KAMU YANG ABADI-02

69 36 9
                                    


Jika ada kata-kata yang kurang mengenakkan dalam membaca, mohon bijak yahh, dan mohon jangan di tiru, cukup di baca saja jangan di terapkan di kehidupan nya para readerss.🤗

Udah follow belum?
Sebelum lanjut baca ayok follow dulu cintaku.

Semoga suka, jangan lupa tinggalin jejaknya okeyy.

Selamat menikmati cerita nya manteman.

Happy reading

*****
"Tuhan yang memberikan cinta, tetapi kita lah yang menentukan cinta kita untuk siapa"
_________________________
-Alsaka tahtta mahardika-

*****
hari Senin dan jam matematika adalah hari yang sangat membosankan bagi sebagian besar murid seperti di SMA cakrabuana ini.

Setelah selesai melakukan upacara, para murid berhamburan untuk memasuki kelas mereka masing-masing.

Tidak terkecuali dengan arra dan imel yang berjalan pelan menuju kelas mereka, imel amallia, sahabat nya sedari kecil, tadi nya mereka berempat bersama saka dan angga, tapi karena kelas saka dan ketiga manusia ini berbeda, jadi lah mereka berpisah di pertigaan koridor sekolah.

Sedangkan angga berpamitan untuk membeli minuman di kantin, dan menyuruh kedua gadis itu untuk menunggu nya duduk di bangku yang ada di koridor itu.

Alih-alih menunggu, kedua gadis itu malah terus berjalan menuju kelas mereka.

"Ra nanti sore main yuk ke alun-alun, udah lama kan kita berdua enggak jalan-jalan" ajak imel, sambil membuka permen karet dan memasukkannya dalam mulut.

"Boleh deh, nanti kamu jemput aja aku di rumah" ucap arra dengan anggukan kecil.

"Tapi awas aja yah lo ngarett" ucap imel dengan mata memincing.

Pasal nya setiap mereka keluar jalan-jalan ada saja tingkah nya arra yang membuat imel menunggu, entah kelamaan memilih baju untuk di pakai lah, kelamaan dandan lah.

"Iyah-iyah aku enggak ngaret lagi kok" ucap arra menyengir.

"WOIII LO BERDUA TUNGGUIN GUE" dari kejauhan terlihat seorang lelaki yang berlarian menuju mereka.

Akibat teriakan keras itu spontan membuat arra dan imel menoleh secara bersamaan.

"Benar-benar yah lo berdua ninggalin gue, di suruh tungguin juga" dumel nya kesal.

Napas angga naik turun akibat berlarian mengejar kedua gadis itu, angga putra, lelaki yang selalu mengekori dua gadis itu, sudah sedari kecil mereka bertiga sahabatan.

"Siapa suruh Lo lama" ucap imel merampas kresek yang bersi dua botol minuman di tangan angga, dan memberikan satu kepada arra.

"Masi mending yah gue beliin punya lo berdua, udah gitu gamau nunggu lagi, bersyukur lo pada punya temen kek gue yang baik hati berbudi pekerti ini" dumel angga panjang lebar, sampai air liur nya muncrat kemana-mana.
Bau jigonggg.
Enggak dong becanda🗿

"Muncrat anjirr, kena muka gue nih" sembur imel memukul kencang bahu angga kesal.

"Udah ihh kalian ini berantem mulu, jodoh baru tau rasa kalian" ucap arra menengahi, sudah pusing menyaksikan perdebatan kedua sahabat nya ini.

"Ayok ke kelas keburu guru nya masuk" lanjut nya menarik tangan imel menuju kelas mereka.

"Ehhh tungguin gue" seru angga berlari mengejar kedua gadis itu.

Setelah mereka duduk di bangku masing-masing, tidak lama terlihat dari arah pintu kelas seorang guru bernama ibu sintia, guru matematika mereka.

"Pagi anak-anak, hari ini kumpulin pr yang ibu kasih kemarin yah" ucap bu sintia memberi tau, "yang enggak mengerjakan tugas ibu kasih hukuman" lanjut nya dengan tegas menatap para murid di kelas X MIPA 4.

KAMU YANG ABADI (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang