Waktu yang di tunggu-tunggu oleh Lusi, Deva kembali mengajar adiknya. Seperti biasa ia menyiapkan camilan dan minuman untuk Deva. Tapi sebelum Deva datang, ia memberikan hadiah yang dititipkan oleh Deva tadi.
"Maaf kakak baru bisa datang mengajar kamu lagi David"ucap Deva tak enak kepada David
"Gak apa-apa kak, aku tahu kakak sibuk KKN"
Deva kemudian menjelaskan jika kali ini jadwal mengajarnya seminggu dua kali karena ia juga sibuk mengerjakan skripsi. David paham tentang kesibukan Deva. Kemudian Deva juga akan mengarahkan Deva belajar dengan lebih intensif agar nilai ujian nanti bagus dan bisa masuk ke SMA favorit. Lalu mulailah ia mengajar Deva.
Lusi hanya menyaksikan hal itu dari kejauhan dengan tersenyum.
Tak lama ayah pulang. Ia melihat Lusi yang tengah memperhatikan Deva yang tengah mengajar David.
"Kamu kenapa ngelihatin Deva terus?"tanya ayahnya kepada Lusi
Lusi malu dan tidak menjawab sedangkan ayahnya juga diam.
Ayah kemudian mengajak David juga Deva untuk makan bersama karena ayah membawa Pizza. Mereka makan bersama dengan hangat.
Saat makan ayah melihat darah yang menetes di hidung Lusi atau mimisan. Saat ayah ingin mengelap darah tersebut tetapi terlebih dahulu Deva yang mengelap darahnya. David dan ayah tercengang melihat mereka berdua.
"Kamu gak kenapa-napa kan?"tanya Deva ke Lusi, sedangkan Lusi mengangguk
Lusi kesal kenapa ia mimisan saat bersama Deva, ia tidak ingin terlihat lemah di depan Deva.
Lusi menahan sakit yang teramat sangat. Ayah kemudian ingin mengantarkan Lusi ke kamar
"Lusi, kamu sebaiknya istirahat nak, apalagi wajahmu pucat"ucap ayah Lusi melihat wajah Lusi yang pucat.
"Tapi aku kan baru makan ayah, gimana bisa istirahat"
"Hmm, udah kamu masuk ke kamar aja, kalau udah 1 jam baru kamu istirahat nak"
Ucapan ayah membuat Lusi menurut, Deva yang melihat tersebut penasaran tentang sakitnya Lusi tetapi ia tidak ingin menanyakan hal tersebut.
.......
Lusi sudah antusias untuk mata kuliah hari ini tetapi dosen ternyata tidak datang karena sakit, hanya memberikan tugas saja untuk di kumpulkan saat itu juga.
Setelah mengerjakan tugas. Lusi pergi bersama Reva dan Intan untuk menonton pertandingan basket antar kampus yang diadakan di lapangan kampus mereka.
Sekarang tengah berjalan pertandingan kampus mereka melawan kampus negeri terkenal.
Mereka memberikan dukungan dan mendoakan tim basket kampus mereka memenangkan pertandingan.
Cuaca yang panas membuat Lusi mimisan, wajah pucat dan tiba-tiba ia pingsan, hal itu membuat Reva dan Intan terkejut.
Deva yang juga berada di sana melihat Lusi yang pingsan, kemudian ia membopong Lusi menuju ruang kesehatan.
Reva, Intan dan Deva berusaha agar Lusi cepat sadar, tak lama kemudian ia akhirnya sadar juga.
Reva dan Intan sudah beberapa kali melihat Lusi pingsan sedangkan Deva baru pertama kali. Mereka semua tidak tahu keadaan Lusi yang sebenarnya. Apalagi mereka juga baru tahu jika Lusi memakai wig dan rambutnya botak.
"Syukurlah kamu sadar juga, aku lega"ucap Intan
"Lebih baik kamu pulang saja, biar kakak yang nganterin kamu ya, wajah kamu juga pucat banget"ucap Deva
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama dan Terakhirku (Short Story)✓ CYZ-LUSI
FanfictionLusiana Agustiani telah memendam rasa kepada kakak tingkat di kampusnya yang bernama Deva Danendra yang juga merupakan guru les privat adiknya. Apa cinta Lusi terhadap Deva bisa terbalaskan? atau malah bertepuk sebelah tangan? Atau malah.... Terinsp...