Rasanya sangat malas untuk kembali sekolah setelah melewati libur yang sangat panjang, tapi karena hari ini Shani ingin melihat para murid baru atau para peserta didik baru, sebagai kakak kelas 12 yang baik Shani sangat ingin mengajar adik-adik baru nya sekaligus modus, siapa tau ada yang cakep.
"Ntar anak osis aja yang ngurusin itu Shan, kebiasaan lo di kelas 11 jangan dibawa ke kelas 12."Omel Gracia yang sangat asik menikmati cemilannya di pinggir lapangan, sedangkan Shani dari tadi sibuk atau lebih ke sok sibuk mengurus para siswa baru."Lo tarik deh tuh anak, makin gila gue liat-liat"Ucap Feni, Anin yang mendengar itu pun seketika maju ke lapangan kemudian menarik Shani.
"Lepasin nin! Apa-apaan sih?"Shani terus berusaha melepas cengkraman Anin tetapi tidak bisa karena tenaga Anin lebih besar.
"Udah modusnya kak Shani?"Celetuk Eli adik kelas 11 nya.
"Capek juga modusnya mana gak ada yang mau sama gue lagi"Shani pun frustasi kemudian duduk di pinggiran lapangan, karena melihat botol minum yang nganggur Shani langsung saja membuka botol tersebut dan meminumnya.
"Permisi.. minum gue mana Li?"Eli yang merasa terpanggil pun membalikkan badannya.
"Itu tuh"Tunjuk Eli.
"Mana? Gak ada Liiiii"Ucap orang yang sedang mengenakan Jersey basket berwarna hitam dengan nomor punggung '05' dan bertuliskan nama 'Gita' di atasnya.
"Tuh! CICI, ITU MINUMANNYA GITA CI"Teriak Eli yang membuat seluruh temannya menengok ke arah mereka.
Gita pun duduk di samping Shani kemudian merampas botol tersebut dsri tangan Shani, tanpa di duga Gita malah meminum botol tersebut yang dimana itu adalah bekas Shani.
Satu tegukan.. dua tegukan.. Shani terdiam, matanya terpaku pada leher berkeringat Gita, memberikan kilau yang membuatnya tambah menarik.
Gita yang di pandang seperti itu pun merasa suka tidak suka, ia pun melambaikan tangannya pada Shani.
"Hei, lo nggak apa-apa?"Tanya Gita yang membuat Shani tersadar dari lamunannya.
"Ng-nggak apa-apa!"Jawab Shani kemudian mengusap wajahnya kasar.
"Aku beneran minta maaf.. aku gak tau kalau itu minum kamu, aku beliin yang baru ya?"Saat hendak berdiri, ia malah di tahan oleh Gita.
"Gak usah gapapa"Shani sama sekali belum pernah melihat orang ini, apakah dia anak kelas 10? Atau murid pindahan?
Gita langsung pergi begitu saja dengan membawa botol minum tadi. Shani yang terus memandangi punggung Gita sepertinya sudah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sejak hari itu, Shani tidak bisa berhenti memikirkan Gita. Setiap Shani melihat Gita, jantungnya selalu saja berdegup dengan sangat kencang.
"Gila, kenapa gue jadi kayak gini tiap ngeliat dia?"Monolog Shani sambil memegang dada sebelah kirinya.
***
Tiap kali Shani melihat Gita di lapangan basket, hatinya selalu berbunga-bunga. Tapi Gita selalu tampak sibuk dengan dunianya sendiri, jarang sekali menyadari keberadaan Shani. Shani terus mencoba mencari perhatian Gita, dengan berbagai cara.
"Gue harus ngapain ya biar Gita sadar gue ada?"
Suatu sore tepatnya saat selesai latihan basket, Shani memberanikan diri menghampiri Gita yang terduduk di pinggir lapangan basket sedang mengelap keringatnya dengan handuk kecil.
"Capek ya, Git?"Ucap Shani yang tiba-tiba muncul di belakang Gita.
Gita pun menoleh dan mengangguk. "Lumayan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitshan in every universe
AcakGitshan in every universeee!! Isinya Oneshoot doang yaa guys