Typo ✌️
Happy reading
Note : Pastikan sudah membaca chapter sebelumnya agar tidak bingung membaca chapter ini. Terimakasih.
*
*"Ternyata kau jahat sama seperti kedua orang tuamu! Apa maksudmu melakukan hal ini pada kami, hah?!" Hyunsik menatap nanar ke arah Leo.
"Karena aku sangat membenci vampir!" jawab Leo ketus.
"Tapi kau sendiri kan juga vampir?!" ucap chef Dohyun tak habis pikir.
"Iya, tapi aku kan hanya setengah vampir," jawab Leo, berdalih.
"Apa alasanmu membenci kami?" tanya Hyunsik.
"Karena kaum kalianlah yang telah membunuh kedua orang tuaku dan semua penghuni di istana serigala itu, kan? Ngaku!" tuduh Leo dengan penuh amarah.
"Waktu itu saat aku masih kecil, istana kami diserang oleh para kaum vampir. Ibuku terpaksa harus menyembunyikanku di sebuah gua di hutan, agar aku selamat. Namun setelah Ibuku kembali ke istana, ia tak pernah kembali lagi untuk menjemputku ke gua itu. Dan rupanya, ketika aku mencarinya, istana itu telah lenyap bersama semua yang ada di dalamnya. Dan aku yakin bahwa kalian semualah pelakunya, sehingga menyebabkan aku harus hidup sebatang kara sejak saat itu." Leo bercerita dengan getir.
Di tengah kesakitannya, Hyunsik pun mencoba untuk menjelaskan.
"Kuakui, kala itu aku dan kaumku, kecuali Sing yang masih kecil, kami datang ke istana itu. Namun kedatangan kami saat itu, bukanlah atas dasar kemauan kami sendiri, melainkan karena tantangan dari kaum serigala yang mengajak kami untuk adu kekuatan. Dan terjadilah pada hari itu pertempuran sengit antara kami dan pegawai Ayahmu. Namun aku sama sekali tidak membunuh Ayah maupun Ibumu, meski aku telah disakiti oleh mereka!" terang Hyunsik.
"BOHONG!!" Leo tak percaya.
Namun tiba-tiba Wain masuk bersama dengan Beomsoo dalam kondisi lemas dan kesakitan juga. Rupanya Wain dan Beomsoo telah mendengar sedikit dari perdebatan mereka tadi dari luar ruangan.
"Tuan Hyunsik benar, bukan dia yang membunuh Ayah maupun Ibumu, Leo-ssi. Tapi yang membunuh Ibumu adalah nenekmu sendiri yang berasal dari kaum serigala. Nenekmu telah meracuni Ibumu, karena ia tak menyukai Ibumu yang berasal dari kaum
vampir. Sedangkan Ayahmu yang kalah dalam pertempuran dan dalam keadaan terluka, malah memilih untuk bunuh diri dengan cara membakar istana itu dan dirinya sendiri, sehingga semua yang ada di dalamnya ikut terbakar dan istana itu pun lenyap. Namun beruntung kaum kami waktu itu dapat segera melarikan diri dari kebakaran tersebut. Aku Wain, yang turut dalam pertempuran hari itu berani mengatakan hal ini, karena aku menyaksikan semuanya dengan mata kepalaku sendiri," terang Wain dengan sejujurnya."BOHONG! KAU JUGA PASTI BOHONG! KALIAN SEMUA PEMBOHONG!" Namun Leo tetap tak percaya pada penjelasan Wain.
Kemudian Leo pun mengeluarkan pisau belati yang ia sembunyikan dibalik jaket tebalnya.
Hyunsik, chef Dohyun, Wain, dan Beomsoo pun terkejut melihatnya. Karena mereka tahu bahwa pisau belati yang seperti itulah yang dapat membunuh para vampir apabila ditancapkan tepat ke arah jantung.
"Apa yang ingin kau lakukan, hah?!" ucap Beomsoo dengan suara bergetar.
Leo menyeringai dan menatap sinis ke arah mereka berempat.
"Inilah saatnya untuk aku membalaskan dendam kedua orang tuaku. Aku akan membunuh kalian semua satu persatu menggunakan pisau belati ini. Jadi bersiaplah untuk menyambut ajal kalian!" ucap Leo dengan penuh kebencian.
Leo memang sengaja memantrai samgyetang buatannya, dengan maksud untuk membuat mereka semua menjadi lemas dan kesakitan, karena dengan begitu maka mereka semua pasti tidak akan dapat melawan dirinya di saat ia ingin memusnahkan mereka nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kastil (SingZay) End√
FanficBerawal dari sebuah insiden kecelakaan yang akhirnya membawa Zayyan harus tinggal di sebuah kastil. Di tengah kenyamanannya tinggal di dalam kastil megah tersebut, ada hal yang tak ia ketahui yakni bahwa semua penghuni di dalam kastil tersebut terny...