⚠️WARNING CHAPTER MUNGKIN MENYEBABKAN RASA TIDAK NYAMAN (SELF HARM, ATTEMPTED SUICIDE)⚠️
.
.
.
.
.Ubuyashiki Amane POV
"Kebencian...?" Tanya suamiku
"Saya mendapatkan mimpi yang sangat buruk dan saking buruknya dunia nyata ini terlihat seperti dunia mimpi" Jawab Kiriya dengan muka sedih nya
"Itulah mimpi buruk, tapi jangan khawatir anakku, kemarilah..." Ucap suamiku sambil mengulurkan tangan
Kiriya memandangi ayah nya yang sedang mengulurkan tangan mengajukan pelukan untuknya, padahal biasanya Kiriya akan langsung lompat ke pelukan ayahnya jika ayah nya mengulurkan tangan.
.
.
.
.Ubuyashiki Kiriya POV
"Ah..." Ucapku sambil merangkul ayah ku, satu kata Kiriya, LUPA OI, sudah dua tahun aku tidak merasakan pelukan ayahku, aku hanya lebih menyodongkan kepala ku ke arah ayah ku, perasaan nostalgia kembali memenuhi kepala ku
Ini berbahaya, aku akan terlalu nyaman di dunia palsu ini, aku harus mempercepat keluar dari sini, aku menjauhkan wajah ku dari ayah ku dan tersenyum lebar agar mereka tidak curiga
"Aku merasa jauh lebih baik, karena ayah!" Kata ku sambil tersenyum
Aku melihat ayah ku sedang tersenyum sedih mendengar ku, apa yang salah?
"Kau tidak pandai berbohong Kiriya, kau pasti masih teringat mimpi burukmu kan? Bagaimana jika hari ini kita bertujuh tidur bersama? Agar tidak ada yang mendapat mimpi buruk lagi" Kata ayahku, mendengar ini aku memandang saudari saudari ku yang terlihat senang, lalu memandang ibuku, biasanya ibuku jarang menyetujui hal ini karena akan mengganggu ayah ku yang beristirahat, tetapi...
"Baiklah, tetapi ibu hanya memperbolehkan malam ini" Kata ibuku
"Hore!!!" Kata Kanata yang tiba tiba bersorak, dan aku hanya tertawa melihat nya, dia sama sekali tak berubah.
Malam ini akan menjadi malam yang indah, tetapi aku telah menetapkan bahwa hari ini aku akan tetap mengakhiri nyawa ku demi keluar dari mimpi indah ini.
.
.
.
.Di tengah malam aku terbangun dan melihat suasana sekitar sedang sunyi, aku berjalan ke dapur agar tidak ada yang mendengar suara ku kesakitan, lalu melihat ke tangan kiri ku sambil berjalan.
Sesampainya di dapur aku mengingat kembali apa yang kupelajari dari salah satu dokter pemerintahan yang pernah berdiskusi dengan ku, dia bilang ada sebuah pembuluh di tangan kiri yang dimana akan membuat kehilangan nyawa jika dipotong, tetapi aku tidak tahu detail terkait hal itu.
"Mungkin akan terasa sakit, tapi ini juga yang dirasakan oleh semua orang yang terkena lowermoon 1 saat itu, aku tidak akan takut hanya karena ini" Aku mengeluarkan pisau tadi dan mengarahkan nya ke tangan ku
⚠️Jangan diterusin yah adick adick kalau tydak kuat (nanti akan ada tanda sama kalau scene nya udah selesai) jangan dipraktekan ya adik adik, Author tidak bertanggung jawab atas kejadian⚠️
Aku mulai menyayatnya ringan dan cairan merah mengalir keluar darinya, nafasku mulai berat dan aku merasa sesak nafas tapi aku tahu bahwa luka seperti ini tidak akan cukup, jadi aku lebih menekannya lagi.
"GGGGHHHHHHHH!" Aku menggeram dan mulai mengeratkan rahangku akibat menahan rasa sakit.
⚠️ Ok udahan ges, jangan ditiru ya, author sayang kalian semua reader ku yah⚠️
"KIRIYA!" Aku mendengar suara yang familiar dan itu ternyata adalah Kanata
Aku menoleh mendengar teriakan saudari ku, kenapa dia disini? Tengah malam? Tetapi aku tetap melanjutkan bunuh diri ku, dan aku mendengar Kanata berlari ke arah ku, dan dia mulai berusaha merebut pisau tadi dariku, tetapi aku menghalangi nya dengan tubuhku
"KIRIYA! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriak Kanata
"MINGGIR! AKU SUDAH TIDAK MAU BERADA DI DUNIA ILUSI INI LAGI!" Ucapku sambil membentak Kanata
"TIDAK! Kenapa Kiriya...?" Tanya adikku sambil menangis
Aku tidak tega melihat adikku menangis, tetapi kewajibanku tetap akan kupenuhi, aku lebih fokus untuk keluar dari mimpi ini.
