Semi-NSFW
This chapter doesn't really relate to the conflict of the story, so if you uncomfortable with it you may skip it.
But I don't think you guys will skip it lol 🌚
Tiga hari kapal sudah berlayar, semua penghuni kapal makan secara hemat dan cukup, bekerja secara rutin dan rajin memantau kondisi laut lepas yang tengah mereka arungi. Berbeda dengan Asahi, penyihir bertubuh kecil itu hanya sibuk mondar - mandir sendiri, memasuki kabinnya ataupun kabin Kapten Jiwon, mengelilingi setiap sudut kapal, atau hanya akan berdiam diri di deck kapal dan melihat betapa luasnya laut dan langit yang berlawanan.
Asahi yang sedari tadi berdiam diri di deck pun menoleh pada Jaehyuk yang berjalan terhuyung oleh ombak. Wajah pucatnya semakin pucat, bibir merahnya itupun nyaris memutih seutuhnya, matanya terlihat tak fokus, bahkan kantung mata terlukis di bawah matanya.
Jaehyuk berjalan menghampirinya di tengah ombak yang menghantam mereka, tubuh besar yang sedang lelah itu terhuyung dan akan jatuh, dengan sigap Asahi berjalan mendekat dan menopang tubuh kekasihnya, memeluknya dari depan.
"Kau terlihat mengerikan." ucap Asahi, melihat betapa kacaunya Jaehyuk saat ini.
"Ugh... kurasa aku mabuk laut." celetuk Jaehyuk.
"Seharusnya kau istirahat saja di kabin."
"Daeho membuatku bekerja terus."
Asahi melirik ke belakang Jaehyuk, sang penerus tahta itu mondar - mandir bergerak memutar di satu titik dengan sebuah perkamen yang Asahi tak tahu apa isinya. Daeho terlihat baik - baik saja, begitu berlawanan dengan Jaehyuk yang melakukan pelayaran pertamanya. Asahi mengelus rambut belakang Jaehyuk dengan lembut, ia ingin saja mengejek kekasih vampir nya itu, namun dalam hatinya ia enggan dan juga kasihan padanya.
"Aku mau muntah..." ucap Jaehyuk, menutup mulutnya.
Asahi membopong Jaehyuk ke pinggir deck, tangan besar vampir itu berpegangan pada pagar dan mencondongkan tubuhnya ke depan, memuntahkan isi perutnya yang tidak banyak karena Jaehyuk sudah kehilangan nafsu makannya semenjak awal mereka berlayar.
"Hoek-"
Asahi terus mengelus punggung Jaehyuk, sesekali mencoba memijat tengkuk keras kekasihnya itu, yang berujung membuat tangannya menjadi saking saking kerasnya tubuh itu. 'Apa kau ini terbuat dari batu?' kesal Asahi dalam hatinya.
"Ughh..." Jaehyuk kembali mendongak, lalu terduduk lemas dengan tubuh bersandar pada pagar kapal, sementara Asahi berjongkok di sampingnya, memperhatikan wajah Jaehyuk yang semakin pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]
Fiksi PenggemarTHIS IS THE SECOND BOOK OF 'THEN AND NOW' JAESAHI STORY, I recommend to read the book 1 first before this second book. Asahi berhasil melewati masa krisisnya meskipun tak memberinya jaminan akan hidup lebih lama. Terlebih lagi fisiknya berubah menja...