TEROR

191 28 9
                                    

TERDENGAR SUARA PENGUMUMAN DARI RUANGAN GURU MELALUI SPEAKER YANG ADA DI TIAP TIAP KELAS

Satria dan teman teman masih berada di ruangan bk dan memperhatikan cctv yang ada di sana,mereka memperhatikan setiap cctv yang ada di setiap sudut kelas mereka disana sudah lebih dari 2 jam dan keadaan diluar tetap tidak berubah monster tadi pun kembali ke tempat semula,satria bertanya kepada yaza "yaz menurut lu monster monster itu punya fikiran ga sih?" semua orang di ruangan ini menatap satria dan heran dengan pertanyaannya,yaza pun menjawab "engga tau ya tapi pas kejadian di kelas tadi ketika monster kepsek lagi fokus sama mayat bu guru dia seperti tidak peduli dengan sekitarnya gitu" satria menjawab "tidak peduli? maksudnya gimana yaz?" yaza berfikir sejenak "kayak dia kita berlarian pun dia cuman fokus ke ibu guru dan enggak peduli kalo ada yang kabur,tapi pas selesai nyedotin darah bu guru dia langsung menyerang ayang lain" satria dan yang lain pun berfikir dan mereka berbisik bisik takutnya ada monster yang mendengar mereka

satria langsung mendapatkan ide untuk mencoba memancing monster di luar untuk di tes kecerdasannya satria pun membuat rencana,satria "oke untuk sekarang kita coba eksperimen tapi ini agak beresiko sih" mendengar satria bilang begitu semuanya langsung berdiri dan mendengar apa yg ada di kepala satria saat ini,yaza menyaut "hmm coba gimana jelasin" satria pun menjelaskan "gini,gua akan ntoba pancing monster itu untuk masuk kesini teru.." tiba tiba haru memotong "ha??? nyari mati lu? plis deh jangan ngaco sat kalo lu mau mati jangan ajak ajak yang lain" satria pun menjawab "dengeri dulu makannya" haru dengan rasa khawatir dan kesal "yaudah lanjutin" satria pun melanjutkan "kita lihat apakah monster itu bisa membuka pintu ini? kalo dia bisa yaza dan gw akan siap siap hadang dia,yaz lu nyari sesuatu buat di jadiin senjata" yaza mendengar itu sambil tersenyum dan bilang "seperti biasa satt lu kalo lu udah ada penasaran gw pasti gabisa nahan lu" yaza pun mencari senjata dan dia menemukan sapu lalu dia patahkan sapu itu menjadi runcing agar bisa melukai monster itu ketika masuk dan satria memegang penggaris yg di jadikan bahan gebuk guru bk

mendengar rencana nya melody pun menyaut "aduuhh aku takut gimana kalo dia bisa masuk?" satria pun menjawab "tenang aja yaa aku dan yaza akan coba sekuat tenaga" haru menjawab "ini kalo gw nyaranin buat enggak di lakuin pasti di tolak ya?!,terserah aja deh gw juga agak penasaran sih" tiba tiba yuri memegang tangan satria dan bilang "aku tahan juga" sambil memegang potongan meja yang ada di sana,satria "oke haru sama melody siap siap angkat meja dan kursi dibelakang sementara aku yaza dan yuri akan mendorong monster itu jika dia bisa masuk,semuanya sudah siap di posisi masing masing

seketika satria membuka sedikit pintu dan berteriak "woy monster sialan!!!" lalu monster itu menoleh dan berlari ke arah ruangan bk sambil meruncingkan kepalanya yang tajam disaat monster itu bergerak ke ruangan bk satria pun buru buru menutup rapat pintunya,yaza dan yang lainnya sudah di posisi akan bergerak namun pas monster itu mendekati pintu

ternyata dia hanya mendobrak dobrak pintu itu dia tidak bisa membukanya,reaksi satria saat ini tersenyum dan penuh harapan untuk memulai perencanaan keluar dari sekolah,yaza sambil menaruh sapu runcing yang di bawanya "oke sekarang sudah jelas kalo monster itu hanya menggunakan indranya dia tidak memiliki akal" semua di ruangan ini merasa memiliki harapan karna mengetahui fakta ini,namun kebodohan haru terjadi lagi dia tiba tiba membuka pintu sedikit untuk meniru satria dan berteriak,haru "woyyy monster gobl**" tanpa dia ketahui monster itu ternyata ada di belakang pintu ruang bk lalu tiba tiba monster itu menggeram *aaarrrghhh* ia menghancurkan pintunya dengan kepala runcingnya

ternyata dia hanya mendobrak dobrak pintu itu dia tidak bisa membukanya,reaksi satria saat ini tersenyum dan penuh harapan untuk memulai perencanaan keluar dari sekolah,yaza sambil menaruh sapu runcing yang di bawanya "oke sekarang sudah jelas kal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karna melihat haru di dalam pintu tsb di saat monster itu sedang menghancurkan pintunya yaza menarik haru dengan kencang agar tidak terkena serangan monster kepala runcing itu,semuanya panik lalu melody melihat ada celah untuk masuk ke ruangan sebelah bk dan semuanya pun masuk kesana,melody berteriak "cepet masuk kesini!!" semuanya masuk ke celah tersebut tapi seperti biasa yaza di posisi siap untuk menyerang monster itu dia masuk celah paling terakhir

seketika melody dan yang lain masuk ke ruangan sebelah bk dan ternyata ini adalah ruang seni semuanya masuk dengan cara yg berhati hati karna celah ini sangat lah kecil,yaza masih di ruang bk dan menahan monster itu dengan segenap kekuatannya tapi dia terbanting oleh serangan monster itu namun yaza dapat menghindari serangan monster dan masuk ke dalam celah untuk masuk ke ruang seni,setelah yaza masuk semuanya buruburu menutup celah itu dengan apapun yang ada disana

satria dan yang lainnya duduk lelah serta ngos ngosan karna panik,melody dengan emosinya bilang kepada haru "lu itu bego atau gimana sih?,sumpah kita hampir mati gara gara lu haru!" haru menjawab sambil ngos ngosan "gua enggak tau kalo monster itu ada di sana ! " melody menjawab "lu kalo mau mati sendiri aja sana!" haru lalu merenung dan bilang "ya maaf" dan satria pun berkata "udah tidak akan ada hentinya kalo memperdebatkan apa yang sudah terjadi" melody "tapi kan dia kelakuannya kayak beban mulu tya" disaat satria memisahkan haru dan melody yuri bertanya kpd yaza "kamu gapapa?" yaza "gapapa cuman ini doang" yaza menunjukan luka di tangannya yg lumayan parah,yuri "itu parah yaz jangan sampe infeksi" yaza pun membalas "hahaha kuman gaakan berani kok nyakitin aku" yuri langsung mencari apa yg bisa menahan pendarahan tangan yaza,yaza pun bilang kepada yuri "gausah ri gapapa luka segini doang kok" satria mendengar dan melihat tangan yaza berdarah "lu gapapa yaz" yaza "santai gapapa gua" satria tersenyum karna sudah mengetahui sifat yaza yg tangguh namun yuri membawa kain dan menutup tangan yaza agar tidak mengeluarkan darah yang berlebih,ketika yuri sedang sibuk mengobati tangannya yaza menatap yuri dengan mata yang tidak biasanya...

*kring *kring suara hp melody berbunyi dan ternyata itu adalah telepon dari ikza,melody pun mengangkat "halo za" ikza menjawab "lu pada ada dimana sekarang?" melody menjawab "kita ada di ruang seni za kita terjebak disini di luar banyak banget monster berkeliaran" satria mendengar melody bertelepon dengan ikza gercep dia meminta melody untuk meminjam hpnya agar dia bisa berbicara kepada ikza,satria "halo za,lu dimana?" ikza menjawab "gw ada di belakang sekolah sat" satria menjawab "disana aman?" ikza "kalo disini aman sat tapi tadi gua ke kota dan disana sangat kacau balau monster dan mayat di mana mana" satria mendengar itu langsung terlutut dan bertanya kpd ikza dengan nada yang bergetar dan khawatir "ibu gua gimana za?!" ikza mendengar itu lalu menjawab "ibu lu sama kak arsya aman satt gw tadi liat dia masuk gudang perumahan di pinggir kota" satria pun menghela nafas dan tertenangkan fikirannya setelah mendengar ikza mengucapkan itu,lalu satria pun menanyakan dhana kepada ikza "lu liat dhana gak?" ikza "hah bukannya sama elu ya?" satria "enggak kata dia tadi ada di kantin kalo bisa lu jemput dia kayaknya dia sendirian" ikza pun menjawab "oke gw akan cari dhana ke kantin" satria dengan penuh kekhawatiran "hati hati jangan sampe ketauan para makhluk aneh itu"

NAMUN DHANA SAAT INI DI KANTIN

 NAMUN DHANA SAAT INI DI KANTIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERTAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang