Mahen Raja Pradipta, laki-laki berusia 21 tahun yang sangat menyukai lukisan. Seniman muda yang selalu merasakan kesepian dalam hidupnya meski banyak orang yang menyukainya dan karya-karyanya. Kedua orangtuanya terlalu sibuk, mengurus bisnis, bolak-balik ke luar negeri hanya untuk bekerja hingga mereka lupa ada seseorang yang selalu membutuhkan kehadiran mereka layaknya orangtua pada umumnya. Mahen selalu menginginkan kehadiran kedua malaikatnya itu, bukan hanya transferan uang dengan nominal besar untuk kelangsungan hidupnya."Kapan sih Mama dan Papa punya waktu untuk Mahen? Kenapa Papa sama Mama selalu prioritasin kerjaan kalian? Kalian ini punya anak yang harus diperhatikan. Gak cuma uang, Pa, Mahen butuh semua nasehat dari Papa. Mahen butuh pelukan hangat Mama. Mahen butuh kehadiran kalian di dalam hidup Mahen."
Haikal Bumi Laskara, salah satu sahabat terdekat Mahen yang mempunyai minat dan bakat yang sama dalam melukis. Haikal selalu ada saat Mahen membutuhkannya. Sebisanya, Haikal selalu berada di dekat Mahen. Haikal tak akan pernah membiarkan Mahen hidup dalam rasa sepi dan hampa."Ga usah terlalu dipikirin. Orangtua lo kerja untuk menuhin semua kebutuhan hidup lo, dari pada lo murung terus di rumah, mending kita ke pameran lukisan."
LaJuan Bintang Abiyasa, laki-laki yang memanfaatkan ketampanannya dengan sangat baik. Dalam satu hari Juan dapat menarik perhatian dua sampai tiga gadis untuk ia jadikan pacar sesuka hatinya. Bagi Juan hidup di masa muda itu hanya sekali, jadi nikmati saja jangan terlalu dipikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Art Del Amor
Teen FictionAira Senjana Gempitala, gadis berusia tujuh belas tahun yang begitu periang dan selalu ceria, gadis yang kerap disapa Aira itu mendadak mengikuti sebuah kursus melukis setelah sebuah pameran lukisan diadakan di sekolahnya. Bukan karena Aira suka mel...