03. Jabat Tangan

97 21 5
                                    

Kelas pagi lagi, Irisha berangkat jam 6:50 an karna kelas dimulai 7:30. Jam 12 selesai.

Irisha pada dasarnya yang emang merupakan mahasiswa kupu-kupu, langsung pesen ojek online dan pulang. Sebelumnya ngobrol dulu sama Sherly tentang kegiatan workshop yang bakal mereka ikutin besok, di hari Sabtu.

"Jam 11 loh, gue jemput dari rumah jam 10an. Bisa kan?"

"Ya bisa lah. Lo mau pake baju apa ih?"

"Baju biru, kotak-kotak putih. Tapi pake outer cream. Bawahan jeans aja. Style biasa."

"Oke deh."

"Lo apa? Pasti coklat-coklatan?"

"Hehe, ya you know lah."

"Dasar cewek coklat."

Irisha tertawa. "Iya dong."

Dikasih julukan cewek coklat karna emang itu warna kesukaan Irisha. Dimulai dari rambut yang warnanya coklat, baju-baju tonenya kayak gitu, tas apalagi, jepitan rambut juga sama, belum sepatu. Kalau gak coklat (semua range warna coklat), ya cream, atau enggak putih. Jarang banget Irisha pake baju warna ijo, biru, ungu. Cenderung gak pernah kali ya. Barang-barang perintilannya juga kayak pencil case, laptop case, dompet, pouch makeup, semuanya warnanya itu itu aja.

Beda banget sama Sherlynya sendiri, yang cenderung seringnya pake baju warna cerah dan bermotif.

Habis obrolan singkat itu keduanya pamit, Irisha pake ojol, Sherly naik motornya dia sendiri. Jadi besok ada workshop bucket flower dan mereka berdua ikutan. Workshop merangkai bunga yang sangat cewek itu, pasti seru pol!

Irisha sama Sherly tuh satu kelas, selain workshop bunga yang bakal diadakan besok, dulu juga mereka emang suka ikutan workshop cewek-cewek. Bikin beads lah, pottery lah, crocket lah, sampai mondar-mandir makan sama stranger, berdua kedapetan ikutan. Kegiatan-kegiatan yang lucu gini, buat Irisha ya partnernya Sherly. Mereka tuh nempelnya udah kayak perangko. Lekat banget. Disamping Maudy dan Katrina yang ketemu tiap hari karena satu atap, Sherly juga sahabatnya didunia perkuliahan ini.

Irisha sampai. Masuk gerbang, ada motor asing terparkir, terasa familiar. Tapi kemudian Irisha ingat, ini bukannya motor si kurir? Maksudnya, sepupunya Katrin?

"Wah mampus."

Mau pura-pura balik lagi seakan belum pulang ke rumahpun Irisha gak bisa. Karna dari tangga depan rumah, udah keliatan kalau ada cowok yang waktu itu!!? Si sepupu Katrina yang dia sangka kurir paket itu lagi berdiri sambil bawa goodie bag, yang juga lagi memandangnya!?

Anjrit lah.

Kejadiannya emang udah lewat beberapa hari, waktu itu senin dan sekarang jumat. Cuma tetep aja, meski gak ada siapapun lagi yang tau karna Irisha gak pernah nyeritain, Irisha tetap enggak bisa buat bersikap biasa aja ke sepupunya si Katrin!?

Irisha cuma tersenyum kikuk dan tetap berjalan, Jedry juga sama, ngeliatin Irisha sambil berjalan. She looks different, kalau lagi makeup dan proper dandannya, terlihat jauh lebih cantik. Ini bentukan yang kemarin nyangka dia kurir?

"H-hei." Sapa Irisha canggung.

NGAPAIN NYAPA IRISHAAAAA??? rutuknya dalam hati. Dia freak banget gak sih jatuhnya, karna super sok kenal sok deket alias sksd kayak gini?

"Hei. Baru pulang?" Jedry tersenyum saja.

"Iya."

"..."

"Baru mau pulang?"

"Iya." Jedry tersenyum, betulan senang memandangi perempuan cantik yang kentara canggung dan malu didepannya ini. "Duluan ya."

This Is How They're Falling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang