[01]

156 10 0
                                    

Satang awalnya masih asik dengan santapan roti goreng didepannya, sampai dimana senggolan tangan Ford mengganggu fokus makannya.

"Apaan sih Ford, ganggu gue makan aja ah!"

"Liat belakang." Satang yang emang posisinya membelakangi pintu kantin langsung menengok kebelakang, dan menemukan atensi Winny bersama teman-temannya. Iya Winny, mantan Satang.

"Yaudah sih, biarin aja." Satang sebenarnya masih ada rasa terhadap Winny, namun mengingat alasan mereka putus membuatnya sedikit kesal setiap melihat mantannya itu.

"Kalian selam tiga bulan putus ngga ada komunikasi lagi ya?" Tanya Ford, dia agak kepo juga sih mengetahui Satang itu bucin banget sama Winny tapi sekarang malah acuh tak acuh.

"Ngga. Udah deh Ford, lo jangan bahas itu gue ngga suka, mending lo bahas aja gimana hubungan lo sama temennya Winny, si Mark Mark itu."

Satang tahu bahwa teman dekatnya ini sedang pendekatan dengan cowo bernama Mark, Kaka kelas sekaligus teman tongkrongan Winny.

"Ngga tau, dia ngga ada ngasih kepastian ke gue dan dengar-dengar juga dia lagi deket sama anak baru, siapa namannya gue lupa."

"Santa?" Tanya Satang

"Bukan!" Bantah Ford.

Satang memasang raut bingung karena jawabannya dibantah Ford, setahu dia nama anak baru di sekolah mereka ya Santa, tapi bukannya dengar-dengar Santa itu lagi dekatnya sama temen sekelas mereka ya? Si Perth.

"Ada satu lagi, yang suka temenan sama Java tuh."

Satang berfikir sejenak, temannya Java ya?

"OH, OHM!"

"Sttt! Jangan teriak dong!" Ford masang muka kesal sedangkan Satang refleks menutupi mulutnya.

"Maaf keceplosan."

Ford hanya menghela nafas panjang, sudah biasa dengan Satang yang emang kadang suka heboh sendiri.

"Iya itu, kayaknya mereka juga udah dating deh. Kemarin aja gue lihat mereka jalan bareng, kalo tau gitu gue jangan baper aja ke dia, bikin sakit hati doang."

"Hati mana bisa lo atur elah Ford, yaudah sekarang lo cuma bisa ikhlasin dan lupain dia, walupun ya gue juga tahu ngga mudah ngelupain orang yang disayang."

Satang malah inget dirinya juga yang masih belum bisa lupain orang yang disayang, Winny. Mau bagaimana mereka sudah bersama selama hampir 7 bulan dan banyak banget kenang-kenangan indah yang ngga bisa Satang lupain, termasuk perasaannya ke Winny. Padahal apa yang Winny perbuat terhadap dirinya itu udah cukup buat jadi alasan dia lupain Winny, tapi apa boleh buat? Kaya yang Satang bilang, ngga mudah lupain orang yang disayang.

"Muka lo ngga usah ngenes gitu Tang, kasihan gue liatnya, kaya gembel."

Ford yang mengerti perasaan Satang, mencoba memberi lelucon dan berhasil membuat Satang mengomel yang bikin Ford terkekeh. Satang ini fokusnya mudah sekali teralihkan.

"Udah belum lo makanannya? Balik ke kelas lah ayo?" Ajakan Satang diangguki Ford dan akhirnya mereka belik ke kelas tapi sebelum itu. Saat mereka ingin keluar kantin tiba-tiba aja satang dipanggil sama Marc-sepupunya.

"Apaan cepet, gue mau balik," kata Satang ketus, soalnya dia males karena kan Marc kumpulan di satu meja sama Winny.

"Santai aja dong, kata Mami lo baliknya ke gue karena mereka lagi di rumah gue. Mau bbq an soalnya kan hari ini Bang Chimon ulang tahun."

"Oh iya gue lupa ya ampun, gue belum beli kado, pulang nanti anterin gue beli kado dulu ya?" Satang yang awalnya ketus sekarang jadi gemesin karena ngomel ke dirinya sendiri karena lupa belum beli kado.

"Ngga usah ngado elah," jawab Marc santai yang langsung dapat geplak kan dari Satang yang bikin teman-temannya ketawa.

"Gue tuh ga bisa ketemu orang di hari spesialnya tapi ga bawa buah tangan."

"Yaudah bawa buah dada aja."

Plak!

Prom yang jidatnya di pukul Satang langsung meringis, salah sendiri mulutnya asal jeplak aja.

"Tangan lo beneran enteng banget ya Tang. Gimana kalo udah rumah tangga, lo pasti kdrt mukulin is-oh lupa lo kan gay. Kasihan nanti suami lo yang dapet kdrt."

Plak!

Untuk kedua kalinya Prom merasakan sakit di jidatnya yang ditampar Satang lagi, yang lain hanya bagian tertawa saja tapi ada yang ketawanya ditahan, Winny.

"Makanya kalo ngomong dijaga, gue ga mungkin lah mukulin cowok gue, yang ada nanti gue sayang-sayang."

"Oh iya kah? Kalo iya gue mau coba deh. Gimana kalo kita nikah."

Plak!

"Najong!" Setelah memberi pukulan terakhir pada jidat Prom, Satang langsung pergi narik Ford keluar dari kantin.

"Woy diem aja, biasanya paling heboh ada Satang." Marc menyenggol Winny yang duduk disebelahnya, dilihatnya Winny memang dari tadi hanya terdiam padahal Marc berani bertaruh. Winny adalah orang paling heboh sedunia jika sudah bertemu degan satang. Dulu tapi.

"Kkhm." Winny hnya berdehem menanggapi ucapan Marc dan langsung minum minumannya, entah kenapa tiba-aja dia merasa seret di tenggokannya.

"Win, kalo lo udah gamon sama Satang kabarin ya? Dia biar sama gue aja."

Winny diam saja tak menjawab, hanya melirik sinis Prom yang membuat Prom tersenyum jenaka dan memasang tampang seolah-olah orang sedang ketakutan.

"Becanda ang, serius amat mukanya."

Tbc...

Our Story // WinnysatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang