Kencan 5 detik

340 39 3
                                    


Shani duduk di bangku pinggir jendela, lantai dua gedung sekolah yang terletak di seberang taman. Dari sana, dia bisa melihat segala aktivitas di lapangan sekolah. Namun, ada satu hal yang selalu menarik perhatiannya—Gita, gadis dari kelas sebelah yang sering terlihat dari jendela ruang kelasnya. Gita selalu duduk di tempat yang strategis, sehingga setiap kali tirai itu terbuka, Shani bisa melihatnya.

Shani mengangkat buku tinggi-tinggi, berusaha menghalangi pandangan gurunya saat dia melirik ke arah jendela.

***

Saat pelajaran berlangsung, pikiran Shani sering melayang ke Gita. Wajah samping Gita yang terlihat dari jendela selalu membuatnya terpesona. Shani merasa sedih karena jarak mereka terasa begitu jauh, meskipun hanya terpisah oleh taman sekolah.

Ketika bel sekolah berbunyi, Shani merasakan hatinya berdebar-debar. Suara bel itu seolah-olah adalah lagu cinta yang mengiringi perasaannya terhadap Gita. Setiap kali bunyi bel terdengar, dia merasa ada harapan untuk bisa melihat Gita lagi.

Salah satu momen yang paling dinantikan Shani adalah ketika Gita tidak sengaja melihat keluar jendela dan mata mereka bertemu. Hanya lima detik, tapi bagi Shani itu adalah "kencan" yang berharga. Mereka saling memandang, dan Shani merasakan getaran cinta yang singkat namun mendalam.

Shani sering melihat ke arah Gita dari jendela kelasnya, meskipun dia tahu bahwa suaranya tidak akan pernah sampai ke Gita. Walaupun Gita mungkin tidak menyadarinya, Shani selalu memperhatikan gerak-geriknya.

Saat jam istirahat, jendela kelas Shani sering dipenuhi oleh murid-murid cowok yang bercanda dan bersenda gurau. Namun, Shani tidak peduli. Dia hanya mencari sosok Gita. Ketika dia tidak bisa melihat Gita, hatinya merasa hampa dan dia bertanya-tanya di mana Gita berada.

Saat bel sekolah mulai berbunyi kembali, Shani melihat Gita kembali ke bangkunya. Siluet Gita yang dia cintai terlihat begitu indah di matanya. Shani terkejut ketika menyadari bahwa Gita melihat lurus ke arahnya. Gita segera berpura-pura tidak tahu, namun Shani tahu bahwa mereka baru saja berbagi momen singkat yang penuh makna.

Setiap momen lima detik saat mata mereka bertemu terasa seperti cinta yang menyinari hari-hari Shani. Bel sekolah menjadi lagu cinta yang selalu dia nantikan. Setiap kali bel berbunyi, Shani merasakan ada harapan baru yang tumbuh di hatinya.

***

Pada suatu hari, Shani duduk di bangku favoritnya saat pelajaran berlangsung. Dia melirik keluar jendela, dan tak disangka-sangka, Gita juga sedang melihat ke arahnya. Lima detik yang terasa seperti keabadian itu kembali terjadi. Mereka saling memandang, dan Shani merasakan getaran cinta yang tak terucapkan.

Meski terpisah oleh taman, Shani selalu berharap suatu hari dia bisa menyampaikan perasaannya kepada Gita. Sementara itu, dia hanya bisa melihat dari kejauhan, mencintai dalam diam.

***

Pada akhir semester, Shani akhirnya memberanikan diri untuk mendekati Gita. Suatu sore, dia menunggu di taman yang memisahkan kelas mereka. Saat Gita keluar dari gedung sekolah, Shani menghampirinya.

"Hai, Git." sapa Shani dengan gugup.

Gita tersenyum dan berhenti berjalan. "Eh, Shan. Kenapa?"

Shani mengambil napas dalam-dalam sebelum ia berbicara. "Aku suka banget ngelihat kamu dari kelas aku, aku tau ini agak aneh tapi..aku suka ngeliatin kamu."

Gita terdiam sejenak sebelum tertawa kecil. "Aku juga sering ngelihat kamu, Shan. Aku pikir cuma aku yang ngerasain, ternyata engga hehe"

Shani terkejut dan tersenyum lebar. "Jadi... mungkin kita bisa lebih sering ketemu? Gak cuma lewat jendela?"

Gita mengangguk. "Boleh, Shani."

.

.

.

End_


Lagi nyoba hal yang baruuuuu, btw tebak dong ini lagu apa👀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gitshan in every universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang