2

1.1K 87 14
                                    

The next day

Hari ini Jaeyun pergi berkencan bersama Jay di taman.

"Apa kau tidak keberatan jika kita berkencan hanya pergi ke taman? "

"Tak apa Jay. Lagipula kita sudah lama tidak kesini bukan? "

Jika kalian bertanya, kalau Jaeyun adalah kekasih Jay Park kenapa hidupnya masih kekurangan?

Jawabannya adalah karena Jaeyun selalu menolak bantuan dari pacarnya.

Lagipula ia baru berstatus pacar, bukan istri sah.

Bagi Jaeyun uang bukanlah sesuatu yang sangat berharga. Jay yang terus berada di sisinya sudah lebih dari cukup.

"Kau libur hari ini? " tanya Jay pada Jaeyun.

"Tidak. Hari ini aku shift malam, " jawab Jaeyun.

"Baiklah biar ku antar nanti sore, "

"Bukankah kau bekerja hari ini? "

"Hari ini libur. Jadi tidak masalah sayang, " Jaeyun tersenyum mendengar ucapan Jay.

"Baiklah terserah kau saja, "

"Ayo kita kesana. Ada es krim, " Jay menggandeng tangan Jaeyun.

"Serius? Kalau begitu aku mau yang tinggi itu, " ucap Jaeyun antusias.

"Kau bisa menghabiskan sebanyak itu? " Jaeyun menoleh "Kita makan bersama nanti, "

"Haha baiklah ayo beli yang itu, "

Baik Jay maupun Jaeyun mereka sangat senang dapat menikmati waktu bersama. Meskipun hanya sekedar makan es krim di taman.

Jaeyun bahagia bisa menjadi kekasih Jay. Bukan karena materi, tapi Jay selalu menyayangi Jaeyun dan melindungi nya.

Ia berharap kelak Jay dapat menjadi pasangan nya seumur hidup.































17.41

"Nah sudah sampai, " Mereka berdua sampai di supermarket tempat Jaeyun bekerja.

"Tunggu Jaeyun jangan masuk dulu, " Jaeyun menoleh "Ada apa? "

"Aku masih rindu, "lirih Jay

Jaeyun tertawa " Astaga kita bahkan baru selesai berkencan, " Jay menatapnya serius.
"Iya. Tapi ntah kenapa aku cemas akan sesuatu,"

"Aku akan baik baik saja sayang, " ucap Jaeyun meyakinkan pacarnya.

"Kalau begitu biar ku temani kau bekerja hari ini, "

"Kau kan harus istirahat setelah perjalanan dinas kemarin, "

"Tak apa aku bisa temani mu hari ini, "

"Aniya. Kau harus tetap beristirahat Jay. Tubuhmu pasti sangat lelah, " Jaeyun menggenggam tangan Jay "Aku akan baik baik saja. Percayalah pada ku, " Jaeyun berusaha meyakinkan Jay yang tampak cemas daritadi.

Jay menghela nafas panjang " Baiklah telfon aku jika ada masalah, " Jaeyun mengangguk "Tentu saja pasti akan ku telfon nanti, "

"Kau masuk saja. Aku akan mengawasi mu sampai ke dalam, " Jaeyun tertawa melihat tingkah Jay.

"Baiklah baiklah kalau itu mau mu, "

Begitu Jaeyun sampai di dalam, mereka saling melambaikan tangan.

Jaeyun heran ada apa dengan Jay hari ini?

"Lea-ya mari bersemangat untuk hari ini, "

Lea mengangguk "Hwaiting! Ayo hasilkan uang yang banyak hari ini, " Mereka berdua tertawa bersama

22.32

Jam kini telah menunjukkan pukul 10 malam

"Jaeyun-ah kau terlihat sangat kelelahan. Mau ku buatkan teh hangat? "

Jaeyun mengangguk "Boleh jika tidak merepotkan, "

Lea menggeleng "Tentu tidak, "

Sambil menunggu Lea selesai membuat teh. Jaeyun merenggangkan otot lehernya.

"Jaeyun-ah ini teh nya, " Lea mengulurkan tangan nya sambil memberikan teh pada Jaeyun.

"Terimakasih banyak tehnya, " Jaeyun menerima teh dari uluran tangan Lea.

Jaeyun meminum teh buatan Lea dengan perlahan. "Kau beristirahat saja disini Jaeyun-ah. Aku akan mengecek persediaan barang di gudang, "

"Biar ku bantu saja, " Lea menggeleng "Tidak kau istirahat saja. Wajahmu terlihat pucat, "

"Baiklah terserah kau saja, "

Tidak lama kemudian Lea pergi meninggalkan Jaeyun ke gudang.

"Benarkah wajahku terlihat pucat? " monolog Jaeyun sambil melihat wajahnya di kamera ponsel miliknya.

"Ah tidak juga. Lea ada ada saja, " ucap Jaeyun tidak habis pikir dengan tingkah Lea.

Beberapa saat setelahnya tiba-tiba rasa kantuk menyerang Jaeyun.

Ia memutuskan untuk tidur sebentar. Lagipula tidak lama lagi pekerjaannya hari ini selesai pikirnya.

Kringgg

Tiga orang berbadan tegap dan satu pria misterius yang kemarin datang menemui Lea datang lagi ke toko.

"Eoh? Tuan sudah datang, " ucap Lea di iringi senyum smuringah yang terlibat jelas dari wajahnya.

"Kau sudah urus cctv nya? " Lea mengangguk "Cctv sudah ku matikan sejak sore hari tadi, "

"Kerja bagus. Ini dia uangmu, " ucap pria itu sambil menyerahkan uang itu pada Lea.

"Terimakasih tuan, "

"Pastikan kau tutup soal ini, " tekan pria itu.

"Baik serahkan saja padaku, "

"Kalian bawa Jaeyun ke mobil, " perintah pria itu pada orang suruhan nya.













TBC

Haloo semua untuk bab selanjutnya akan ku publish kalo sudah mulai ramai yaa
Jadi pastikan memberikan dukungan pada book ini dengan cara vote & comment nya terimakasih

𝐄𝐗 | 𝐒𝐔𝐍𝐆𝐉𝐀𝐊𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang