- Eternal Queen -" jeonha... "
taehyung menghampiri jennie dan langsung duduk di hadapan istrinya
dengan lembut ia memegang pipi jennie yang basah oleh air mata wanita itu
" jeonha.. hiks.. "
taehyung langsung membawa jennie ke pelukan nya. dengan lembut ia mengelus punggung istrinya
" maafkan aku jen.. tolong maafkan aku.. "
jennie menangis dengan histeris, ia merasa sangat tidak nyaman berada di istana yang kejam ini
" daegum mama.. daegum mama.. hiks.. hiks.. "
taehyung melepas pelukannya dan menghapus air mata jennie
" maafkan aku sayang.. aku tidak tahu harus bagaimana, para pejabat terus mendesak ku untuk melakukan itu. hukum saja aku yang sangat lemah ini jen! hukum aku! " ucap taehyung sambil menampar pipi nya sendiri
jennie langsung menghentikan tangan suaminya dan memegang nya dengan kedua tangan nya
" aniyo daegum mama.. ini bukan salah kita, ini bukan salah mu. aku hanya merasa sangat kesepian berada di istana ini, aku akan bertahan selagi ada dirimu di sini daegum mama.. jangan berkata seperti itu "
taehyung menundukkan kepalanya sebentar lalu mengangkat nya kembali
ia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum menatap raut wajah istrinya yang sembab
taehyung masih terlalu lemah untuk melawan para pejabat, hal itu dikarenakan dirinya yang diangkat menjadi raja oleh pejabat negara yang melakukan pemberontakan
maka dari itu mau sekeras apapun taehyung melawan para pejabat, ia masih sangat tidak mampu saat ini walaupun dirinya adalah seorang raja joseon
***
" eomeoni.. a-abeoji.. tidak! tidak! tidak mungkin.. m-mereka.. "
jennie bergegas menuju kediaman kedua orang tua nya
pagi ini, jennie diberi kabar yang membuat pondasi dalam dirinya runtuh seketika
saat jennie sudah sampai di rumah kedua orang tua nya, dengan cepat ia berlari dan membuka pintu secara kasar
jennie terus berlari sampai langkah nya terhenti dihadapan kedua orang tuanya yang sudah tak bernyawa tergeletak begitu saja di depan pintu masuk
ayah nya tergeletak di tanah dan ibunya tergeletak di tangga depan pintu
air mata jennie langsung menetes dengan deras, ia menangis dengan histeris sambil menatap kosong kedua orang tuanya
dengan gontai ia menghampiri ayahnya yang berlumuran darah di dadanya
badan jennie runtuh seketika, ia terduduk di tanah lalu memegang wajah ayah nya itu
" A-ABEOJI.. ABEOJI.. HIKS.. APA YANG SUDAH TERJADI KEPADA KALIAN.. ABEOJI.. TOLONG BUKA MATA MU.. JANGAN TINGGAL KAN AKU SENDIRI DISINI ABEOJI.. "