6. Little Liar

3.4K 130 26
                                    

Dapatkan potongan harga pada setiap pembelian semua karyaku di KaryaKarsa dengan menggunakan kode voucher : DISKON08

Jumlah voucher terbatas jadi buruan klaim sebelum kehabisan!

Bagi kalian yang mengalami kendala dalam pembelian di Karya Karsa seperti harga koin yang terlalu mahal, dan kendala dalam pembelian melalui web. Bisa melakukan pembelian pdf lewat email ya (hanya berlaku untuk karya yang aku jual di Karya Karsa saja). Caranya mudah  kirim judul + alamat email kalian lewat kontak di bawah ini :

Instagram : @Sweetblue_baby
E-mail : authorrere@gmail.com
Karyakarsa : @Authorrere

***

Dia memandangi tubuhku dengan teliti setelah berhasil menelanjangiku. Dan ya tubuhku bersih dari tuduhan kotor yang dia lemparkan, yang ada di tubuhku hanyalah jejak-jejak cumbuannya yang kasar dua hari yang lalu, dan dia ingat betul dialah pelaku di balik jejak-jejak yang tergambar bagaikan lukisan itu.

"Kau sudah puas sekarang?" tanyaku, merasa terhina oleh perlakuannya. Matanya kembali menatap mataku dan aku tahu dia belum puas, dia jauh lebih mempercayai rumor itu daripada apa yang sudah dia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

Profesor Leblanc merengkuh tubuhku dan meraup bibirku ke dalam ciuman yang rakus dan menggebu-gebu. Napasku tersengal, aku hendak menarik diri dari lelaki itu tapi tubuhnya yang besar lebih dulu mendesakku pada dinding. Dia mengunci kedua lenganku, membuat aku tidak dapat bergerak hingga pada akhirnya aku kalah dan terhanyut di dalam ciuman kasarnya itu.

Dia menggeram di dalam mulutku, menyumpalkan lidahnya masuk untuk menjelajahi rongga mulutku. Itu tidak terasa seperti ciuman melainkan sebuah pelajaran yang harus aku terima karena sudah berani membuatnya merasa kesal dan cemburu.

Tangannya terulur ke bawah, dia meraba milikku, menyentuh muara yang basah dalam sekejap mata lalu melesakkan dua jarinya di bawah sana sambil berbisik, "Ada banyak tempat di mana bajingan itu bisa menyentuhmu Monroe, mungkin tidak di sini," dia meremas payudaraku bergantian, meremas dengan sangat kuat sehingga telapak tangannya membekas di kulitku yang pucat. "Tapi dia menyentuhmu di sini"

"Profesor, itu sakit!"

Dia berhenti meremas payudaraku, tapi kemudian tangannya mengusap bokongku lalu memukulnya dengan cukup kuat, "Di sini!"

"Aahh" aku berteriak, rasa panas dari pukulan itu menjalar hingga ke sekujur tubuhku.

"Atau di sini. Berapa banyak kejantanan yang sudah berada di mulut murahan ini Monroe? Apakah mereka semua lebih baik daripada aku?" ibu jarinya menekan bibirku, melihat aku yang hanya diam ketakutan dia pun berteriak dan jemarinya bergerak semakin cepat, "Jawab aku Monroe!"

"Tidak! Tidak ada yang lebih baik daripada dirimu Maximilian Leblanc" pahaku merapat, aku mulai berkontraksi di sekeliling jemarinya.

"Kau pelacur kecil" desis lelaki itu. Profesor Leblanc menarik jemarinya dari lubangku ketika aku hampir datang. Dia mendorong tubuhku hingga berbalik, kemudian aku mendengar suara gesper yang dia buka dengan tergesa-gesa sebelum dia menarik pinggulku ke arahnya dan menenggelamkan dirinya sejauh mungkin di dalam selubungku.

"Nnnghhh...!!" sepasang tungkaiku gemetar kala lelaki itu mulai menghujamku liar. Kedua telapak tanganku mengepal pada dinding dan aku mulai terisak, aku tidak tahu air mata apa yang membasahi pipiku, apakah itu air mata kekecewaan atau kenikmatan? Berbagai macam emosi berkecamuk di dalam benakku begitu dia menyetubuhiku saat kami sedang berada di tengah perdebatan, dan itu membuat pikiranku menjadi kacau.

"Do you always wet like this when another man touched you, Monroe?"

Aku menggeleng dengan tidak kuasa, "No..."

Professor's Dirty Secret (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang