1

31 2 0
                                    

Deva Danendra

Nama pria tersebut selalu terbayang dalam benak gadis yang bernama Lusi. Seperti biasa ia menulis nama tersebut dalam diary miliknya sejak setahun yang lalu, ketika awal perkuliahannya. Sambil tersenyum di meja belajar kejadian tersebut.

flashback on

Lusi sudah berada di kampusnya 30 menit sebelum acara ospek jurusan setelah sebelumnya melaksanakan ospek kampus. Lusi sangat bersyukur bisa diterima di kampus negeri ternama di jakarta jurusan ilmu hukum karena ia ingin menjadi pengacara. Masih panjang perjalanan menuju cita-citanya untuk gadis sepertinya yang masih berusia 19 tahun.

Setelah ketua BEM menyampaikan sambutan, kali ini wakil ketua BEM yang akan menyampaikan sambutan.

Pandangan mereka semua tak terlepas dari wakil ketua BEM karena memiliki paras tampan, Deva Danendra namanya yang merupakan mahasiswa semester akhir, berusia 23 tahun. Sejurusan dengan Lusi, jurusan ilmu hukum fakultas Hukum.

Melihat pertama kali Deva membuat Lusi terpana akan ketampanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat pertama kali Deva membuat Lusi terpana akan ketampanannya. Kulit putih, mata yang teduh dan bibir yang menarik menambah pesona Deva. Bukan hanya itu, public speaking Deva yang bagus membuat orang semakin kagum.

Sejak saat itu, Lusi selalu kepo tentang Deva seperti ingin tahu akun instagramnya, alamat rumahnya dan yang lain. Baru pertama kali Lusi mengalami hal ini, cinta pertamanya.

Beruntung dengan cepat ia mengetahuinya tetapi ia juga tidak ingin mengganggu Deva, takut pria itu malah ilfeel kepadanya. Ia hanya bisa memperhatikan Deva dari kejauhan saja.

Tidak terasa 1 bulan sudah mereka berkuliah. Lusi tengah mengobrol dengan teman-temannya di kantin kampus.

"Kamu harus semangat dong kejar Deva, nanti dia punya cewek kamu malah patah hati"ucap Reva, teman Lusi

"Aku bingung ngungkapinya gimana ngungkapinnya"ucap Lusi agak sedih

"Kamu gimana sih, masa ga berani"ucap Intan, teman Lusi

"Gak mudah tahu"ucap Lusi pada Intan

Tiba-tiba mereka lihat wajah Lusi yang pucat.

"Lusi, kamu gak apa-apakan?"tanya Intan

"Aku kecapean doang kok, aku lupa minum obat"ucap Lusi tak lupa membawa obat yang selalu ia bawa kemana-mana

Flashback off

Waktu menunjukan pukul sepuluh malam.  Lusi menahan sakit yang teramat sangat untung bisa ia tahan, kemudian ia melepas wig yang menempel, rambut aslinya sudah botak karena penyakit jadi sang ayah membelikan wig tersebut.

Cinta Pertama dan Terakhirku (Short Story)✓ CYZ-LUSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang