Chapter 2 - Di Fitting Room

775 2 0
                                    

Setelah kurang lebih dua jam aku mendengarkan dosen mata kuliahku mengoceh di depan kelas, akhirnya aku bisa terbebas dari rasa bosan yang mematikan ini saat kelas selesai. Kelas di hari Rabu pagi ini memang yang paling membosankan menurutku dibandingkan dengan mata kuliah lainnya yang kuambil. Mata kuliah perpajakan dengan segudang aturan yang rumit ditambah dengan dosen yang sudah layak dimuseumkan menjadi perpaduan tepat pengantar tidurku di kelas.

Sepanjang kelas tadi jujur saja aku hampir tertidur beberapa kali, banyak materi yang kulewatkan sampai tiba-tiba saja sudah waktunya kelas berakhir. Selama di kelas tadi aku sudah membayangkan sehabis kelas nanti aku bisa bermalas-malasan di kamar dan tentu saja aku punya banyak waktu hari ini untuk memanjakan kontolku. Kebetulan kelas pagi ini menjadi satu-satunya mata kuliah di hari ini bagiku, jadi aku punya banyak waktu kosong hingga malam nanti.

Karena tadi pagi aku belum sempat sarapan sebelum kelas, sekarang perutku sudah mulai memberikan tanda untuk segera diisi. Tadinya aku mau langsung pulang dan makan di sekitar kosan saja, tapi beberapa orang temanku mengajakku untuk makan sekalian sedikit menyegarkan diri di mall dekat kampus. Kebetulan kelas mereka selanjutnya masih cukup lama, jadi dibandingkan bosan menunggu di kampus mereka memilih untuk pergi ke mall saja.

Lantaran aku pun sedang sedikit bosan dengan rutinitas kuliah, akupun mengiyakan ajakan mereka, toh setelah pulang dari mall nanti aku masih punya banyak waktu untuk dihabiskan.

Kampusku memang sangat dekat dengan deretan mall-mall hits di Jakarta, yang jelas bukan hanya kampusku saja yang terkenal di kalangan gay, mall-mall ini juga menjadi salah satu tempat berkumpulnya gay-gay di Jakarta. Coba saja kalian ke sana di akhir pekan, aku saja tidak pernah membayangkan bisa-bisanya ada gay sebanyak itu dalam satu tempat di waktu yang bersamaan.

Aku dan teman-temanku sampai di mall tepat ketika mall yang kami tuju baru buka sekitar 15 menit yang lalu. Ketika kami masuk tentu saja di seluruh penjuru mall masih sangat sepi, belum banyak aktivitas yang terjadi. Kami memutuskan untuk berkeliling dulu sebentar sebelum makan, karena banyak resto yang masih melakukan persiapan.

Setelah sekitar 30 menit kami berkeliling, akhirnya aku dan teman-temanku memutuskan untuk makan di salah satu restoran Jepang, kebetulan saja ada promo khusus mahasiswa dengan diskon yang sangat lumayan. Selagi menunggu makanan yang sudah dipesan datang, mendadak aku kebelet untuk pipis, akupun pamit sebentar ke teman-temanku untuk ke toilet.

Aku masuk ke toilet yang berada tak jauh dari restoran tempatku makan, toilet itu masih sangat sepi, bahkan tidak ada satupun petugas yang menunggu. Melihat kondisi sepi seperti ini langsung muncul pikiran nakal di otakku, jiwa eksibisionisku langsung membara. Pasti asik jika aku bisa telanjang dan mengocok kontolku di sini pikirku. Jelas, tak perlu waktu lama buat kontolku untuk bangun dan mulai berontak di dalam celanaku.

Tanpa pikir panjang aku langsung membuka sleting celanaku perlahan, dengan nekat aku sengaja membukanya di depan area wastafel. Kontolku yang sudah mengeras spontan meloloskan diri dari kurungan celana yang kupakai. Semenjak aku suka melakukan eksib, aku sudah tidak pernah lagi memakai celana dalam. Tentu saja hal itu untuk mempermudahku ketika mendadak ingin telanjang di tempat umum.

Dengan santai aku mulai mengocok kontolku di depan cermin, aku suka melihat diriku sendiri sedang mempermainkan kontolku. Sambil terus mengocok aku sesekali berpose nakal dan foto-foto di depan cermin untuk semakin membangkitkan gairahku. Setelah beberapa menit mengocok aku menjadi semakin nekat, aku membuka kancing celanaku agar aku bisa memamerkan kontolku dengan lebih leluasa.

Setelah itu aku pindah posisi ke depan urinoir, aku ingin berfoto di depan urinoir dan merekam aksiku ketika aku sedang mengocok kontolku dalam kondisi setengah telanjang. Baru saja aku selesai merekam aksi nakalku, tanpa diduga-duga ada pengunjung lain yang masuk ke toilet. Orang itu melihat dengan jelas aku yang setengah telanjang dan tanganku yang masih mengocok kontol. Aku panik setengah mati dan langsung merapatkan diriku ke urinoir di sampingku.

Orang itu memang terlihat agak terkejut waktu melihatku tadi, tapi dia dengan santainya pipis di tempat yang agak jauh dariku tanpa berkomentar apa-apa. Aku yang masih panik hanya bisa terdiam di depan urinoir sambil berpura-pura pipis. Sialan, bisa-bisanya aku seceroboh tadi, aku terus mengutuki diriku sendiri.

"Goblok banget lu Andrew!" Kutukku dalam hati.

--------

Cerita lengkap dapat dibaca di Lynk.id

Silahkan klik link di bawah (Copy paste di browser)

https://lynk.id/mainanlelaki/wpg9504 (Online)

https://lynk.id/mainanlelaki/GrxK2RE (PDF)

Petualangan AndrewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang