╰┈➤ panti asuhan, tempat anak anak yatim piatu berteduh, disanalah Ice dan Blaze tinggal. Suatu hari sang kakak di adopsi dan mereka tidak pernah berkomunikasi lagi, juga pengurus panti menutup mulut dan tidak pernah menceritakan dimana tempat tingg...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___________________
Find you ___________________
...
Jam 4 siang lewat 45 menit murid murid sedang beristirahat jam kedua di kantin dan menurut solar ini adalah momen langka dimana ice bisa di ajak makan bareng gini, biasanya ice ga mau kalau ada teman teman nya solar padahal kan masih satu kelas.
"Gue duluan" ucap ice, dia bangun dan pergi begitu saja.
"Ew ganteng sih.. tapi sifatnya itu loh" ucap seorang gadis di samping solar.
"Jelek banget sikapnya, mungkin gara gara didikannya di panti asuhan" ucap lelaki yang tadinya duduk di samping ice.
"Untungnya gw punya orang tua" ucap satu gadis lagi.
Solar hanya terdiam mendengar kata kata yang keluar dari mulut teman temannya, minus attitude banget main ceplas ceplos aja, solar sebenarnya sama seperti ice dia tidak ingin dekat dengan orang orang ini, sekali nya solar ngeluarin barang mahal pasti di judesin tapi kalo ada butuhnya pasti ngedeketin.
Tadi pagi aja perempuan yang di sampingnya ini ngebaik baikkin solar, pasti ada maunya dan ternyata "lar..boleh pinjem seratus? Ibu gw kelilit utang..." Ucapnya.
"Shit!" Batin solar.
"Oh eumm.." solar.
"Boleh ya?.. ice sama temen lu yang satu lagi aja lu bayarin kas nya..." Ucap gadis itu.
Solar mengambil uang di sakunya, ada beberapa lembar uang berwarna merah dan biru, mata gadis itu langsung berbinar binar melihatnya.
"Nih" solar memberikan selembar kertas merah padanya.
"Makasihh! Lup lup buat solar!" Tangannya menyentuh tangan kiri solar yang berada di atas meja.
"Haha iya sama sama" solar.
"Taikk! Lepasin, jijik gw!" Batin solar.
Solar itu orangnya ga enakan, padahal kan waktu itu solar cuma niat nolongin mereka doang, tapi malah keterusan temenan sampe sekarang, mereka juga orangnya ga ada yang deketin, pantes aja ternyata matre.
Beralih ke sisi ice yang sedang berjalan naik ke lantai dua menuju kelasnya namun saat di jalan dia berpapasan dengan guru matematika nya.
"Eh Ice tolong fotocopy lembar ulangan ini ya di ruang TU, bapak ada rapat sama seluruh guru nanti kalau sudah langsung bagi saja ya sehabis istirahat" ucapnya memberikan lembar ulangan.
