•|いち

553 89 23
                                    


Welcome back guyysss🥺👉🏻👈🏻
====================================


*Tok*tok*tok*



“Selamat pagi Yang mulia. Mohon untuk segera bangun karena matahari mulai menaik” lelaki bermata zamrud itu menunggu sautan dari dalam, tapi tak ada satupun sautan yang terdengar.



Sekali lagi ia ketuk pintu tersebut, dan akhirnya ia buka kenop pintu tersebut.



“Saya izin masuk Yang mulia..” lelaki itu berjalan memasuki kamar dengan suhu udara yang cukup dingin.



Ia mendekati kasur dengan king size yang ditutupi oleh kelambu berwarna biru navy. Begitu lelaki itu menyibak kain tersebut, ia langsung terkejut.


Pasalnya tak ada siapapun yang ada diatas kasur. Dengan panik ia segera berlari keluar kamar dan segera berjalan ke salah satu ruangan.



“SHIELDA!! YANG MULIA ILANG!” Seru lelaki bermata zamrud pada seseorang yang wajahnya nyaris persis sepertinya, hanya saja dalam bentuk perempuan.


“Ish! Bisa ga jangan berisik pagi-pagi! Yang mulia ga ilang! Dia lagi latihan di air terjun belakang istana!” Seru perempuan bernama Shielda itu.



“Lah?? Tumben, biasanya masih tidur” sahut laki-laki yang diketahui bernama Sai.



“Bapak lu tumben! Cuman gara-gara Yang mulia hobi tidur bukan berarti dia kagak rajin ye! Emang lu, Yang mulia udah bangun, lu masih ngorok”



“Kok jadi ke gue??!” Shielda memutar matanya malas.



“Terus mau apa?”



“Apanya gimana?”



“Ya kamu manggil Yang mulia pasti ada tujuan lah!” Seru Shielda kesal.



“Ish pagi-pagi udah sewot aja..”



“Jangan ngubah topik!”



“Cuman nawarin sarapan doang elah! Lu lupa Yang mulia udah jarang sarapan” sahut Sai.



Shielda pun menatap kesal kembarannya itu. Lalu ia berdiri dan mendekati Sai.



“Yaudah aku panggil dulu, tuh kerjaan beresin” ucapnya sambil berlalu meninggalkan Sai.



“Cok! Jadi ke gue???!” Ia hanya bisa menatap meja yang penuh dengan tumpukan kertas dengan frustasi.



❄️👑









Shielda berjalan menyusuri jalan setapak dibelakang istana megah itu. Setelah berjalan selama 10 menit, ia pun sampai disebuah air terjun yang mengalir deras.



Air terjun itu pun berada di dekat mata air yang warnanya sangat jernih. Tapi jangan tertipu dengan kejernihan dan kecantikan mata air itu, pasalnya suhunya sangat amat dingin, tidak semua orang bisa memasuki mata air itu.



Shielda pun mendekati tepi mata air tersebut, ia menyipitkan matanya dan melihat ada seorang laki-laki dibawah derasnya air terjun. Ia duduk bersila dengan khidmat.



“Yang mulia! Yang mulia!” Seru Shielda.



Jangankan membuka matanya, bergerak seinci pun tidak. Shielda terdiam, lalu terbesit ide di kepalanya. Ia mendekati tepi mata air tersebut dan mencelupkan jarinya kedalamnya.



Tak lama  tubuhnya bergerak sedikit, barulah matanya terbuka. Memperlihatkan mata biru cantik seperti air yang jernih. Mata itu menelisik hingga menemukan ada seseorang ditepi mata air.



Hingga tanpa Shielda sadari, tiba-tiba saja laki-laki itu sudah berada di sampingnya. Disaat seperti itu pun Shielda langsung berlutut padanya



“Bangunlah” ucap lelaki itu dengan nada datar


Shielda pun mematuhinya dan segera bangun.



“Maaf mengganggu waktu latihan anda Yang mulia. Tapi sekarang sudah masuk waktu sarapan” ucap Shielda.



“Berapa lama sejak aku pergi?” Tanyanya.



“Hmm sepertinya sudah 4 jam Yang mulia”



Lelaki itu terdiam, lalu mengangguk sambil memperhatikan jemarinya.



“Sepertinya kau benar, tanganku sudah mengeriput”



“Baiklah, ayo kita kembali. Bisa tolong kau bawakan jubah ku?” Shielda mengangguk dan mengambil jubah yang ada diatas batu. Barulah mereka berjalan meninggalkan tempat itu.



Mungkin kalian sudah bisa menebak siapa laki-laki yang disebut-sebut Yang mulia oleh Sai dan Shielda diawal.



Dia adalah raja dari salah satu kingdom terbesar di sebuah wilayah besar bernama Element Land.



Nama kingdom nya adalah Water Kingdom. Saat ini Water Kingdom tengah dipimpin oleh seorang raja keturunan ke-7 bernama Ice.



Kedua saudara kembar yang bersama Ice, adalah ajudannya. Meskipun sebenarnya umur Sai Shielda tidak terlalu jauh dengan Ice. Tapi mereka sudah bisa memegang tanggung jawab sebagai ajudan raja.



Karena persamaan umur itu juga, Ice sempat menawarkan agar mereka hanya memanggil dirinya dengan namanya saja.



Tapi mereka menolak. Karena walaupun begitu, status Ice tetap lebih tinggi daripada mereka berdua. Jadi mereka tetap memanggil dengan sebutan “Yang mulia”.



“Yang mulia, tolong kali ini anda sarapan. Orang bilang sarapan itu jauh lebih baik daripada tidak” ucap Shielda.

𝐘𝐚𝐦𝐚𝐢 [𝐈𝐥𝐥𝐧𝐞𝐬𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang