•|にん

265 59 17
                                    


Maju dikit ga ngaruh
====================================
 

“Yang mulia” lamunan Ice buyar ketika mendengar suara dari belakangnya.

Ternyata ada Sai yang sedari tadi menunggunya.

“Maaf menganggu waktu melayatmu.. tapi Yang mulia harus kembali ke istana, raja dari Kerajaan Earthquake datang berkunjung” jelas Sai

“Ah.. baiklah ayo kita kesana” Ice pun bangkit dari duduknya dan meninggalkan tugu penghormatan Nova.

🪨🍃










Sesampainya di istana, Sai segera menuntun Ice ke ruangan dimana raja dari Kerajaan Earthquake sedang menunggu.

Pintu dibuka, terlihat didalam ruangan ada seorang laki-laki dengan baju berwarna coklat sedang menyeruput teh yang mungkin sudah disediakan sejak tadi.

“Maaf membuatmu menunggu Gempa” ucap Ice.

Lelaki itu menoleh, mata emasnya langsung menatap Ice. Lalu ia tersenyum lebar.

“Tidak apa-apa Ice.. lagipula sudah lama aku tak mampir ke kerajaanmu” raja dari Kerajaan Earthquake yang diketahui bernama Gempa itu pun langsung bangun dan menghampiri Ice. Tak lupa memeluknya dengan hangat.

“Bagaimana kabarmu Ice?”

“Aku baik... kau?”

“Sangat baik. Kamu habis dari tugu itu ya?” Tanya Gempa, Ice pun mengangguk pelan.

“Begitu... tempat itu selalu jadi tempat favorit bagimu sepertinya”

“Begitulah... ngomong-ngomong ada apa datang kemari? Jarak antara kerajaan mu dengan kerajaanku cukup jauh loh”

“Soal jarak tidak masalah untukku. Lagipula ada satu hal yang ingin kuberi tahu padamu” ucap Gempa.

“Besok kau tidak sibuk kan?” Tanya Gempa.

“Tidak”

“Baguslah.. kalau begitu kebetulan sekali, besok akan ada pertemuan kerajaan”

“Bersama anggota dewan?” Tanya Ice.

“Nope. Hanya kita berenam, di Kerajaan Light”

“Ohh.. pertemuan antar kerajaan ya... Sudah lama sekali sejak terakhir kali”

“Iya.. terakhir kali 2 tahun yang lalu. Besok usahakan datang ya, sepertinya yang lain juga rindu bercengkrama seperti dulu” Ice mengangguk.

Tak lama Gempa pun berpamitan dan segera melanjutkan kembali perjalanannya.

🏰🤝🏻









“Tunggu aku...”

“Aku akan kembali”

“Ada hal yang harus kau tau”
.


.


.
Mata Ice mengerjap, ia bisa merasakan kepalanya berdenyut pelan. Ia pun bangun dari kasurnya, lalu menghela nafas lelah.

“Kenapa harus ingatan kakek lagi” gumamnya.

*Tok*tok*tok*

“Yang mulia” terdengar suara Sai dari luar kamar.

“Masuklah” pintu pun terbuka, lalu ia Ice pun membuka kelambu kasurnya dan menatap Sai yang sudah rapih dengan bajunya kerjanya.

“Maaf mengganggu tidurmu, tapi Yang mulia harus segera bersiap. Kita akan berangkat ke Kerajaan Light” jelas Sai. Ice pun mengangguk.

𝐘𝐚𝐦𝐚𝐢 [𝐈𝐥𝐥𝐧𝐞𝐬𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang