8

348 14 0
                                    

    "Waah paketu udah gercep aja"celetuk Xiao melihat kedekatan Lingga dan seorang gadis yang kemarin sempat menarik perhatiannya dan yang lainnya.

      "Ahh padahal udah gue incer tuh cewek"ucap Alaric dengan ekspresi pasrah,ia kemarin sudah memantapkan hatinya untuk memperjuangkan Gadis cantik yang sekarang sedang berjalan beriringan dengan ketuanya Lingga... Hahh kalau saingannya orang lain ia pasti akan semangat memperjuangkan gadis cantik itu,namun kalau saingannya adalah lingga ia akan mundur alon-alon ae,masih sadar diri.

       "Hahaha tumben Lo punya niatan ngincer cewek,sekalinya ngincer malah ceweknya udah di embat paketu"cetus Xiao dengan tertawa ringan melihat kepasrahan yang di ekspresikan sahabatnya Alaric.

     Sedari tadi Alkana hanya diam menatap datar ke arah wajah gadis cantik yang bersama lingga,di dalam otaknya masih berputar berbagai cara untuk bisa mendekati gadis yang bersama lingga.

      Lingga merasakan tatapan yang dalam dari sahabatnya Alkana kepada Nara-nya,ia mengerutkan keningnya tak suka,ia semakin menggenggam tangan Nara dengan erat membuat sang empunya sedikit meringis kesakitan namun tidak membuat genggaman itu mengendur.

     "Kelas"ujar Lingga setelah berada di hadapan teman-temannya dengan wajah datar dan mata yang dingin menatap sekilas ke arah Alkana,Alkana menyadarinya namun hanya diam dengan pikirannya sendiri.

     "Paketu,Lo gak mau jelasin dulu gitu?"celetuk Xiao sambil berjalan beriringan dengan Alaric dan Alkana sementara di depan mereka ada Nara dan Lingga.

    "Hah.. adik gue"lingga menghela nafas kasar sudah menduga kalau mereka akan menanyakan ini,ia hanya berujar dengan singkat dan terpaksa,ia sangat enggan mengatakan kalau Nara adiknya,seharusnyakan gadisnya,tapi ia tidak ingin membuat Nara-nya tidak nyaman kalau ia mengatakan yang ingin ia katakan adalah 'Gadis di samping gue itu cewek gue,milik gue'.

     "Wah masih ada peluang nih njiirr"cetus Alaric antusiasme,dan dengan segera berjalan di samping Nara.
  
     "Nama kamu siapa cantik?"tanya Alaric dengan suara yang di lembut-lembut untuk pencitraan.

    Xiao yang di belakang memutar bola matanya malas,ia merasa ingin muntah mendengar suara Alaric yang di lembut-lembutin yang terdengar seperti bencis.

      Nara menoleh ke samping dan tersenyum sangat manis membuat wajah sampai telinga Alaric merona merah.

    "Nama aku Nara kak"balasnya sekenanya.

       Nara merasakan tangannya di remas kakaknya dengan kuat membuat ia menahan ringisan.

       "Namanya cantik kaya orangnya hehe,nama kakak kak Alaric,panggil senyaman kamu aja ya,di belakang kakak ada Xiao sama Alkana,tuh yang wajahnya tengil kaya monyet nyasar itu namanya Xiao,kalau yang wajahnya datar kaya jalan tol itu yang namanya Alkana."ujarnya julid dengan tersenyum puas.

      "Apa Lo bilang hah? Monyet nyasar?,gak salah denger gue?,Lo kali yang monyet nyasar.. dasar opet Lo"balas Xiao kesal,enak aja wajah tampannya di bilang mirip monyet.

         "Ya emang bener kan,lokan emang mirip monyet"balasnya santai.

     "Bngst Lo,kata emak gue juga gue itu cowok paling tampan sejagat raya"ucapnya kesal.

     "Iyain aja deh,si paling anak emak"cetusnya santai dan senang bisa membuat sahabatnya kesal.

    Alkana sedari tadi hanya diam,matanya tak pernah lepas dari Gadis yang bernama Nara dengan tatapan yang begitu dalam.

      "iihh sapa sih tuh cewek,eneg gue liatnya,sok kecakepan banget dah"

         "Babang Lingga kok kaya Deket banget sih sama tuh cewek,pasti tuh cewek merasa paling cantik"

     "Anjng banget tuh cewek,rasanya gue mau bejek-bejek tuh muka sok kecakepan tuh cewek"

      "Ganjen banget jadi cewek"

   "Dasar Cewek SASIMO"

    "Pa'an sasimo?"

      "Sana sini mao njir"

       Bisikan Syaiton para siswi-siswi yang seperti kebakaran jenggot itu memenuhi koridor sekolah,namun Nara Lingga Dkk hanya mengabaikan celotehan dan makian itu,Lingga sebenarnya sudah sangat gatal ingin sekali membalas makian murahan itu,namun ia berusaha tenang dan tidak membuat kekacauan yang mungkin saja akan membuat Nara-nya tidak nyaman.

       "Kalau jam Istirahat sudah berbunyi jangan dulu ke luar kelas,tunggu kakak jemput kamu ya"ucap Lingga sambil menghadap Nara,mengelus rambut halus Nara dengan lembut sambil tersenyum tipis,mereka berada di depan kelas Nara yang masih sedikit sepi.

    "Iya kak,aku ngerti"ucapnya patuh membuat Lingga tersenyum puas,lingga memeluk adiknya erat dan melepaskannya dengan enggan.

    "Gue juga pengen peluk dedek Nara aahh"perkataan itu keluar begitu saja dari mulut Xiao dengan santai,tidak menyadari kalau ada tatapan yang begitu tajam seakan ingin memakannya hidup-hidup ke arahnya.

     "Ulangi"desis Lingga dingin sembari menatap tajam ke arah Xiao yang sudah panas dingin menyadari kesalahannya.

    "Ehehehe berjanda paketu,sensi amat dah"Xiao menyengir lebar sambil menunjukan dua jarinya dengan tampang tengil.

    "Haha mampus Lo"cetus Alaric melihat Keringat dingin sebesar biji jagung Xiao saat di tatap tajam paketunya.

°°°°

     Jam istirahat berbunyi,Nara dengan patuh masih berada di kelas,ia merasa sangat bosan hari ini karena temannya Mika tidak sekolah Lantaran ada acara keluarga.

    "Nara"sebuah panggilan yang menyebut Namanya membuat Nara menatap ke arah pintu keluar kelas ia melihat kakaknya bersama Dkk berada di sana.

   "Kakak lama banget sih,aku udah nungguin dari tadi tau"ucapnya cemberut sambil menghampiri kakaknya dengan menghentakkan kakinya kesal.

   Lingga dkk menggigit pipi dalam mereka menahan gemas dengan tingkah laku imut Nara.

    "Maafin kakak,tadi kakak ada urusan bentar,ayo kita ke kantin"Lingga menggenggam tangan Nara erat lalu berjalan ke arah di mana letak kantin sekolah berada.

     Di perjalanan tiba-tiba ada seorang gadis yang tak lain adalah Lala,Lala dengan sengaja menunjukan dirinya ke arah Lingga membuat Lingga Refleks menahan bahu Lala layaknya berpelukan.

    Lala dengan sengaja mengalungkan kedua tangannya dengan menatap menggoda ke arah Lingga sambil menggigit bibir bawahnya berusaha terlihat seksi dan menggoda dengan ekspresi di poloskan.

     Nara hanya menatap malas dengan drama Lala di depannya ini,sementara Xiao dan  Alaric menatap tak suka dengan tingkah dan ekspresi wajah Lala yang terkesan seperti sengaja menggoda.

       Tadi malam saat di markas Xiao dan Alaric tidak sengaja melihat data Lala dan karena iseng mereka melihat-lihat dan ternyata Lala adalah salah satu wanita malam di sebuah club,mereka merasa jijik bersekolah di sekolah yang sama dengan Lala.

     Ternyata Data itu sengaja lingga minta dari anak buahnya karena sudah membuat adiknya di ganggu di sekolah waktu di kantin saat itu.

  

Obsesive X ManjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang