Ketika senja mulai merangkak perlahan,
Langit berubah menjadi kanvas jingga,
Kau dan aku berdiri di tepi pantai,
Menunggu matahari mengucap salam perpisahan.
Dalam detik-detik yang tenang itu,
Tanganmu menyentuh lembut jemariku,
Ada kehangatan yang mengalir halus,
Menyatu dalam bisikan angin senja.
Warna-warna lembayung yang memudar,
Menggambarkan cinta yang tak pernah pudar,
Setiap semburat warna adalah janji,
Yang terukir di cakrawala hati kita.
Kita duduk di atas pasir yang hangat,
Menyaksikan ombak yang berkejaran,
Mereka membawa cerita-cerita lama,
Mengalirkan nostalgia dalam keheningan.
Saat matahari perlahan tenggelam,
Di ufuk barat yang penuh pesona,
Kau tersenyum dengan mata berbinar,
Mengisi hatiku dengan kebahagiaan sejati.
Senja adalah waktu yang ajaib,
Di mana cinta kita menemukan makna,
Dalam sentuhan lembutnya yang mempesona,
Kita temukan keabadian dalam sekejap.
Setiap detik yang berlalu di bawah sinar,
Adalah kenangan yang terukir dalam hati,
Mengisi jiwa dengan kehangatan,
Yang hanya bisa dirasakan oleh cinta sejati.
Biarkan senja terus datang dan pergi,
Karena dalam setiap sentuhannya yang lembut,
Aku temukan cinta yang abadi,
Yang tak akan lekang oleh waktu.
