Hari-hari damai di Desa Cahyapura memberikan waktu bagi Bintang, Raka, Nila, dan Bapak Arjuna untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang artefak Cahaya Abadi. Mereka bekerja bersama untuk memastikan perlindungan desa tetap kuat. Namun, kedamaian ini tidak berlangsung lama.
Suatu malam, Bintang terbangun oleh mimpi buruk. Dalam mimpinya, ia melihat bayangan gelap yang lebih kuat dari sebelumnya, mengancam untuk menelan cahaya. Dia terbangun dengan keringat dingin, dan hatinya berdegup kencang.
"Raka, Nila, Bapak Arjuna," panggilnya dengan suara gemetar, "aku merasa ada ancaman baru yang datang."
Mereka berkumpul di rumah Bapak Arjuna untuk membahas mimpi Bintang. Bapak Arjuna, yang pernah mendalami ilmu tentang kekuatan gelap, tampak cemas. "Mimpi ini mungkin adalah pertanda bahwa kekuatan kegelapan yang lebih besar sedang bangkit."
Pagi itu, mereka memutuskan untuk pergi ke hutan tempat mereka pertama kali menemukan petunjuk tentang artefak Cahaya Abadi. Mereka berharap menemukan petunjuk lebih lanjut di sana. Di dalam hutan, mereka menemui seorang pertapa tua yang bijaksana.
"Selamat datang, para pelindung cahaya," sambut sang pertapa. "Aku tahu mengapa kalian datang. Ada kekuatan gelap dari masa lalu yang bangkit kembali."
Pertapa itu mengungkapkan bahwa kekuatan gelap ini berasal dari seorang penyihir kuno yang ingin menguasai dunia dengan kegelapan. Penyihir tersebut telah disegel oleh para leluhur Bintang, namun sekarang segel itu mulai melemah.
"Kalian harus menemukan tiga artefak kuno lainnya yang tersebar di berbagai tempat," kata sang pertapa. "Hanya dengan menggabungkan kekuatan keempat artefak, kalian bisa memperkuat segel dan mengalahkan penyihir itu selamanya."
Dengan petunjuk baru ini, mereka memutuskan untuk berpisah sementara waktu. Bintang dan Nila pergi ke pegunungan utara, Raka menuju gurun di barat, dan Bapak Arjuna berangkat ke pulau di selatan. Mereka sepakat untuk bertemu kembali di Desa Cahyapura setelah menemukan artefak-artefak tersebut.
Di pegunungan utara, Bintang dan Nila menghadapi cuaca ekstrem dan medan yang sulit. Mereka harus mendaki tebing curam dan mengatasi angin kencang. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seekor naga putih yang bijaksana.
"Apa yang kalian cari di sini, para pelindung cahaya?" tanya naga putih.
"Kami mencari artefak kuno untuk memperkuat segel melawan kekuatan gelap," jawab Bintang.
Naga putih, yang terkesan dengan keberanian mereka, memutuskan untuk membantu. Dia membawa mereka ke sebuah gua tersembunyi di puncak gunung, di mana artefak tersebut disimpan. Setelah mengatasi serangkaian teka-teki dan ujian, mereka berhasil mendapatkan artefak itu.
Sementara itu, di gurun barat, Raka harus mengatasi badai pasir dan suhu yang ekstrem. Dia bertemu dengan suku pengembara yang mengetahui lokasi artefak. Dengan bantuan mereka, Raka menemukan artefak di dalam reruntuhan kuno yang terlupakan.
Di pulau selatan, Bapak Arjuna menghadapi makhluk laut yang ganas dan rintangan alam yang berat. Namun, dengan kebijaksanaannya, dia berhasil menemukan artefak yang tersembunyi di dalam kuil bawah laut.
Setelah menemukan artefak-artefak tersebut, mereka kembali ke Desa Cahyapura. Dengan keempat artefak di tangan, mereka berkumpul di pusat desa dan melakukan ritual penyatuan kekuatan. Cahaya terang memancar dari artefak-artefak tersebut, memperkuat segel yang menjaga dunia dari kekuatan gelap.
Namun, saat mereka mengira semuanya telah berakhir, tanah di bawah mereka bergetar. Dari dalam bumi, muncul sosok penyihir kuno yang telah terbebas sebagian dari segelnya. Dia tertawa dengan suara mengerikan. "Kalian pikir bisa menghentikanku begitu mudah? Kegelapan akan selalu kembali!"
Bintang, Raka, Nila, dan Bapak Arjuna bersiap untuk pertarungan terakhir melawan penyihir kuno. Dengan kekuatan cahaya yang diperkuat oleh artefak, mereka menghadapi ancaman terbesar yang pernah ada. Mereka tahu bahwa hanya dengan persatuan dan keberanian, mereka bisa menyelamatkan dunia dari kegelapan yang datang dari masa lalu.
Akhir Chapter 8.
Pertarungan terakhir melawan kekuatan gelap dimulai. Terus ikuti kisah Bintang, Raka, Nila, dan Bapak Arjuna dalam menghadapi ancaman terbesar mereka di chapter-chapter berikutnya. Cahaya akan selalu datang, dan harapan akan terus menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light is Coming [END]
FantasyDi dunia yang telah lama diselimuti kegelapan, harapan adalah sesuatu yang rapuh dan langka. Desa Cahyapura, yang dulunya dikenal sebagai desa yang paling terang dan damai, kini terpuruk dalam bayang-bayang kejahatan Raja Kegelapan. Namun, ketika se...