.
.
.
.Ubuyashiki Amane POV
Aku terbangun untuk sadar bahwa Kiriya dan Kanata tidak ada di futon mereka.
"Apakah mereka ke kamar mandi?" Tanyaku sambil mengelus kepala salah satu putri ku yang terdekat dariku, sampai aku mendengar ada suara yang ribut samar samar ditengah kesunyian
Ribut? Ditengah malam? Siapa ini? Aku berjalan cepat ke dapur karena aku mulai mendengar bahwa yang ribut adalah suara Kiriya dan Kanata, dan saat aku tiba di dapur aku melihat Kiriya sedang memunggungi Kanata, Dan kanata sedang berusaha untuk menarik kiriya, dan yang terpenting...
...tangan Kiriya berdarah dengan pisau di pergelangan tangannya
"IBU! KIRIYA BERUSAHA MENYAYAT TANGANNYA!" Disaat aku kebingungan sebentar aku melihat putri ku berusaha menghalangi kakak nya dan dengan segera aku juga menghampiri Kiriya
"Kiriya!" Ucapku sambil berusaha menarik tangannya yang memegang pisau
"TIDAK! AKU TAHU RENCANA KALIAN! KALIAN BERUSAHA MEMBODOHIKU KAN?! AKU TIDAK MERUBAH KEPUTUSANKU!" Teriak Kiriya padaku, aku sedikit terkejut karena Kiriya adalah anak yang penurut dan juga tidak pernah membentak siapapun
"Kiriya... Dengarkan ibu..." Aku berusaha menenangkan anakku yang tak kusangka memegang pisau nya dengan sangat erat, padahal dia adalah anak yang lemah dan mudah sakit, tetapi cengkraman nya begitu kuat
"Tidak! Pergi menjauh dariku! Aku tidak mau berada di dunia ini lagi!" Ucap Kiriya dan dia juga mulai menangus
"Nak... Sushhh... Dengarkan ibu dulu, mari kita bicarakan semua baik baik ya? Mungkin ibu dan ayah mempunyai jalan keluar untukmu" ucapku menenangkan nya
"Ini adalah satu satunya cara!" Jawab nya sambil menangis
"Ibu jamin kita bisa menemukan cara lain, jadi Kiriya... Lepaskan dulu pisau ini, atau kau akan mulai kehabisan darah" Ucapku
"Bohong... Tidak ada cara lain selain ini..." Ucapnya sedikit bergumam
"Kiriya sshhh... Ibu, ayah, dan saudari saudarimu akan membantumu, tenangkan dirimu terlebih dahulu" jawabku sambil sedikit mengusap usap punggungnya
"Maaf, ibu... Aku... Hic..." Ucapnya sambil mengusap air matanya, dan dia menyerahkan pisau nya, aku segera meletakkan pisaunya dan memeluk Kiriya
"Shhh.... Tenanglah... Kita obati tanganmu dulu ya..." Kataku sambil melihat tangan nya
"Hm... Aku mau tidur dipeluk oleh ibu" jawab Kiriya
"Iya, ibu akan selalu disisimu Kiriya" Jawabku sambil mengobati lukanya dan kemudian membawanya kembali ke kamar dan diikuti oleh Kanata
.
.
.
.(Words count: 929 kata)
Maaf yah guys yang punya trigger karena aku juga punya dikit :) jadi nulisnya agak sesek dikit tapi tidak masalah, untuk kalian yang bisa scroll sejauh ini makasih ya, inget temen temen, author akan selalu sayang sama kalian, diri kalian dan hidup kalian berharga, jadi disayang baik baik ya :)
Salam author (ga perlu vote sama komen khusus chapter ini gpp kok guys)
Makasih dah baca :3
![](https://img.wattpad.com/cover/345573083-288-k194819.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ubuyashiki Kiriya time travel accident (Demon Slayer fanfic)
FanfictionKiriya Ubuyashiki adalah pemimpin terakhir Pasukan Demon Slayer setelah ayah nya yaitu Kagaya Ubuyashiki meninggal karena meledakkan diri setelah Muzan telah musnah tak bersisa di bawah sinar matahari, pasukan demon slayer pun dibubarkan, tetapi Kir...