32

2.5K 280 125
                                    

"Sudah kubilang jangan makan kalau tidak tahan pedas." Ujar Indonesia yang kini memangku sebelah wajah-nya dengan tangan diatas meja.

"E-eh...an-anda sekalian baik-baik saja?" Tanya seorang maid yang tiba-tiba saja tadi datang dan dibuat terkejut saat melihat para tuan muda-nya yang terlihat sedang berlomba memakan sesuatu.

Yah...belum mencapai 10 menit mereka memulai pertandingan makan seblak buatan Indonesia itu, kini mereka semua bahkan terlihat sudah tidak sanggup untuk makan lagi.



Indonesia memang sudah selesai memakan habis seblak miliknya dan terlihat biasa saja, sementara Thailand memang bisa menghabiskan seblak buatan Indonesia walaupun wajah Thailand kini terlihat bercucur keringat  serta wajah-nya yang terlihat sedang menahan rasa pedas yang membakar lidah-nya saat ini.

Walaupun sudah meminum air es seklipun rasa pedasnya belum mau hilang juga.

"A-aku..ti-tidak menyangka...k-kalau selera...p-pedas bang Indo sudah meningkat daripada sebelumnya..." Ujar Thailand dengan keringat yang membasahi wajah-nya.

Kalau Thailand yang mereka kenal menyukai makanan pedas saja terlihat kewalahan, lain halnya dengan yang lainnya yang sudah terlihat K.O dan tidak bisa menghabiskan makanan mereka.


Terlihat Singapore yang memang mampu menghabiskan seblaknya, hanya saja pemuda berkacamata itu kini terlihat tengah menundukkan kepalanya dan memejamkan erat matanya dengan sebelah tangan yang menutup mulutnya.

"Yang benar saja?! Sambal apa yang kau gunakan sih?!" Ucap Vietnam yang terlihat sudah bermandikan keringat begitupula dengan yang lainnya.

Bagaimana tidak?!

Sambal pada umumnya memang pedas namun tidak sampai terasa membakar lidah seperti ini!

"Itu sambal khas buatanku." Jawab Indonesia dengan tenang.


Sementara itu Myanmar yang awalnya meremehkan kepedasan masakan Indonesia kini dibuat diam dan tidak bisa berkutik, dia hanya mampu menghabiskan setengah dari seblak di mangkok-nya dan itu tidak sebanyak yang dimakan Thailand ataupun Indonesia yang bahkan sampai penuh mangkok.

Kalau yang lainnya terlihat memiliki kondisi yang tidak jauh berbeda...

Terlihat Malaysia yang bahkan sampai melesat membuka kulkas untuk mengambil batu es dan menambahkannya ke milo miliknya untuk menghilangkan rasa pedas yang membakar lidah-nya saat ini.

Padahal Malaysia baru makan sepuluh suapan saja dan itu belum setengah...

Sama halnya dengan Philippines yang hanya mampu memakan sebanyak sepuluh suapan saja, selebih itu dia sudah tidak sanggup...

Brunei, Vietnam, dan Cambodia yang baru memakan beberapa suapan saja sudah tidak sanggup saat rasa pedas kuah sambal seblak itu yang kini membakar lidah mereka, sontak saja mereka langsung menuju ke kulkas untuk mengambil air dingin.

Lain halnya dengan Laos yang baru makan satu suapan sudah memuntahkan kembali makanan-nya ke westafel, saat rasa pedas luar biasa itu menyentuh lidah-nya.





'Melihat mereka tersiksa seperti ini cukup menyenangkan juga...' Batin Indonesia yang merasa puas saat melihat raut wajah mereka yang kini sedang kepedasan.

Lalu tiba-tiba saja Sean muncul saat mendengar suara gaduh dari arah dapur.

"Ya ampun tuan muda...sudah saya katakan jangan memakan makanan pedas seperti seblak itu." Ujar Sean saat melihat kekacauan yang ada di dapur saat ini.

"Ya, maaf-maaf." Ujar Indonesia dengan santai dan tanpa rasa bersalah sama sekali.

Sean yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas berat, sementara maid di sebelahnya sontak langsung membersihkan kekacauan yang ada.


Just FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang