02 • Presentasi

12 0 0
                                    

Kalian baca di jam berapa nih?

Mohon dukungan untuk cerita ini ya.

Vote dan komennya jangan lupa.

Harap maklum guys kalo masih ada typo yang bertebaran.

Happy Reading!

Ngueng🏍️

👉🏻❤️👈🏻

Masih dihari yang sama yaitu pada hari Jum'at, pada pukul 16:05 Arbela sedang berkutat dengan laptop berwarna silver dihadapannya. Ia menatap dengan seksama file ppt presentasi yang sedang ia buat, satu-persatu slide ia cek ulang karena takut terdapat kesalahan kata.

Hari ini ia ada presentasi mata kuliah Kewarganegaraan dengan Viara–temannya sejak awal masuk kuliah hingga kini mereka berada di semester 2. Tugas kelompok kali ini hanya berisi 2 anggota, Arbela dan Viara. Mereka membagi tugas untuk materi presentasi hari ini yang berjudul Geostrategi Indonesia. Viara membuat ppt dan Arbela mencari materi, namun kini Arbela sedang cek ulang materi yang sudah selesai dibuat menjadi ppt oleh Viara.

Tak lama bagi Arbela untuk cek materi, hanya sekitar 15 menit hingga ia menyelesaikan beberapa kata yang salah dalam penulisannya. Dan kini waktu sudah menunjukan pukul 16:15, saatnya Arbela menutup laptop miliknya dan kembali menaruhnya pada salah satu box pakaian yang kosong, tepat pada barisan keempat dari atas.

Setelah menaruh laptop, Arbela kini berjalan menuju meja rias, mengambil facial wash, sikat gigi, kemudian berjalan menuju hanger yang berada dibelakang pintu kamar, lalu mengambil handuk berwarna hijau.

Merasa barang yang dibutuhkan untuk mandi sudah lengkap, Arbela lalu berjalan keluar dari kamar, tepat saat keluar kamar ia melihat sang Papah yang tengah duduk seraya menonton tv. Karena memang rumah Arbela yang minimalis 1 lantai, jadi saat keluar kamar langsung terdapat ruang tengah, diruang tengah terdapat tv, sofa, etalase, dan meja makan. Dibelakang etalase terdapat sekat tembok sebagai pemisah antara ruang tengah dan dapur, lalu hordeng panjang sebagai pintu penutup dapur.

Arbela berjalan kearah dapur, tentu saja karena kamar mandinya berada disamping kiri dapur. Sesampainya didapur ia melihat Aminah sedang menggoreng risol yang tadi ia buat, pasti itu untuk Papah.

"Neng." panggil Aminah saat Arbela sudah selangkah lagi masuk kedalam kamar mandi.

Arbela berbalik, menatap Aminah yang sedang menatapnya. "Kenapa mah?" tanya Arbela bingung.

"Kamu berangkat ke kampus sama siapa? Temen kamu?" tanya Aminah yang kembali fokus untuk membolak-balik risol.

"Enggak, aku mau bawa motor sendiri aja, soalnya males nunggu dia, dia lama, berangkatnya jam 6 kurang." keluh Arbela. Masuk kuliah itu jam 18.20, tapi temannya sering berangkat jam setengah 6 dari rumahnya hingga ia sampai didepan perumahan tempat tinggal Arbela jam 6 kurang 15 menit.

"Oh, yaudah, nanti hati-hati aja bawa motornya, kalo gak bisa nyalip jangan dipaksa."

"Iya, siap mah." Arbela lalu membalikkan tubuhnya, mulai masuk kedalam kamar mandi.

Sedangkan Aminah, ia menatap sang putri yang masuk kedalam kamar mandi dengan tatapan khawatir, entahlah, sampai detik ini Aminah masih takut sebenarnya jika mengizinkan putri bungsunya itu mengendarai motor sendiri ke kampus, pasalnya jaraknya lumayan jauh, menempuh waktu 30 menit untuk sampai kampus.

"Semoga kamu baik-baik aja diperjalanan." gumam Aminah, ia berharap putrinya berangkat dan pulang dengan selamat.

👉🏻❤️👈🏻

Dia Yang MencintaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang