Fajar menyingsing, menyebarkan cahaya lembut ke seluruh hutan. Bintang, Raka, Nila, dan Bapak Arjuna terbangun dari tidur mereka. Mereka merapikan perlengkapan dan bersiap melanjutkan perjalanan pulang ke Desa Cahyapura. Meskipun semangat mereka tinggi, ada kekhawatiran yang membayangi hati mereka tentang ancaman yang mungkin menunggu di depan.
Di tengah perjalanan, Raka yang berjalan paling depan tiba-tiba berhenti. Dia mengangkat tangan untuk memberi isyarat kepada yang lain agar berhenti. "Ada yang tidak beres," bisiknya sambil melihat sekeliling.
Bintang memandang Raka dengan cemas. "Apa yang kamu lihat?"
Raka mengerutkan kening. "Aku merasa ada yang mengawasi kita sejak tadi malam."
Bapak Arjuna mengangguk setuju. "Aku juga merasakannya. Kita harus berhati-hati."
Mereka melanjutkan perjalanan dengan lebih waspada, memperhatikan setiap gerakan dan suara di sekitar mereka. Tiba-tiba, dari balik pohon besar, muncul sekelompok bayangan gelap. Pasukan bayangan Raja Kegelapan telah menunggu mereka.
"Siap-siap!" teriak Bapak Arjuna, menarik pedangnya. Bintang, Raka, dan Nila segera mempersiapkan diri untuk bertarung.
Pertarungan berlangsung sengit. Pasukan bayangan menyerang dengan kekuatan gelap mereka, tetapi Bintang dan teman-temannya tidak gentar. Dengan keberanian dan keterampilan yang telah mereka pelajari, mereka melawan balik. Bintang menggunakan kemampuan mengendalikan cahaya yang baru ditemukan untuk melindungi teman-temannya, sementara Raka dan Nila menggunakan kecerdikan dan kekuatan magis mereka.
Di tengah kekacauan, Bintang melihat sosok tinggi berjubah hitam yang mengawasi dari kejauhan. "Itu pasti pemimpin mereka," pikir Bintang. Dia memutuskan untuk mendekati sosok itu, berharap bisa mengalahkannya dan menghentikan serangan pasukan bayangan.
Namun, sebelum Bintang bisa mendekat, sosok itu menghilang, meninggalkan jejak bayangan yang memudar. Pasukan bayangan juga mulai menghilang satu per satu, seolah-olah mereka hanya ilusi yang diciptakan untuk menakut-nakuti mereka.
Setelah pertarungan berakhir, Bintang mendekati Bapak Arjuna. "Apa itu tadi, Kek? Siapa pemimpin bayangan itu?"
Bapak Arjuna menghela napas panjang. "Itu pasti salah satu antek setia Raja Kegelapan. Mereka akan terus mengintai kita, mencari celah untuk menyerang."
Nila yang tampak lelah tetapi tetap tegar berkata, "Kita harus tetap waspada. Mereka tidak akan berhenti sampai kita kembali ke desa dengan aman."
Dengan tekad yang semakin kuat, mereka melanjutkan perjalanan. Hutan mulai terbuka, dan mereka bisa melihat pemandangan desa di kejauhan. Desa Cahyapura yang dulu suram kini mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan kembali berkat cahaya yang mereka bawa.
Ketika mereka mendekati desa, penduduk desa yang melihat mereka segera berlari mendekat dengan sorakan kebahagiaan. "Bintang! Raka! Nila! Kalian kembali!" teriak mereka.
Bintang tersenyum lebar, merasa lega dan bangga. "Kami berhasil membawa cahaya kembali," katanya kepada para penduduk desa yang berkumpul.
Namun, di tengah kebahagiaan itu, Bapak Arjuna mengingatkan mereka semua. "Ini baru permulaan. Kita harus bersiap untuk menghadapi ancaman lebih besar dari Raja Kegelapan. Desa ini harus diperkuat dan dijaga."
Penduduk desa mengangguk, memahami pentingnya peringatan Bapak Arjuna. Mereka segera mulai mempersiapkan diri, mengatur rencana pertahanan, dan melatih diri untuk menghadapi ancaman yang mungkin datang.
Malam itu, di tengah perayaan kecil di desa, Bintang, Raka, dan Nila berkumpul di sekitar api unggun. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, tetapi mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang.
"Selama kita tetap bersama, tidak ada yang tidak bisa kita hadapi," kata Bintang dengan penuh keyakinan.
Nila menambahkan, "Kita telah melihat kekuatan cahaya dan harapan. Itu akan menjadi senjata terkuat kita."
Raka mengangguk setuju. "Dan dengan bantuan Bapak Arjuna dan penduduk desa, kita akan siap menghadapi Raja Kegelapan."
Di tengah malam yang tenang, mereka memandang langit yang penuh bintang, merasakan kedamaian yang lama hilang. Cahaya memang telah datang, dan dengan itu, harapan baru menyelimuti Desa Cahyapura.
Petualangan mereka belum berakhir. Terus ikuti perjuangan Bintang, Raka, Nila, dan Bapak Arjuna dalam menghadapi ancaman yang lebih besar dan membawa kembali cahaya yang abadi ke dunia mereka di chapter-chapter berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light is Coming [END]
FantasyDi dunia yang telah lama diselimuti kegelapan, harapan adalah sesuatu yang rapuh dan langka. Desa Cahyapura, yang dulunya dikenal sebagai desa yang paling terang dan damai, kini terpuruk dalam bayang-bayang kejahatan Raja Kegelapan. Namun, ketika se...