"Oh jadi seperti itu"
Tay mengangguk-angguk sambil melihat temannya yang sedang diobati oleh Gun. Ia baru saja mendengar penjelasan mengenai kejadian yang menimpa Off.
Kini Off, Gun, Tay sedang berada di kamar Off dengan Gun yang sedang sibuk mengobati luka di jari jempol kaki Off.
"Kalau begitu rekaman hari ini kita batalkan saja, Off" usul Tay yang membuat Off mengerutkan dahinya tak terima.
"Kenapa begitu? apa karena hanya luka di kakiku ini?" tanya Off yang dibalas deheman oleh Tay.
"Astaga peng, ini hanyalah luka kecil. Bahkan nanti malam pasti lukanya sudah sembuh" protes Off.
"Apa kau yakin?"
"Berhentilah bersikap berlebihan Tay, kau sama halnya seperti Gun"
Gun yang mendengar ucapan Off langsung saja menghentikan kegiatannya yang akan membereskan obat-obatan yang baru saja ia gunakan.
"Kenapa kau jadi membawa-bawaku p'Off? kau mengataiku berlebihan?!" sahut Gun tak terima.
"B-bukan seperti itu sayang, tapi kalian berdua terlalu over protective kepadaku" Off membuang nafasnya kesal, pipinya ia gembungkan lucu yang membuat Gun maupun Tay tertawa karenanya.
"Oh astaga Off, berhentilah membuat wajah seperti itu. Kau tidak cocok sekali" kata Tay terkekeh.
"Narak jangg" beda halnya dengan Tay, Gun justru merasa gemas akan wajah yang Off buat. Ia bahkan mencubit gemas pipi Off yang menggembung.
"Sayangg" rengek Off sambil memegang tangan Gun agar berhenti bermain dengan pipinya.
"Nih bibir ngapain monyong-monyong segala? mau aku cium ya?" goda Gun ketika melihat bibir Off yang dimajukan sedikit.
"Kemari, cium aku. Kau belum menciumku semenjak 2 jam yang lalu" tantang Off yang membuat Gun terkekeh gemas.
Gun mendekatkan dirinya dengan Off, mengecup pelan bibir Off, namun saat Gun ingin menarik ciumannya Off malah menahan tengkuknya yang membuat mereka terbuai akan kecupan yang berakhir dengan lumatan bibir yang sangat memabukkan itu.
Tapi tunggu, sepertinya mereka melupakan sesuatu.
"Beneran ini aku diperlakukan seperti ini?" gumam Tay sambil menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Gun yang mendengar suara Tay langsung buru-buru melepaskan ciumannya dengan Off secara paksa.
"Oi p'Tay kenapa kau masih disini?" tanya Gun tertahan.
Kalau boleh jujur, Gun sekarang sangat malu. Sedangkan Off hanya diam tanpa merasa bersalah atau terganggu dengan keberadaan Tay.
"Kan dari tadi aku sudah disini Gun, lagipula kenapa kalian tiba-tiba melupakan keberadaan ku dan berciuman seperti itu didepanku? sopan kah kalian begitu hah?!!" sungut Tay.
"Memangnya kenapa Tay? seperti kau tak pernah berciuman dengan kekasihmu saja" sindir Off tak mau kalah.
"WTF?!!!"
"HEH SEKALIPUN AKU BERCIUMAN DENGAN PACARKU, TAPI KAMI MELAKUKANNYA DIRUANGAN PRIVASI YA, TIDAK SEPERTIMU YANG MELAKUKANNYA DIDEPAN ORANG LAIN SEPERTI YANG BARU SAJA KALIAN LAKUKAN DI HADAPANKU" lanjut Tay dengan menggebu-gebu dan emosi yang meluap-luap.
Jika saat ini dia berada di sebuah komik bergambar, sudah bisa dipastikan bahwa karakter Tay mengeluarkan api atau uap panas dari atas kepalanya. Bahkan bisa saja ada petir yang bersarang tepat di atas kepala Tay.
"Tay, sekarang kau berada dimana?" tanya Off santai
"Rumahm--"
"Bukan, maksudku ruangan apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eye On You
Fanfiction❝You drew stars around my scars❞ Tentang Off Jumpol yang mengerti dunia tanpa harus melihatnya. Semua itu berkat kekasihnya; Gun Atthaphan. start : 9 Juli 2024 finish : -