Best Mistake - Part 9

744 56 9
                                    

ooOOoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



ooOOoo


Nathan memijit pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut sakit karena ulah seseorang, saat ini tepat pukul 10 malam ia masih berdiri dipinggir jalan raya kota Rotterdam menunggu teman nya menjemput dirinya karena tiba-tiba saja saat akan pulang kerumah mobilnya tiba-tiba mogok ditengah padatnya lalu lintas hari ini dijalan raya.

Ia masih menyandarkan tubuhnya dimobil yang terparkir dibahu jalan dengan kedua tangan terlipat diperutnya, lalu kaki menyilang dibawah. Sesekali pria itu menggerutu dengan kesal, saat dua temannamya tidak juga datang walau sudah di hubungi sejak dua jam yang lalu, sejam kemudian kembali mengatakan sedang dijalan tapi hingga pukul 11 malam mereka tak kunjung tiba.

"Kalian dari mana saja?" katanya tanpa basa-basi.

"Menurutmu?" Justin menatap bengis dari kursi penumpang. Ia sedikit kesal karena tidurnya terganggu akibat ulah Nathan yang tiba-tiba meminta dijemput dari kota ke kota.

"Sudah untung kami menjemputmu," kata Rafael sambil memeriksa ban mobil Nathan. "Ban-nya aman saja, Nath."

"Benarkan? Makanya aku juga bingung," jawab Nathan, melihat Justin ikut mengitari mobilnya.

"Ya ampun, apa kabar mobil ini, Nath? Tabunganmu akan terancam! Siap-siap saja," kata Justin dengan nada bercanda.

"Wah, kalau kamu sudah bosan dengan mobilmu, berikan saja padaku," kata Rafael, terkejut melihat kondisi mobil Nathan.

"Tidak usah banyak protes, sebaiknya kalian mengantarku pulang. Aku sudah lelah," katanya, lalu berjalan lesu masuk ke dalam mobil Rafael.

"Lalu mobilnya bagaimana?" tanya Rafael.

"Besok saja aku akan menyuruh orang bengkel mengambilnya."

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan mobilmu?" tanya Justin penasaran.

"Orang gila! Orang gila itu yang melakukannya!" Rafael dan Justin saling menatap, bingung dengan perubahan mood Nathan.

"Maksudnya siapa, Nath?" Justin bertanya, memajukan badannya dari kursi belakang.

"Sudahlah, itu tidak penting!"

Nathan menutup mulutnya dengan cepat. Gejolak dalam perutnya seperti teraduk membuatnya mual.

Huek!

"Stop, Raf! Stop!" teriaknya.

Rafael langsung menghentikan mobilnya di bahu jalan. Nathan keluar dan memuntahkan isi perutnya yang hanya berisi air. Tenggorokannya kini terasa pahit dan sakit.

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on (Re-Updload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang