Kastil #3

450 42 63
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

Seminggu kemudian,

"Selamat datang!" Seorang pegawai toko menyapa Leo dengan ramah, saat dirinya memasuki sebuah toko buku yang bernama toko buku Hwang.

Toko buku Hwang adalah toko buku yang sudah sering dikunjungi oleh Leo, dan telah menjadi toko buku langganannya beberapa bulan belakangan ini.

Leo sedikit merasa kecewa, karena yang menyambutnya barusan bukanlah karyawan yang biasa menyambutnya.

Leo celingak-celinguk melihat ke berbagai arah sambil mengelilingi rak buku, untuk mencari di mana keberadaan si karyawan tersebut, namun ia tak juga menemukannya.

"Hmm ... kemana dia, kok nggak ada?" batin Leo.

"Ah, mungkin dia sedang ke toilet, makanya nggak kelihatan," pikirnya.

Lalu Leo pun segera menuju ke rak buku yang dicarinya.

Setelah mengambil tiga buah buku yang bertemakan vampir, Leo pun segera menuju ke kasir untuk membayar buku yang dibelinya.

"Selamat siang," sapa kasir tersebut sambil tersenyum ramah. Kasir tersebut adalah si pemilik toko yang bernama Hwang.

"Siang," balas Leo sambil tersenyum juga.

"Ng ... hari ini kok sepertinya karyawanmu ada yang kurang satu," basa-basi Leo.

"Ah, iya, karyawanku memang berkurang satu," jawab Tn. Hwang sambil melakukan tugasnya.

"Berkurang satu?? Siapa? Jangan bilang kalau karyawan itu adalah yang bernama Kim Zayyan itu." Leo berharap.

"Iya, kau benar. Memang dialah yang kumaksud."

"Loh kok bisa? Padahal dia itu kerjanya bagus, kan? Dia juga sangat ramah dan selalu ceria. Dia juga selalu dengan senang hati membantuku dalam mencarikan buku yang kubutuhkan. Kenapa bisa berhenti?"

"Karena dia sudah melakukan kesalahan."

"Kesalahan apa?"

"Dia mencuri."

"Mencuri? Masa sih, orang sebaik dia bisa mencuri?" Leo tidak percaya.

"Buktinya dia memang mencuri kok, dan setelah ketahuan mencuri, bukannya bertanggung jawab, eh ... dia malah kabur."

"Memangnya dia mencuri apa, sih? Uang? Emas? Berlian? Jam tangan? Atau benda berhargamu yang lain?"

"Dia mencuri roti milikku yang kuletakkan di atas meja kerjaku."

"Aigoo! Cuma gara-gara roti? Kenapa tidak kau ikhlaskan saja sih? Memangnya berapa rotimu yang dicuri olehnya? Biar aku yang ganti!" kesal Leo.

"Aku tahu itu cuma roti. Tapi ini bukan masalah rotinya, tapi masalah kejujuran. Aku paling tidak suka dengan orang yang tidak jujur seperti itu. Dan kau tak perlu menggantinya, aku tak perlu uangmu untuk menggantikan roti itu!" Tn. Hwang pun menjawab dengan nada tersinggung.

"Mungkin dia sedang lapar, makanya dia mencuri rotimu!"

"Kalau dia lapar, kan bisa beli makan sendiri. Lagi pula dia itu kan sudah kugaji, dan bahkan dia juga kuijinkan untuk tidur di toko ini. Masa dia masih mau mencuri juga. Masih untung tidak kulaporkan ke polisi."

"Oke, Tuan Hwang, aku mengerti kekesalanmu. Tapi tolong jangan pecat dia, ijinkanlah dia untuk tetap bekerja di sini. Dia anak baik, dan aku yakin dia pasti tidak akan berani mengulangi kesalahannya lagi." Leo menurunkan nada suaranya.

Kastil (SingZay) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang