di culik?

1.6K 56 2
                                    

"bunda" panggil seorang lelaki manis yang sedang menuruni anak tangga menuju ke dapur.

wanita paruh baya yang di panggil 'bunda' itu sedang memasak.

"kenapa phuwin?" ia mendengar anaknya memanggil diri nya
seorang lelaki manis itu adalah anaknya.

"bunda masak apa?" tanya Phuwin duduk di meja makan.

"yang pastinya masak makanan kesukaan kamu" ucap sang bunda lalu mengatur makanan nya di meja makan.

"yeay!!" antusias Phuwin.

bunda nya hanya tersenyum melihat tingkah lucu anaknya ini.

mereka berdua memakan makanan nya masing masing, sesekali Phuwin bercerita tentang kelakuan dia dan teman teman nya yang di luar nalar. Bunda nya tertawa mendengar cerita Phuwin.

"Oh ya bund, nanti Phu pergi ke kondo fourth yaa" Phuwin baru ingat kalau dia akan kumpul di kondo teman nya, fourth.

"okee, nginap ga?" tanya sang bunda.

"itu Phuwin belum tau hehe" ia menjawab.

"gapapa, nanti kalau emang mau nginap kabarin bunda" perintah bunda.

"siap bos!." phuwin memberi hormat seakan akan ia sedang di perintahkan oleh komandan militer. bunda nya hanya menggeleng kan kepala.

setelah selesai makan, Phuwin langsung pamit buat pergi ke rumah fourth. Ia pergi dengan berjalan kaki saja itung itung olahraga, dan rumah fourth juga ga terlalu jauh.

semenjak Phuwin keluar dari kondo nya, ia merasa ada seseorang yang sedang mengikuti nya.

Phuwin mempercepat langkah nya supaya segera sampai di kondo fourth.

Phuwin ingin sekali menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang yang mengikuti nya itu, tapi ia takut.

Phuwin yang sedang berjalan dengan cepat ini tiba tiba di hentikan dengan adanya mobil hitam berhenti di samping dirinya.

Phuwin berhenti sejenak dan bertanya tanya 'siapa pemilik mobil ini?' 'gue kenal dia?' Phuwin yang sedang bergelut dengan pikirannya tida sadar orang yang dari tadi mengikuti nya kini sudah berada tepat di belakang nya.

orang itu menutup mulut Phuwin dengan kain yang sudah di beri obat tidur.
Phuwin kaget, belum sempat ia berteriak ia sudah terlelap di tangan orang yang menutup mulut Phuwin itu.

***
Phuwin terbangun, saat ia terbangun ia sudah berada di kasur dengan ruangan yang gelap, bisa di bilang seperti gudang. Tapi isi di dalam sini sangat rapi, kasur tempat Phuwin terbangun juga sangat empuk.

"ini gudang atau apa anj?" Phuwin bertanya - tanya pada dirinya sendiri, ia melihat sekeliling sambil memastikan.

tiba - tiba pintu gudang atau kamar itu terbuka, melihatkan seorang pria dengan tubuh besar dan kekar.

Pria itu berdiri di depan pintu, lalu masuk.

Phuwin takut dengan pria yang saat ini sedang berjalan ke arah nya. Bagaimana tidak takut, pria ini saja tidak menggunakan baju nya, dia telanjang dada. Apa tidak makin terlihat tubuh kekar pria itu.

"Lo siapa?! mau ngapain lo!" tanya Phuwin tegas.

pria yang di depan nya tidak menjawab melainkan malah duduk di samping ranjang.

pria itu tiba tiba memegang paha putih phuwin yang mulus, ia mengelus paha itu. Phuwin yang emang sensitif banget terhadap sentuhan, ia merasa geli.

"Gue Pond. Pond Naravit." pria itu membuka suara, dan memperkenalkan dirinya, sekalian menjawab pertanyaan Phuwin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PondPhuwin • oneshot 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang