Kane memperhatikan Jenna yang berjalan terpogoh-pogoh membawakan laporan yang harus ia periksa. Dengan sepatu hak tinggi dan pakaian yang terlihat tidak nyaman, Jenna berusaha tetap profesional. Hal itu membuat batin Kane terkekeh.
Kane tahu tidak seharusnya ia terlalu kejam pada Jenna dengan memberikan gadis itu banyak pekerjaan. Tapi Kane rasa gadis itu harus tahu rasanya bekerja di perusahaan besar. Meski Jenna adalah adik dari sahabatnya, Kane tidak mau membedakan pekerjaannya dengan yang lain.
"Ini laporan yang kau minta." Jenna memberikan setumpuk berkas pada Kane. "Aku sudah menandai beberapa bagian yang harus kau cermati."
Tanpa melihat ke arah Jenna, Kane menjawab, "Terima kasih."
Bukannya Kane tidak mau bersikap baik pada Jenna. Tapi gadis itu membangunkan sesuatu dalam dirinya. Jika wanita lain memakai pakaian yang dipakai Jenna sekarang, Kane tidak akan begitu memperhatikannya. Tapi pakaian formal senada dengan rok sedikit di atas lutut dan luaran yang pas dengan tubuh yang dipakai oleh Jenna membuat celana Kane sesak.
Seharusnya ia tidak terlalu galak pada Jenna. Gadis itu pasti kini membencinya. Ditambah sejarah masa lalu yang pernah terjadi di antara mereka. Kane sangat menyadari bahwa ia seorang yang berengsek.
Sepertinya gadis itu juga masih menyimpan dendam padanya.
"Ada lagi yang perlu aku kerjakan?" tanya Jenna setengah hati.
"Bersiap-siaplah. Lima menit lagi kita pergi ke kantor Paradis."
Mengangguk, Jenna lalu berjalan ke luar ruangan.
Kane sebenarnya tidak perlu ditemani oleh siapapun. Ia hanya ingin bertemu James Paradis dan membicarakan lanjutan bisnis mereka. Hanya saja ia belum puas melihat Jenna. Ia tahu yang ia lakukan salah. Seharusnya ia tidak mencampurkan bisnis dan keinginan pribadi. Hal itu akan membuat hancur bisnis yang sudah lama dibangunnya. Tapi setelah lima tahun, efek Jenna terhadap dirinya masih sama.
Mencoba fokus, Kane menutup laptop dan mengambil barang-barangnya. Ia beranjak dari kursi dan keluar dari kantor.
"Ayo," perintah Kane saat melewati meja Jenna.
Ia harus tetap fokus pada pekerjaannya. Tidak mudah jalan yang dilaluinya hingga bisa
sampai di titik ini. Kane membangun bisnisnya dari nol, dengan bantuan pamannya di Irlandia.
Kane sebenarnya lahir dan besar di Amerika. Namun begitu kedua orang tua meninggal saat ia SMA, Kane dibawa oleh pamannya yang lebih dulu berbisnis dan tinggal di Irlandia.
Seharusnya Kane merasa sedih. Tapi nyatanya, kehilangan orang tua menjadi sebuah kelegaan baginya. Kedua orang tua Kane sebenarnya seorang pebisnis besar di Amerika. Hanya saja mereka melakukan segala cara untuk mendapat keuntungan lebih hingga banyak mengkhianati rekan kerjanya. Hal itu membuat mereka memiliki banyak musuh. Jika Kane diberitahu kalau kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan yang disebabkan oleh musuh mereka, ia tidak akan terkejut.
Setelah kepergian orang tuanya, Kane diasuh oleh pamannya. Begitu lulus SMA, Kane kembali diterbangkan ke Amerika untuk berkuliah di Harvard. Ia berjanji pada pamannya untuk sukses di Amerika, melampaui kesuksesan orang tuanya hingga semua orang bisa melupakan kedua orang kriminal itu. Kane mengganti namanya agar tidak dihantui warisan buruk kedua orang tuanya. Janji itu sudah ditepatinya kini.
Hanya saja, janji dan obsesi itu harus dibayar mahal. Kane yang sejak kembali menginjakan kaki di Amerika langsung mencoba peruntungan bisnis, mulai goyah saat melihat adik Cole. Siapa sangka seorang gadis lugu yang sedang patah hati bisa memikatnya? Harus Kane akui, ia kalah dengan nafsunya. Meski ia mencoba berhenti, Kane tetap ingin melakukannya lagi dan lagi bersama Jenna. Gadis itu membuat Kane tidak bisa merasa cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loathe You | BOOK 1 | TERBIT ✔️
Romance[LIMA CHAPTER TERAKHIR DIHAPUS UNTUK PROSES PENERBITAN] Hampir lulus kuliah, Jenna Lim hanya ingin segera punya pekerjaan agar tetap bisa menetap di New York. Dia kemudian mendapat pekerjaan sebagai anak magang di kantor milik Kane Hayes atas rekome...