Penyeimbang ^Angka Lima Belas^

36 6 2
                                    

Trik perkalian 15 = kalikan dengan angka 10 kemudian tambahkan setengah dari hasil perkalian tersebut.
Contoh = 7 × 15 = 7 × 10 + 35 = 105
Silahkan dicoba dengan angka lainnya :)

Dalam hitungan bulan, angka lima belas berada tepat ditengah yang berarti penyeimbang. Dimanapun posisi kita dalam kehidupan ini semoga senantiasa menjadi penyeimbang sehingga tercapai keterangan.

Tak perlu sedarah untuk bersaudara.
Cukup mau menerima + memahami + mengerti
=
Cinta kasih persaudaraan



Sejak kecil aku mengemis kasih
Akhirnya baru kudapatkan rasa kasih
Lalu angin berkata kasihku berganti
Yang kurasa milikku ternyata bukan milikku
Yang merupakan milikku aku belum merasakan apapun
Kemana hatiku akan pergi.
Suara hati Dodo.

Sore itu Satya kembali menjenguk Dodo di rumah sakit setelah mendapatkan kabar dari Abin bahwa besok anak itu sudah bisa pulang."

"Besok kamu sudah bisa keluar dari rumah sakit." Satya membuka percakapan. Dodo yang duduk di atas ranjang sambil menikmati snack sore menganggukkan kepalanya. Satya melanjutkan pembicaraanya. "Saya membebaskan kemana dirimu akan pulang."

Dodo memberanikan diri menatap wajah orang yang sedang mengupas kulit buah apel untuknya.
"Bagaimana saya harus memanggil Bapak?" Tanya Dodo dengan hati-hati.

"Panggil saya Ayah." Jawab Satya.
"A...yah." Ucap Dodo sedikit gugup. Satya memandangi wajah Dodo yang tertunduk kembali.
"Mereka terlihat sangat menyayangimu. Hubungan diantara kita pasti sangat membuatmu terkejut, jadi jangan terlalu memaksakan diri. Omongan saya beberapa waktu lalu anggap saja tidak pernah ada." Tutur Satya dan Dodo terdiam sejenak.

"Apakah Ayah menginginkanku?" Tanya Dodo.
"Ingin, tapi tidak terlalu apalagi memaksa. Saya sudah terbiasa dengan sepi. Kehidupanku juga tidak senyaman di rumah Dirgantara." Satya menjawab pertanyaan Dodo.

"Ayah, boleh beri aku waktu? Bersedihkah Ayah, jika aku pulang bersama mereka? Dan ini bukan tentang rumah siapa yang paling nyaman." Ucap Dodo berhati-hati.

"Tak mengapa. Kamu bisa datang kapan saja ke tempat A-yah." Satyapun sedang mencoba membahasakan dirinya ayah di depan Dodo.

Satya merapikan apel yang sudah dikupas dan hendak pergi, seketika Dodo mengapit tangan Satya.
"Bolehkah Ayah memelukku? satu kali saja." Ucap Dodo.

Satya perlahan meraih tubuh Dodo dan memeluknya. Mereka berdua menyelami perasaan mereka masing-masing. Satya melepaskan pelukan itu kemudian berlalu tanpa kata.

***

Seperti biasa, semenjak Dodo siuman, Vino selalu membawakan sesuatu untuknya. Jika ditanyakan Dodo mau apa? Pasti dia akan berkata tak mau apa-apa. Oleh sebab itu, setiap datang ke rumah sakit, Vino selalu membawa buah tangan, entah itu makanan, mainan atau yang lainnya.

Vino benar-benar memanjakan Dodo sebagai adiknya. Seperti hari itu, mereka janjian untuk datang bersama menemani Dodo, namun Vino mengabarkan bahwa dirinya akan mampir ke toko buku dahulu untuk membelikan Dodo sesuatu.

Abin tiba terlebih dahulu di rumah sakit. Karena sudah lama Dodo terbaring paska operasi, Abin mengajak adiknya jalan-jalan sore seperti yang biasa dilakukan sebelumnya.

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang