Tanggung Jawab

349 34 1
                                        

Sakura mengepalkan kedua tanggannya, menatap nyalang Danzo Shimura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakura mengepalkan kedua tanggannya, menatap nyalang Danzo Shimura. Presdir agensi dimana ia bernaung.

Apa pria tua ini sudah gila...?

"Seperti yang kukatakan, Sakura. Kau harus menggugurkan janinmu" ucap Danzo dengan raut dingin.

"Anda tahu betul resikonya, bukan" balas Sakura dengan tenang, meski ia sungguh merasa marah.

"Huh, jangan katakan jika kau ingin mempertahankan anak itu" tunjuk Danzo dengan kening berkerut.

Sakura mendengus.
"Apa maksud Anda?"

"Karirmu tengah berada di puncaknya. Kehamilanmu hanya akan mengganggu aktivitasmu" ujar Danzo. "Lagipula, kau memiliki banyak kontrak yang harus diselesaikan. Kondisimu yang sekarang jelas merugikan kita" tambahnya lagi.

Sakura melengos. Sementara Tsunade terpaku di antara mereka. Wanita bersurai coklat madu itu jelas tak mampu meredakan kemarahan petinggi agensi.

"Jangan khawatir. Aku akan tetap melakukan kewajibanku" balas Sakura dengan wajah angkuh.

Danzo memicing tak senang.

"Kondisiku ini tak akan merugikan Anda. Dan juga, jika nekat melakukan aborsi. Tentu karirku akan hancur kali ini" tambah Sakura lagi sebelum beranjak pergi.

Danzo menatap tajam punggung Sakura.
"Sakura..." Serunya dengan suara tinggi. "Kau sudah pernah melakukannya satu kali. Tidak akan ada masalah jika menggugurkannya lagi untuk kali ini"

Deg

Sakura berbalik cepat menatap Danzo yang memasang raut dingin.

Sakura bergeming.

"Atau kau bisa mengganti rugi semua kontrak yang telah kau tandatangani. Bukan salahku tentang hal ini, karena semua pihak yang bekerja sama dengan kita, menolak kau yang berbadan dua" jelas Danzo dengan wajah tanpa dosa.

"Itu keterlaluan, Danzo-san" sela Tsunade tak habis pikir.

Sakura menatap dingin Danzo.

Danzo mendengus kasar. Fokus menatap Sakura yang tidak merespon ucapannya.

"Bukankah kau perlu banyak biaya untuk sekolah adik-adikmu dan pengobatan kakekmu" ucap Danzo dengan senyum miring.

"Pikirkan perkataanku. Toh, kau tak akan rugi jika melakukan aborsi"

"Kurasa itu tak perlu"

Deg

Sakura kembali dibuat tersentak kaget. Ia berbalik untuk melihat sosok di belakangnya.

Deg

Ia melotot sempurna saat menemukan sosok itu.

Sosok pria yang menghabiskan One Night Stand dengannya di Suna. Pria yang tak sengaja ia temui di Suna Fashion Week itu kini berdiri menjulang di hadapannya.

The MythTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang