Special Chapter. Happy Birthday Jaehyukie~

148 25 2
                                    

this chapter is not the main part of this story


or should it be? :)



Jaehyuk terbangun dengan terik matahari yang mencoba merayap masuk melewati kelopak matanya, mengernyit, Jaehyuk akhirnya membuka matanya dengan berat, menguap dan perlahan mengangkat tubuhnya. Tangannya meraba ke sisi samping kasur, dengan setengah sadar meraba perut penyihir yang masih tertidur pulas di dalam selimut disamping dirinya itu. Kepala berambut putihnya menyembul keluar dari buntalan selimut, sebelah pipinya yang tergencat, dan ujung hidung dan kedua telinga yang sedikit berwarna pink karena hawa di pagi hari. Jaehyuk menoleh pada Asahi, sembari mengumpulkan nyawanya, Jaehyuk dengan kepala kosongnya meremas - remas sisi samping perut Asahi.

Asahi yang merasa terganggu pun mengeluarkan tangannya, mencengkram tangan yang mengganggunya itu dan membuang tangan itu, lalu memutar arah tubuhnya dan kembali mencoba terlelap.

"Ini sudah pagi..." ucap Jaehyuk, suaranya masih terdengar mengantuk, seperti anak kecil.

Asahi hanya melenguh, lalu tidak lagi memberi respon pada Jaehyuk.

Jaehyuk membungkukkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya pada wajah Asahi, menenggelamkan wajahnya pada kepala Asahi seolah itu salju, lalu perlahan memindahkan wajahnya mendekati wajah Asahi, menciumi pipi yang tampak seperti mochi itu.

"Umm... Jae... " keluh Asahi, kembali menggerakkan tangannya dan mencoba menjauhkan wajah Jaehyuk, namun Jaehyuk justru menggigit tangannya.

Asahi pun akhirnya dengan kesal membuka mata, kembali memutar tubuhnya menghadap Jaehyuk, menggerutu kesal dengan sebagian tangannya yang menjadi basah karena masuk ke dalam mulut vampir itu.

Bukannya beranjak dari kasur, Jaehyuk jutru kembali memegang tangan Asahi yang telah ia gigit itu, menempelkannya pada bibirnya yang menyeringai. "Sudah pagi" ucapnya dengan raut wajah yang membuat Asahi sebal.

Asahi mengerutkan keningnya, menendang kepompong selimutnya dan menarik tangannya secara paksa dari genggaman Jaehyuk, beranjak dari kasur tanpa peduli dengan Jaehyuk yang masih menatapnya.




"Kau kesal pada ku?" tanya Jaehyuk.

Asahi yang masih sibuk mengunyah roti yang jejalkan penuh-penuh ke dalam mulutnya pun mendongak menatap Jaehyuk, hanya diam. 

Jaehyuk juga hanya diam menatap Asahi. 'Tupai' pikirnya sembari menatap wajah Asahi dengan kedua pipinya yang penuh dan mulutnya yang masih menggigit roti di tangannya.

"Sahi-ya~" rajuk Jaehyuk sekali lagi, "Kau belum bicara padaku sama sekali."

Asahi masih diam untuk beberapa saat dan hanya menatap Jaehyuk, setelah menelan roti dalam mulutnya, ia pun meletakkan roti yang ia pegang sebentar. "Jaehyuk."

Jaehyuk mulai tersenyum, tampak seperti anjing peliharaan yang mengibaskan ekornya, namun Asahi setelah itu kembali diam dan melanjutkan sarapannya, bahkan, kini Asahi menoleh ke samping.




"Sahi-ya, aku akan ke istana, apa kau ke sana juga?"

"Sahi-ya, nanti makan siang dengan ku?"

"Sahi-ya."

"Sahi-yaaaa~"


Jaehyuk terus merengek, namun Asahi tetap tak memanjakan Jaehyuk seperti biasanya. Bahkan sesederhana tepukan kepala pun Jaehyuk tak mendapatkannya. Jaehyuk pun akhirnya menyerah dan berangkat ke istana seperti anjing terbuang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang