❄️ 2 🔮

181 31 6
                                    





" First Meeting "

.

"Ohoo... Apa yang harus kulakukan pada orang seperti dia, putraku?" ujar Madara tanpa menatap putranya.

Sasuke hanya melirik seorang pria malang yang tersungkur di lantai kayu dengan darah yang mengalir dari hidung dan mulutnya.

"Apa yang harus kulakukan pada pria yang telah menghabisi bayi milik dan wanitamu?" ujar Madara menyeringai.

Wajah Sasuke tetap datar dan menatap tajam pada sang ayah.

Sasuke tahu pasti wanita yang dikatakan Ayahnya itu tidak sedang mengandung anaknya.

Karin, Uzumaki Karin anak yatim piatu yang sudah menjadi pelayan di rumah ini.

Gadis malang yang harus bekerja disini sejak usia terlalu muda untuk bekerja. Karin, gadis malang itu adalah teman masa kecilnya disini.

"Bayi Karin bukan milikku" ucap Sasuke datar menatap datar ayahnya.

Madara tampak mengerutkan dahinya mendengar jawaban yang tidak terduga dari putra bungsunya.

"Astaga... Bukankah kalian selalu bersama sejak kecil, kemana-mana gadis itu mengikuti dan menurutimu" ucap Madara memainkan pistol revolvernya dengan santai.

"Gadis itu bukankah menyukaimu, dia selalu dekat denganmu setiap waktu... Lalu bayi siapa yang dia kandung jika bukan milikmu hm??" ucap Madara santai.

Tatapan bermusuhan terus Sasuke layangkan pada pria itu. Ia mengangkat bahunya ringa. "Aku tidak tahu, aku tidak peduli dengan bayi itu" ucapnya.

Madara tertawa mendengarnya. "Hohohoho... Kau ayah yang kejam ya!" ucap Madara.

Tangan Madara mengeluarkan sebuah amplop coklat. Ia meletakkan revolvernya lalu merobek amplop itu.

Lembar-lembar foto berjatuhan ke lantai kayu tersebut. "lihat... Aku mendapatkan bukti yang melawan ucapan bohongmu!" ujar enteng Madara.

Foto dimana Karin memasuki kamar Sasuke. Foto yang diambil dari angle berbeda dimana Terlihat Sasuke dan karin tanpa busana, Foto yang terlihat lebih jelas, Karin yang berbaring diatas tubuh telanjang Sasuke.

Madara menyeringai. "Ini semua apa... Kau tidak mengakui anak siapa yang di kandungnya?" ujarnya.

"Sangat mengecewakan ya, kau sama saja seperti ibumu" ucap Madara tajam.

Sasuke menatap tajam pria itu.

"Banyak saksi mata yang melihat karin keluar masuk ke kamar kumuhmu" ucap Madara.

Pria yang disiksa oleh Madara tadi masih tersungkur di lantai. Ia melirik keduanya dengan ekspresi kesakitan.

"Walau kau tidak mengakui bayimu dan Karin yang sudah mati dibunuh pria itu... Apa yang bisa kau lakukan sebagai Ayah dari nyawa bayi yang melayang itu??" tanya Madara.

Sasuke masih memberikan tatapan yang sama. Tatapan dan sorot penuh kebencian pada Sosok Ayahnya. "Aku tidak peduli sama sekali, aku tidak akan melakukan apapun karena aku bukan ayah bayi itu!!"

Perkataan tegas dan penuh keyakinan Sasuke membuat Madara tertawa terbahak-bahak dengan keras.

"Kau berusaha membohongiku setelah hubungan kotor dan menjijikkan mu terungkap?" ucap Madara mengeleng-geleng heran.

Madara menghela nafas berat. "Kalau begitu aku akan mengurus pembunuh bayimu itu!!" ucap Madara.

Pria paruh baya itu mengambil kembali pistol revolver tadi. Ia mengarahkan moncong pistol pada pria mengenaskan yang tersungkur itu.

Boule à Neige: Horizon Line in SnowglobeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang