09

138 11 1
                                    

sore harinya mreka terbangun di jam dimana semua orang sudah pada pulang,entah cape atau gimana sampe mreka tidak mendengar suara bel berbunyiii

"eugghhhh"lenguhh nyaa

"anjirrr"kagett araa lalu bangkitt mengecek hp,dan menunjukan pukul 4soree

"bangunn woyy bangunn"triaknya

"gitt gitt bangunn gitt"ucapnya menggoyangkan badannya yang brada di sisinya

"euggh napa sihh raa"jwabnya mejeliatt

"lo gak mau pulang apa,orang dah pada bubarr"ucapnya

"hah"

"anjirr iaa,bangunn bangunn woyy"ia bangkitt dan ikut membangunkan yang lain

"ngapa sihh"jwab nya ketuss

"lo semua gak mau pulang apa"triaknyaa,yang lain yanyendengarnya sketika bangkitt

"ia anjirr jam brapa sekarangg?"tnynya herann

"perasaan baru dah gue tidurr"heran olla

"dahlah ayo pulangg anjirr,di marahinn mak lu pada mampuss loo"ucap ara,hndak pergi berjalan,dengan gita yang brada di depan

"tungguinn gue woyy"triak oniell

mereka berjalan melewati lorong demi lorong hingga akhirnya sampai di pangkiran disana cuman ada motor mobil mreka yang terpangkirr di dalam ada beberapa mobil guru yang masih brada di sekolah

"guee dulaunn ya takutt di cariin soalnya"ucap ara pada yang lain

"ia jan lupa tar malemm yaaa"ucap olla

"anjirr ia gue hampir lupa ntar malemm"ucap mira menepuk jidat nya

"okehh ntar kabarin'aja di grupp"ucap gitaa

"yaudahh yoo balikk semuaaa"ucapnya mreka mengguk menaiki motor,pulang ke rumah masing masing

gita membawa motor dengan jecepatan sedang sambil melihat'sekeliling 'bosen' pikirnya yang di hihat hnya itu itu saja,pasalnya setiap hari pulang sekolah jalan ini lah yang selalu ia lewatii

begitu sampainya di rumah ia pangsung memangkirkan motornya melepaskan hlem nya

"heuhhhh"heulahan nafas kasar keluarr begitu saja

"gue kira lo gak inget balik,ternyata balik juga lo"ucap tasyaa,yang brada di depan pintuu,gita menatap malas dirinya langsung pergi saja melewatinya tampa menguris ucapnnya

"saya kira kamu kaburrr"

"tapi baguss lah kalau kamu gak balik ke rumah ini lagi"tambhnya ia adalah ayah tasya yang sedang berkumpul di ruang keluarganya bersama yang lain

"duduk"bntaknya,gita hnya menatap nya lalu duduk di kursi menghadapnya

"sekarang kamu makin kesini makin tidak sopan sma saya"

"kamu tau kan saya itu siapa kamuu"

"apa jadinya kalau kamu gak saya uruss hah"bentaknya ia mulai emosii,sementra yang lain menatap remah padanya

"kamu harus meneruti perintah saya kalau tidak,,,

"anda bakal kelaukin apa sama saya"blum selesai ia berbicara gita sudah memotong omongannya

"lakuin apa yang anda mau saya sama sekali tidak peduli dengan lah ituu"

"dan jangan harap saya bisa menerima semua perintah anda"jwabnya santai,yangembuat semuanya geram padnyaa

"seharusnya disini kalian yang jadi babu"tambahnya

bughhhh

satu pukulan tepat mengenai wajah gita yang di berikan nya

"JAGA UCAPAN KAMU GITA"bentaknya

"kamu tidak punya harga diri seharusnya kemu berterima kasihh bukan malah ngelawan,mana sopan santun kamu"tambhnya

"memang seharusnya saya tidak mengurus kamu,biarkan saja kamu matii menyusul orang tua mu"

gita tersenyumn hambarr

"lantas gimana dengan anda,kalau tidak ada saya anda tidak bisa membiayai hidup anda dan yang kou sebutt keluarga"

"jangan mengajari saya sopan santu dan harga diri,kalau anda saja tidak punya ituu"tambahnya menatap nya dngan penuh kebencian

setelhnya ia pergi langsung menuju kamarnya,tampa memperdulikan mreka yang terdiam menatapnya penuh amarahh

"bodohh bodohh,masa kamu kalah sama dia sih mas"kesel ayana

"malu maluin papi"ucap indy sama keselnya

smentara ia hnya diam saja menerima ocehan dari ank dan istrinya,bagaimana bisa hnya omongan gitu saja membuat ia terdiamm

"parahh bett dah tu pa tua,gangu gue aja"ucap gitaa

"kalau bukan rumah ini yang bnyak kenangannya gak mau gue balik sini"tambahnya

stelhnya ia bergegas ke kamar mandi membersihkan dirinya,sesudahnya ia langsung saja berganti pakayan

"sekarang aja kali ya,beli makan dulu laperr lumyann"gumannya,akhirnya ia  setelah semuanya siap dan rapih ia bergegas kembali pergii

sesampinya di bawah ia masih bisa melihat om andri,kepala keluarga ayana yang masih duduk di di kursi,seperti sedang memikirkan sesuatuu  sambil menggemgam kertas,gita tersenyum tipiss melewatinya begitu sja

"mau kemana kamu gitaa?"tnynya dengan tatapan bncinya

"kamu liat ini"tambhnya sambil menunjukan kerts yang brada dalam gemgamnnya,gita hnya menaikan hatu halisnya

"surat tanah ini kalau tidak segera di tandatangani akan segera di angkutt pemerintah"geramnya

"trusss?"tnya gita santai

"kamu harus tandatangan ini,hnya tanah ini yang tersisa kalau tidak kamu tidak akan mendapatkannya"

"ia lah cuman ini,tanah tanah yang lain udah lo jual,yang lain bisa lo jual tampa harus di tandatangani guee,kenapa yang ini harus gue tandatangani?maless bngett guee"jwabnya tersenyumm remeh

"gue udah baik ya sama lo,berapa tanah yang seharusnya jadi hak guee itu semua udah lo jual tampa sepengetahuan gue"

"dan sekarang lo minta tandatangan buat tanah ini biar jadi milik gue gak salah tuh,yang ada biar tanahnya bisa lo jual kan?tapi kayanya yang ini gak bisa dehh"

"gue gak sudi nyentuh kertasnya,urus aja sendiri berguna dikit ke lo dan tua jugaa"

"beban bangett,kalau gue gak nepati janji gue sama mama,gue gak akan baik dan ngalah sama luu omm"tambahnya panjang lebar,sementra om andri ia hnya terdiam mengepalkan kuat tangannya menatap penuh amarah padnya

"tau apa kamu tentang masalah harta hah,ini semua juga demi kebaikan kamu sendirii"bntaknya

"lo sendiri kali bukan buat gue,gue tau segalanya tentang harta peninggalan bahkan dari yang terkecil sampai terbesar punn,jangan harap semuanya lo bisa milikin"tuturnya tampa menunggu jawaban ia langsung saja pergii

andri bener'marah, di buat gila sama nya kalau saja bukan tentang harta ia tidak sudi berbica atau bertemu dengannya, ia memijit kepalanya yang trasa beratt

menjatuhkan dirinya pada sofa,ini tanah trakhir dan harapan satu satunyaa,beberapa tanah sudah ia jual dan ada juga yang di berikan sebagai bayar hutang

sebenernya ada beberapa tanah juga yang si andri ini tidak tau karna tanah ini sudah bner bner ada dalam gemgaman gitaa

andri seperti di cuci otak sama orang yang gila harta,dari yang dulu awalnya baik'saja tetepi sesudah orang tua gita tiada semuanya jadi kacaww,apapun yang gita punya ia juga harus punya

om macam apa dia,seharusnya ia mendukung danyayangi gita dengan sepenuh hatinya,membiakan apapun yang ia punya menjadi miliknyaa

bener bner harta mengubah segalanyaa.














.......

......

......

DUNIA KU??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang