•
•
•
•
•" Misunderstanding "
.
Sakura ditempatkan di sebuah kamar. Interior kamar itu tidak terlalu buruk dan lumayan bagus dengan suasana suram. Perpaduan warna hitam dan abu-abu dan Penerangan kamar yang sedikit redup.
Ia sedikit sulit melihat dengan matanya karena kurangnya penerangan. Bau kamar ini Musk and berbau pinus.
Kamar ini juga memiliki dekorasi yang sedikit dan Furnitur yang seadanya. Seperti meja belajar, lemari, cermin dan Sebuah Ranjang biasa dengan tirai.
"Apa benar ini kamar tamu disini?" Batinnya bertanya-tanya.
Sakura melihat-lihat sekitar kamar yang menjadi tempat tinggal sementara. Ia sudah sangat curiga pada titik ini.
Ia diseret kemari, diajak makan malam hingga diberi kamar tamu.
Sebenarnya apa maksud semua ini?
Terlebih Pria-pria yang membawanya kemari dengan pemaksaan. Sakura membuka sebuah pintu yang ternyata adalah kamar mandi. Ruangan mandi itu terlihat lumayan dengan Bathup dan Shower seperti rumah orang kaya pada umumnya.
Klik
Ia kembali menutup pintu kamar mandi dan berkeliling di kamar tersebut. Ia menyentuh meja laci yang ada disini, ia membukanya karena penasaran.
"Tidak ada barang istimewa yang bisa kucuri diam-diam" batinnya.
Setelah memeriksa barang-barang disana. Sakura berjalan mendekati ranjang dengan tirai disana, ia duduk di tepi ranjang lalu menekan ranjang tersebut.
"Wahh... Ranjang yang nyaman dan empuk!" ucapnya antusias. Ia langsung berbaring disana dan merentangkan kedua tangannya.
Manik Zamrudnya menatap langit-langit ranjang. "Aku harus tetap waspada, ini rumah orang asing!" ujarnya pelan.
"Tapi ini ranjang orang kaya!" ujarnya senang pada ranjang empuk ini dibandingkan Matras biasa di rumahnya.
Sakura berguling dan meraih sebuah bantal. "Eh... Wangi juga, baunya seperti bau pepohonan yang segar" batinnya.
Ia memeluk dan menghirup bau bantal itu.
Srekk
Sakura tersentak kaget ketika seseorang menarik bantal yang ia peluk. Ia tersentak kaget dan mendongak melihat pelaku tadi.
"S-siapa kau!--" ucapnya panik.
Manik hijaunya membulat sempurna karena keberadaan seorang pria. Pria itu tampak familiar,... Sakura ingat siapa orang di hadapannya.
"Kau... Bukannya yang di ruangan tadi!" ujarnya menyadari. "Tapi kenapa kau disini?" tanya Sakura.
Pria itu menatap dingin padanya. "Aku yang harusnya bertanya" ujarnya dingin.
Sakura terdiam dengan heran. "Apa ini kamarmu?... Tapi, pelayan tadi membawaku kemari" ungkapnya jujur.
Alis pria muda itu menukik sebelah. Sakura diam lalu membela diri. "Aku mana tahu ini kamarmu" ucapnya. Mata Sakura salah fokus pada bahu pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boule à Neige: Horizon Line in Snowglobe
FanfictionSasuSaku Fanfiction "Kau tidak akan tahu seberapa berharga benda itu bagiku, Sakura!!" - Sasuke "Hidup dan Harga diriku tidak sebatas penganti benda itu!!!" - Sakura __________________________________ Satu kesalahan kecil. Sebuah Bola Salju berharga...