~1~

6 1 0
                                    

⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️

"Nona, ini berkas yang anda minta," ulur seseorang yang bekerja sebagai sekretaris pada atasannya.

Atasan, atau lebih baik kita panggil saja Elena hanya menganggukkan kepalanya dan menerima berkas-berkas yang diberikan sekretaris nya, tak lupa ia berkata dengan datar, "terima kasih."

Sekretaris Elena membungkuk hormat lalu kembali duduk di tempatnya. Elena membaca semua laporan yang tertulis di berkas itu sambil sesekali menyeruput kopi americano kesukaannya. Saat akan menyeruput kopinya, pesawat berguncang hebat yang menyebabkan kopi Elena tumpah di atas semua kertas yang ada. Tak berselang lama bunyi dentuman keras terdengar. Ledakan menyebabkan kobaran api yang sangat besar. Tanpa sempat menyelamatkan diri, semua yang ada di kapal udara itu mengudarakan nyawanya.

Elena Aphrodite merupakan seorang pebisnis muda yang tersohor sampai ke manca negara. Menjadi subjek contoh bagi khalayak ramai. Independent Woman yang menginspirasi. Matu mengenaskan bersama karyawannya di pesawat pribadinya. Walaupun berakhir seperti ini, Elena cukup bersyukur dengan kehidupannya yang kali ini. Gadis itu bisa bahagia mati setelah apa yang diinginkan nya terwujud.

~§~

"-Na.."

"Nona! Aku mohon sadarlah."

Suara berisik yang berisikan permohonan terus terdengar. Elena membuka matanya secara perlahan dan mengedipkan matanya berkali-kali upaya menyesuaikan cahaya yang menusuk ke matanya hingga penglihatannya jelas.

Suara rintihan tangis terdengar begitu sedih bercampur bahagia di ruangan itu begitu melihat junjungannya akhirnya sadar, "syukurlah nona sudah sadar, saya akan ambilkan minum untuk nona."

Elena masih tercengang dengan keadaan, gadis itu masih sulit percaya ia kembali. Kembali ke kehidupan yang tak ingin diingatnya sekali pun, "ini tidak mungkin!"

"Aku sudah mati, kenapa aku bisa berada di sini?!" Seru Elena tak percaya.

Pelayan yang pergi mengambil minuman, tidak sengana mendengar perkataan Elena lalu menjatuhkan nampan yang dibawanya, "apa maksud nona dengan nona sudah mati? Nona, saya mohon tetaplah bertahan. Saya percaya akan ada akhir yang baik bagi orang yang bersabar."

Elena hanya mendengarkan Dara yang menasehatinya sambil terus meneteskan air mata. Gadis itu bangkit lalu menghampiri Dara yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepalanya frustasi, Elena menyeka air mata Dara. Elena menghela nafas lalu berkata seadanya sekedar untuk menenangkan gadis pelayan itu, "Tenanglah Dara, kapan aku mengatakan aku tidak ingin hidup, kau hanya salah dengar."

"Benarkah nona?" Ucap Dara sedih.

"Ya. Sekarang tinggalkan aku sendiri," titah Elena. Gadis itu memerlukan waktu untuk mencerna keadaan yang terjadi saat ini.

"Baik nona," ucap Dara. Pelayan itu membungkuk hormat pada Elena lalu pergi dan menutup pintu kamar Elena.

Elena menatap sekeliling. Sepanjang mata memandang pemandangan yang familiar, tidak lebih tepatnya sesuai dengan ingatannya nyata ada dihadapannya. Interior klasik nan glamor khas abad pertengahan menghiasi semuanya dengan indah.

Elena berjalan menuju cermin dengan langkah ragu. Gadis itu menutup matanya saat akan sampai di hadapan cermin. Ia menghela nafas, lalu secara perlahan membuka matanya.

I'll Be The Duchess This TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang