4

136 12 0
                                    

Kedatangan Hinata ke restauran hanya sekedar mengechek saja, karena segalanya sudah ia serahkan pada Tenten dan karyawan lain. Seperti pagi ini Hinata datang ke restauran mengechek perbaikan oven.

Gadis itu sebenarnya cukup bertanya pada Tenten, tapi dia tidak puas jika belum melihatnya sendiri. Alat itu juga harus di buktikan sendiri olehnya jika sudah benar-benar siap pakai. Semua itu bertujuan untuk menjaga citra restaurannya.

Hinata membangun usahanya dengan susah payah, berawal dari membuat konten memasak yang memiliki subscriber tidak seberapa itu, dia mulai menabung.

Gadis itu sedikit-sedikit membeli alat memasak, membeli bangunan kecil untuk dijadikan rumah makan pertamanya, lalu Hinata mampu membeli bangunan yang lebih besar seperti sekarang ini 4 tahun kemudian dari hasil rumah makan dan kontennya.

...

Hinata merupakan anak tunggal dari pasangan Hiashi dan Hikari, namun Hikari meninggal saat usia gadis itu menginjak umur 5 tahun. Keluarga Hinata hidup di kota Shizuoka dengan mengandalkan perkebunan teh hijau.

Setelah kematian Hiashi, perkebunan itu di ambil alih oleh Hizashi, saudara kembar ayahnya. Ya, perkebunan itu adalah tanah warisan dari buyutnya yang dulu adalah salah satu pegawai di istana Shogun.

Tanah itu sudah dibagi sama rata oleh buyutnya, masing-masing anak mendapatkan bagian yang sama. Tanah itu begitu luas, bahkan bisa dibagi lagi untuk keturunan Hinata kelak.

Hinata yang tidak bisa mengelola kebun itu meminta tolong pada pamannya untuk mengelolanya dengan sistem bagi hasil.

Setelah lulus sekolah menengah atas, Hinata memutuskan kuliah di tokyo mengambil jurusan manajemen bisnis. Lalu kembali ke kota Shizuoka, membuka bisnis.

Gadis itu suka memasak, bahkan dia sangat senang membuatkan bekal untuk para pekerja di kebun. Itulah mengapa dia sangat ingin memiliki restauran sendiri. Dengan begitu dia bisa menjadikan tanah warisan itu sebagai investasi yang sangat besar nilainya bagi gadis itu.

...

Siang itu Hinata pulang dari restaurannya, mampir ke supermarket sebentar lalu berjalan cepat menuju apartemen.

Gadis itu mempercepat langkah saat merasakan ada orang yang mengikutinya. Gadis itu segera masuk lift, namun penguntit itu juga masuk lift, bahkan lantainya sama.

Saat Hinata sudah hampir sampai di depan pintu apartemennya dia berbalik menatap penguntit itu. "Kau mengikutiku?"

Pria itu membuka tudung kepalanya. Ah, pemuda itu lagi. Kenapa dia mengikutinya? Apakah dia adalah salah satu target pria pirang itu?

Naruto mengangkat satu alisnya. "Apa maksudmu, Nona?"

"Kau dari tadi mengikutiku, apa yang kau inginkan?" ucap Hinata dengan bibir bergetar.

Naruto terkekeh. "Apartemenku tepat di depan apartemenmu, Nona" pria itu mendekati Hinata meraih tangan gadis itu lalu menjabatnya. "Naruto Uzumaki" Naruto melambaikan tangan dan berlalu.

Hinata diam, masih takut, meskipun kemarin pemuda itu tidak melaukan apapun saat kembali dari bandara dan bertanggung jawab mengantarkannya pulang dengan selamat, tapi Naruto adalah orang asing dengan gelagat mencurigakan. Gadis itu harus berhati-hati.

...

Naruto melihat laporan dari Shikamaru, panen kali ini begitu memuaskan, bahkan mereka bisa membeli perkebunan tembakau. Berikutnya mereka akan merencanakan membangun pabrik rokok.

Naruto sangat puas dengan semua itu, kecerdasan Shikamaru memang tidak bisa ragukan lagi. Sahabatnya itu begitu teliti, cepat juga tanggap dalam setiap situasi, mengatur srategi paling pas untuk sebuah eksekusi.

Pemuda pirang itu teringat dengan Hinata, gadis yang tidak tau apa-apa yang dia seret sebagai pengalih perhatian musuh. Naruto harus memastikan jika Hinata benar-benar melupakan kejadian malam itu.

Naruto hanya tidak ingin ada saksi dari kegiatannya dengan Shikamaru, karena bisa saja musuh pebisnianya mengancam dengan cara murahan seperti menyekap lalu menginterogasi Hinata.

Naruto tidak ingin ada hambatan, pemuda itu tidak ingin ada lagi darah yang mengalir atau bahkan sampai hilangnya nyawa. Dia harus memikirkan ini.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Power✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang