"Aku mencintaimu, Jude"
Suara itu nyaris tenggelam oleh gemerlap kota dan alunan air Sungai Chao Phraya yang lembut, namun tetap terdengar jelas di telinga Jude.
Mereka berdiri di tepi sungai, di bawah langit malam yang bertabur bintang. Sorotan cahaya bulan purnama yang lembut menyinari wajah mereka, menciptakan bayangan yang indah di permukaan air yang tenang.
Jude terdiam, tak menyangka pengakuan itu akan terlontar dari bibir sahabatnya sendiri.
"Aku--" Jude berjalan mundur perlahan, sebelum kembali menatap lawan bicaranya dengan sorot mata yang sulit dijelaskan.
Nafasnya menderu, jantungnya berdegup kencang, tangannya terkepal erat, dengan bibir yang terbuka dan tertutup seolah ragu akan kalimat yang akan ia lontarkan selanjutnya.
"Kev, m-maaf a-aku tid--tidak---" Perkataannya terbata, bahkan belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, sebuah ciuman lebih dulu mendarat pada bibirnya.
Jude yang terkejut akan tindakan Kevin sontak segera mendorong tubuh Kevin dan melepaskan ciuman itu dengan paksa.
Sorot matanya memerah, entah menahan amarah atau justru memerah karena air mata?.
Sedangkan itu, Kevin menatap khawatir pada Jude, tangannya tertahan di udara, bibirnya terbuka namun terlalu kelu untuk mengeluarkan suara.
Kaki Jude berjalan mundur sebelum akhirnya ia berputar balik dan berlari meninggalkan Kevin dengan perasaan bersalahnya.
"CUT"
Sebuah suara bergema, seketika menghentikan suasana tegang di lokasi syuting. Seorang pria berambut pirang dengan kumis tipis, yang tak lain adalah sutradara, berteriak.
"Oke, oke, bagus! Kita dapat adegan itu!"
Kevin yang diperankan oleh aktor tampan bernama Oab Nithi itu masih terpaku di tempatnya, tangannya masih terangkat, wajahnya masih mencerminkan kekhawatiran yang mendalam.
Oab menoleh ke arah Gun yang kini telah berada di balik kamera, duduk dengan sang asisten yang sibuk memperbaiki penampilannya.
"Improvisasi tentang ciuman barusan itu sangat menakjubkan, Oab!" puji sang sutradara sambil memberikan 2 jempol untuk sang aktor.
Oab hanya tersenyum, dan membalas seadanya, namun perhatiannya tak bisa lepas dari Gun yang kini tampak duduk melamun tak memperhatikan sekitarnya.
Sedangkan itu, Gun hanya terdiam dengan pandangan kosongnya. Membuat p'Kwang yang merupakan managernya yang selalu menemani Gun kemana-mana tampak khawatir akan kondisi Gun.
Kwang menghela nafas beratnya sebelum berbicara pada Gun "Apa setelah ini kau ingin aku mengantarmu ke rumah Off?" tanya Kwang yang membuat Gun sontak menoleh kearahnya.
Namun Gun tak menjawab, ia hanya menatap Kwang dengan pandangan yang sulit dijelaskan. Sebelum akhirnya pria mungil itu kembali tertunduk diam tanpa kata.
Kwang kembali menghela nafasnya, ia berjalan cepat menemui sang sutradara yang masih sibuk mengobrol dengan beberapa staff lainnya.
"Bisakah kita mengakhiri syuting hari ini? Gun tampak kurang sehat" tanya Kwang.
Sang sutradara menoleh sekilas kearah Gun yang masih duduk diam ditempatnya, "Tentu, kita bisa melanjutkan sisanya besok"
Kwang mengangguk, mengucapkan terima kasih dan kembali pada Gun untuk segera mengantar pulang pria mungil yang akhir-akhir ini tampak murung tersebut.
~~~
Kini mobil Kwang sudah terparkir di depan rumah Gun, namun sepertinya Gun tak berniat beranjak dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eye On You
Fanfiction❝You drew stars around my scars❞ Tentang Off Jumpol yang mengerti dunia tanpa harus melihatnya. Semua itu berkat kekasihnya; Gun Atthaphan. start : 9 Juli 2024 finish : -