Chapter 7: Tragedi di Pagi Buta

2.3K 10 0
                                    

Keesokan paginya, hari masih begitu gelap ketika aku terbangun dari tidurku. Dengan masih terbaring di sofa yang kurang nyaman ini, tanganku pun segera mencari keberadaan handphoneku. Rupanya jam masih menunjukkan pukul 4 pagi, setengah jam lebih cepat dari waktu alarm yang sudah kuset dari semalam.

Seperti janjiku pada Naya kemarin, pagi ini aku harus bangun lebih pagi karena aku akan mengajaknya ke pantai sesuai keinginannya.

Namun sepertinya rasa ingin buang air kecil lah yang membuatku tersadar lebih cepat dari tidurku ini. Aku pun langsung beranjak dari sofa, dan bergegas menuju kamar mandi meski dengan kesadaran yang belum pulih 100%.

Aku tak sempat menyalakan lampu di ruang tengah ini. Satu-satunya sumber cahaya di dalam rumahku saat ini hanyalah sebuah lampu di depan kamar mandi yang sekaligus lampu untuk menerangi dapur. Namun dengan kondisi lampu kamar mandi yang mati, lampu tersebut juga dapat difungsikan sebagai penerang kamar mandi. Tentu dengan catatan, pintu kamar mandi harus tetap terbuka.

Dengan mata yang belum terbuka sempurna ini, aku pun mengikuti sumber cahaya tersebut untuk menuntunku berjalan menuju kamar mandi.

Namun sesampainya di depan pintu kamar mandi, alangkah terkejutnya aku ketika kudapati jika ada seseorang di dalam kamar mandi!

Siapa lagi sosok perempuan itu jika bukan Naya.

Kedua mataku yang sebelumnya masih berat ini pun dibuat terbelalak setelah melihat Naya tengah berdiri dengan posisi membelakangiku di dalam kamar mandi. Namun yang membuatku terkejut tidak hanya keberadaannya saja, namun lebih ke pakaian yang dipakainya!

Dia memang terlihat masih memakai kaos berwarna merah maroon yang ia pakai tidur semalam. Namun yang paling membuatku seakan-akan tak percaya dengan apa yang kulihat ini adalah dia sudah tak lagi memakai celananya! Benar-benar tanpa celana, bahkan celana dalam sekalipun!

Tentu saja hal ini membuat bagian bawah tubuh Naya telah terekspos, mulai dari pantat hingga ujung kaki yang sudah tak tertutup apa-apa lagi!

Selama beberapa detik, aku pun hanya terdiam. Tatapanku terpaku pada tubuh Naya yang terbuka separuhnya itu. Apakah aku bermimpi? Aku tak menyangka akan dapat menyaksikan Naya dengan kondisi hampir telanjang seperti ini. Sementara itu sepertinya Naya juga tak sadar dengan keberadaanku di belakangnya.

Berdiri dengan kedua kaki yang sedikit terbuka, Naya terlihat tengah mengambil air menggunakan gayung yang ada di tangan kanannya. Air tersebut pun ia siramkan ke arah area selangkangannya, sementara tangan kirinya terlihat bergerak seperti sedang mengusap-usap sesuatu. Apakah ia sedang mengusap kemaluannya sendiri?

Menyadari aku telah melihat apa yang seharusnya tak boleh aku lihat, aku pun bergegas pergi dari depan kamar mandi sebelum Naya sadar akan keberadaanku. Dengan seribu langkah yang sunyi, aku kembali ke sofa dan berpura-pura tidur kembali seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Benakku pun dipenuhi tanya tentang apa yang sedang Naya lakukan itu. Apakah dia baru saja buang air? Karena dari apa yang dilakukan Naya, dia terlihat tengah membersihkan area kemaluannya. Namun pertanyaannya, apakah bagi seorang perempuan cebok harus dilakukan sambil berdiri seperti itu? Terlebih, apakah sekedar buang air mengharuskan dia melepas celananya seluruhnya?

Namun pertanyaan yang paling dasar yang sampai sekarang belum terjawab adalah, kenapa dia berani melakukan hal tersebut dengan kondisi pintu yang terbuka lebar seperti itu? Jika memang dia menganggap aman karena aku masih tidur, bukankah seharusnya dia juga mempertimbangkan kalau sewaktu-waktu aku akan bangun dan bisa saja berjalan ke arah kamar mandi seperti yang baru saja aku lakukan?

Tak lama kemudian aku mendengar suara derap langkah dari arah kamar mandi. Aku segera memejamkan mataku agar seolah-olah aku masih terlelap. Hatiku pun gelisah, seakan merasakan ada hal yang kurang enak akan terjadi. Apakah Naya tahu jika aku telah melihat dirinya setengah telanjang barusan? Apakah dia datang menghampiriku untuk memarahiku akan hal itu?

Rahasia NayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang