinya di kantor dengan membawa sebuah kado dan kue ulang tahun.
"Aku mohon kook jaga sedikit jarak denganku dimana pun kita berada. Aku tak nyaman dengan pandangan orang orang."
"Maaf Hyung.. tapi kenapa? Aku hanya ingin memberi mu kado ini ,"
"Irene tak suka . Dan jangan lupa, aku bukan gay. Aku khawatir mereka berfikir aku gay seperti mu. "
Setelah mengambil kado dari Jungkook lalu dia meninggalkan jungkook tanpa pernah berbalik lagi
****
Sementara itu jungkook sudah berusaha memikirkan semua kata kata Jimin . "Selama di eropa cobalah lupakan jin Hyung . Kau bisa lihat sendiri berapa juta fan boy dan fan girl yang menyukai mu. Itu tandanya kau layak untuk di perjuangkan. Jika dia tidak pernah sedikitpun melihat mu, lupakan saja! Itu tandanya dia bukan yang terbaik untuk mu ! ""Apa jin Hyung benar benar sudah bahagia sekarang?" Tanya jungkook dalam hati nya. "tapi ini bisa saja terjadi karena jin Hyung tidak menggantungkan kebahagiaan nya pada orang lain. Sedangkan aku ?? Aku menggantungkan kebahagiaan ku pada nya"
Jatuh cinta pada sahabatnya sendiri sudah cukup membuatnya merasa menjijikan.
Dengan hati hati jungkook berjalan keluar dari kamar hotel nya. Duduk di balkon sambil menikmati indahnya langit malam kota London.
Dia tak bisa lagi mendapatkan kebahagiaan nya seperti dulu. Fase yang lalu telah berakhir dan membebaskan luka pada dirinya. Jika di pikirkan lagi dia tidak akan sanggup terus berharap. Tapi tak ada cara lain.
Bahkan jika dia terjebak dalam labirin pun dia hanya ingin terjebak sendirian dan tak mau melibatkan orang lain.
"Sampai kapan pun , aku mohon Tuhan... Tolong abadikan cintaku hanya untuk jin hyung. Karena aku tak punya alasan untuk mencintai orang lain, tetapi jika cinta itu untuk jin Hyung aku punya seribu alasan untuk mencintai nya"
Handphone di atas meja berdering. Lamunannya Buyar. Dengan cepat jungkook mengangkat telepon seluler nya terlihat nama "Jimin " disana
"Ya Hyung... "
"Hai kook. Kau sudah tidur?"
"Belum Hyung. Aku baru saja selesai rehearsal dan besok mulai untuk persiapan konser ,"
"Kook kapan kau pulang? Kau kabari aku ya? Aku pasti akan datang untuk menjemput mu di bandara" kata Jimin
"Hahaha kau merindukanku ya Hyung ? Aku masih 18 hari lagi di sini. Bukankah Tuhan sangat baik? Membuat aku menjauh dari jin Hyung untuk mengobati luka ku ? Kata jungkook mengajak Jimin bercanda
"Yeah.. manfaat kan waktu mu . Pulangnya jangan lupa bawa pasangan ya... Lupakan semua yang terjadi di sini " sambung Jimin
"Aku juga merindukan mu dan Hyung Hyung yang lain . Aku disini merasa sangat kesepian. Seandainya aku seperti Namjoon Hyung aku tidak kesulitan untuk berbicara dengan banyak orang, tapi kau tau kan bahasa Inggris ku tidak terlalu baik "
"Ya sudah kau tidur lah. Semoga konser mu besok sukses " kata Jimin sambil menutup telepon nya
"
KAMU SEDANG MEMBACA
FINALLY LOVE YOU
RomanceMengejarmu sudah cukup . lelahku sudah di ujung pilu jinkook lover 18+ homophobia please go away